Berada di daerah Pengging tepatnya di Dukuh Candirejo, Banyudono, Boyolali, kami berkesempatan mengunjungi langsung dan melihat proses pembuatan gamelan milik pak Suwaldi ini. Seperti apa tempatnya?
Kami bisa ke sini karena dalam rangka meliput kegiatan kunjungan peserta site performance Angjangsana Kebudayaan yang terdiri dari para pelaku seni dari 10 negara seperti Indonesia, Inggris, Belanda, Malaysia, dan negara-negara lainnya.
Sudah bertahan 4 generasi
Sebelum ke sini, sebelumnya kami mengunjungi Blora pada tanggal 15 Agustus. Beberapa tempat yang kami kunjungi bersama rekan media dan bloger, postingannya sudah tersedia dibagian akhir tulisan ini.
Bisa dikatakan kunjungan ke Boyolali merupakan hari kedua atau tanggal 16 Agustus. Lokasi pertama adalah mengunjungi Dallank Art yang saat tiba di sini, sentra kerajinannya dilakukan di rumah.
Tentu rumahnya luas juga, karena tiap ruangan dimanfaatkan para pekerja di sini untuk membuat kerajinan, terutama gamelan.
Sentra kerajinan yang hingga kini terus memproduksi gamelan ini sudah bertahan 4 generasi. Dan kedatangan peserta International Gamelan Festival (IGF) 2018 ini membuat bangga pak Sawaliini mengingat tempatnya adalah satu-satunya pengrajin gamelan di Boyolali.
Harga satu set gamelan
Kami sedikit ketinggalan informasi saat para wartawan mewancarai pak Suwaldi. Dengan jumlah lebih dari 20 orang yang bekerja di sini, beliau memberi informasi tentang harga satu set gamelan.
Untuk satu set gamelan perunggu kualitas standar dijualnya Rp350 juta, super Rp450 juta, sementara gamelan besi dijualnya Rp75 juta untuk rancak ukir, sementara lis ceplok hanya Rp65 juta.
Pesan pak Suwaldi
Di era sekarang, tentu saja banyak anak muda menyenangi kesenian dari luar seperti K-Pop. Dan pesan beliau kepada generasi sekarang adalah 'tolonglah kesenian bangsa sendiri tetap dilestarikan di manapun'.
Untuk menambah referensi tentang Dallank Art, silahkan baca
postingan ini yang diambil dari antaranews.com. Berikut beberapa foto yang kami ambil dari sana.
Pak Suwaldi, melayani pesanan perangkat alat musik tradisional gamelan hingga luar negeri.
..
Program Site Performance Anjangsana Kebudayaan merupakan kegiatan pemajuan kebudayaan yang digagas oleh Kemendikbud melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Berikutnya, kunjungan kami selanjutnya dan terakhir adalah SMA N 1 Boyolali. Dipilihnya Sekolah ini karena mewakili proses regenerasi gamelan. Kira-kira, apa saja yang disajikan dalam penyambutan kepada peserta rombongan IGF 2018? Ditunggu saja.
Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
Comments
Post a Comment