Mengutip buku promosi wisata yang berjudul 'Blora Mustika', Tayuban merupakan salah satu seni kebudayaan yang ada di Blora. Kesenian ini menyambut peserta International Gamelan Festival (IGF) saat berada di Heritage Trainz Loco Tour bulan Agustus.
Ini adalah halaman lanjutan dari road show bahasa lainnya anjangsana. Melihat kebudayaan yang memiliki sejarah penting tentang perkembangan gamelan, salah satunya adalah
Blora.
Suara gamelan sudah terdengar dari luar sebelum masuk ke lokasi utama. Para penabuh kebanyakan yang kami lihat adalah remaja hingga anak-anak yang dikolaborasikan dengan orang dewasa. Beberapa perempuan dengan pakaian tradisional terlihat ayu (cantik) sedang duduk menunggu.
Kesenian populer
Mengutip dari situs wacana.co (18/1/2015), kesenian Tayub di sini, Kabupaten Blora, ternyata cukup populer. Bahkan pemerintah di sini melakukan banyak upaya agar kesenian ini tetak eksis dan tidak memberikan kesan negatif di masyarakat.
Salah satu upanya adalah membuat aturan atau lebih tepatnya tatat tertib yang harus ditaati oleh penari tayub. Dan juga mengadakan event tahunan di tempat-tempat wisata atau hiburan.
Maka tak heran upaya yang dilakukan pemerintah untuk Tayub demi menarik wisatawan asing atau domestik saat kami tiba langsung disuguhkan. Beberapa wisatawan asing atau peserta IGF tak ragu untuk ikut ambil bagian.
Ketiban Sampur, sebuah kehormatan
Bukan saja bule-bule (wisatawan asing) yang ikut ambil bagian ketika para penari menampilkan pertunjukkannya, beberapa pejabat terkait dan orang-orang ikut juga dalam suasana.
Mereka dipakaikan selendang dari para penari atau istilahnya ketiban sampur. Ini semacam mendapatkan kehormatan untuk menari bersama-sama dengan joget.
Perbedaan Tayub Blora dan Tayub daerah lain
Lihat foto-foto lainnya di album Facebook atau klik di sini.
Tayub tidak hanya berada di Blora saja, beberapa daerah lain juga memilikinya. Kami tertarik dengan ini dan mendapati sebuah blog dengan postingan tahun 2015,
dinamond222.blogspot.com.
Perbedaan itu antara lain terletak pada tarian, pakaian atau busana serta musik pengiring. Perbedaan itu merupakan ciri khas dan membentuk jati diri kesenian tayub Blora.
...
Tentu bicara kesenian Tayuban masih akan sangat panjang sekali. Apalagi buat kami yang baru mengenalnya dari acara yang kami ikuti bersama peserta IGF 2018.
Peserta IGF bukan saja mendapatkan sambutan dengan pertunjukkan Tayub, tapi juga mereka menaiki kereta uap dibagian akhir aktivitas kami. Sayangnya, kami tidak dapat ikut naik kereta tersebut. Jadi tidak dapat menceritakan bagaimana rasanya naik kereta uap yang sangat tua di sini.
Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
Comments
Post a Comment