Kota Semarang Jadi Tuan Rumah Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia Ke-10 (2023)

Lebih dari 10 ribu orang hadir di Kota Semarang pada tanggal 22-25 Agustus kemarin. Acara yang dipusatkan di Kawasan Kota Lama ini tentu saja memberi dampak dari sisi sektor ekonomi dan pariwisata. 

Usai kedatangan delegasi atau perwakilan dari pertemuan Menteri Ekonomi atau ASEAN Economic Ministers (AEM) yang ke-55, Kota Semarang tidak henti-hentinya menarik perhatian.

Wajar, rasa percaya diri yang begitu tinggi sekarang ini sedang menyelimuti Ibu Kota Jawa Tengah. Apalagi para tamu JKPI (Jaringan Kota Pusaka Indonesia) dimanjakan dengan berbagai kegiatan.

Tema acara

Saat kami dihubungi rekan kami yang juga bekerja di salah satu dinas Pemkot Semarang yang menayakan apakah tertarik untuk id card (liputan)? Tentu, kami langsung jawab 'Iya'.

Sayangnya hingga acara berlangsung, balasan itu belum kami dapatkan. Dan ternyata tidak ada id car untuk media seperti kami. 

Kami paham dan mengerti karena memang sulit mendapatkan akses eksklusif tiap acara yang diadakan Pemkot. Apalagi bloger seperti kami yang bergerak secara individu.

Mari tinggalkan curhatan kami dan melihat bagaimana tema yang diusung dalam acara kali ini yang dihadiri 73 Kabupaten/Kota se-Indonesia memiliki misi yang tujuannya jangka panjang.

Adalah Pesona Pusaka Warisan Budaya Indonesia Sebagai Pengikat Keberagaman Budaya Dalam Bingkai Nusantara yang menjadi tema kegiatan ke-10 ini.

Tujuan acara kali ini mengutip sonora.id adalah untuk membahas dan merumuskan langkah-langkah strategis guna melestarikan dan mengembangkan warisan budaya, sejarah serta keunikan setiap kota pusaka.

Tentu, kegiatan ini menjadi sebuah platform penting bagi kota-kota di Indonesia yang memiliki warisan budaya seperti Kota Semarang dengan bangunan kota lamanya.

Langkah apa saja yang harus dipersiapkan guna mendorong mengembangkan warisan budaya, sejarah hingga keunikan yang ada. Termasuk strategi yang bisa dilakukan bersama-sama.

Mimpi Kota Semarang yang belum padam

Sesuai tema, tidak salah jika Kawasan Kota Lama dipilih. Pembahasannya juga tidak jauh-jauh dari revitalisas kawasan Kota tua atau pusaka dan pemeliharaan situs bersejarah yang ada pada bangunan.

Yang menarik saat kami membaca info dari laman web antaranews.com adalah upaya Pemkot Semarang yang bermimpi menjadikan Kota Lama sebagai 'world heritage' atau ditetapkannya Kota Semarang sebagai salah satu Kota Pusaka Dunia.

Sudah sejak tahun 2020, mimpi Kota Semarang lewat Kota Lamanya dikumandangkan. Dan sekarang kembali lagi dibicarakan. Sayang sekali kami tidak mengikuti kegiatannya untuk melihat lebih jauh lagi bagaimana tujuan ini ingin dicapai.

...

Beberapa media, termasuk laman web pemerintahan daerah yang hadir menulis jika acara ini dihadiri sekitar 19.000 orang. Sangat-sangat berdampak tentunya.

Terutama sektor perhotelan, restoran, pariwisata hingga UMKM. Lalu, bagaimana dengan bulan September besok? Adakah acara serupa yang kembali menghadirkan banyak orang?

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?