Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Juli 2025

Image
Suasana hiruk-pikuk penuh warna terekam jelas di Festival Arak-Arakan Cheng Ho 2022 . Kerenanya, momen ini bakal kembali hadir di bulan Juli 2025, menyemarakkan Kota Semarang dengan pawai budaya yang tak boleh dilewatkan! Kalau kamu sedang mampir ke ibu kota Jawa Tengah, catat deh event ini dalam daftar kunjunganmu. Halo, Juli 2025! Bulan ini jatuh di hari Selasa, dan saatnya kita menata ulang daftar acara yang bakal bikin Semarang makin hidup. Kalau bulan Juni kemarin kami mencatat lebih dari 40 acara seru, bagaimana ya dengan Juli? Yuk, intip agenda-agenda menarik yang sudah masuk radar kami! Agenda Semarang Menyambut bulan baru, suasana semarak sudah terasa dari kawasan PRPP Semarang yang masih menjadi tuan rumah Jateng Fair sejak Juni lalu. Kabar baiknya, tahun 2025 pengunjung bisa masuk ke pameran tanpa harus membeli tiket masuk. Namun, bagi yang ingin menyaksikan konser musik, tetap harus membayar. Yang paling dinanti di bulan Juli tentu saja adalah Festival Cheng Ho yang akan d...

Punya Peran Penting Saat Pandemi, Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Ajak Media dan Bloger Kunjungi 4 Destinasi Wisata

Sukses meluncurkan kampanye pemasaran lewat online dalam bentuk lomba-lomba seperti Blog maupun Vlog, Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang juga tidak melupakan promosi offline dengan kegiatan yang sudah beberapa kali dilakukan, yaitu famtrip. 

Bertajuk 'One Day Trip Kabupaten Semarang Tahun 2020', Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang mengajak bloger dan jurnalis untuk terlibat kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 29 September, atau hari Selasa.

Ada 5 tempat yang kami singgahi, yaitu :

  1. Curug Gending Asmoro Kalongan.
  2. Kayangan Bukit Alfath.
  3. Bukit Cinta Rawa Pening.
  4. Kampung Rawa Ambarawa.
  5. Agrowisata Gunungsari Kopeng.

Semua tempat yang kami kunjungi ini dilakukan hanya satu hari. Karena sedang di masa pandemi, jumlah peserta dari kalangan bloger juga dikurangi dari biasanya. Jumlahnya hanya ada 13 bloger, dan 5 media yang berpartisipasi.

Protokol kesehatan

Untuk mencegah penyebaran koronavirus pada peserta, selama aktivitas, kami benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, membawa hand sanitizer sendiri dan menjaga jarak.

Mengenai jaga jarak, dari Dinas Pariwisata (DisPar) juga menyediakan 2 kendaraan bertipe Elf atau minibus. Jadi tempat duduk yang seharusnya dapat diisi 3 orang dalam satu kursi, hanya diperbolehkan 2 saja. 

Sedangkan dari tempat wisata yang semua kunjungi juga, semuanya sudah menerapkan protokol kesehatan. Penyediaan wastafel portable, hand sanitizer dan cek suhu tubuh serta bagaimana kami harus menjaga jarak benar-benar diberlakukan.

Ini adalah syarat tempat wisata di Kabupaten Semarang agar diperbolehkan dibuka selama masa pandemi. Dari total 52 tempat wisata di Kabupaten Semarang, sudah ada 40-an yang sudah siap.

Peran penting 

Selama masa pandemi ini, dunia pariwisata benar-benar terpukul. Bukan saja tempat wisatanya yang kehilangan banyak pengunjung, tapi dampaknya juga berpengaruh pada UMKM, kuliner, pengrajin souvenir.

Selain penurunan drastis, pola baru masyarakat sekarang yang hanya melihat dan mendengar lewat media-media, termasuk media sosial, juga berpengaruh yang berakibat hilangnya kepercayaan. Kalau ada visualnya lebih strategis dalam promosi.

Dengan menggandeng para bloger dan media, diharapkan meningkatkan kepercayaan pada masyarakat untuk tidak takut berwisata. Media sosial menempati peran strategis dalam penyaluran informasi. Terutama akun yang dikelola para pemilik blog.

'Media dan bloger memiliki peran penting. Selain menyalurkan informasi secara nyata, juga dapat mengedukasi masyarakat', Dewi Pramuningsih, Kepala DisPar Kabupaten Semarang.

Gambar cover: ajisettiawann (IG)

...

Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang kembali memaksimalkan strategi pemasaran offline dengan menggandeng bloger. Kami sendiri sudah beberapa kali terlibat aktivitas dan sepertinya baru ini media yang ikut dilibatkan. 

Biasanya untuk kegiatan bloger, hanya bloger saja yang terlibat. Saat pandemi seperti sekarang, memang diperlukan kekuatan informasi yang lebih besar. 

Ditunggu artikel tentang 4 tempat wisata yang kami kunjungi dan seperti apa penerapan protokol kesehatan yang diterapkan.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Ini Kriteria Film Indonesia Disebut Film Box Office

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Gerakan Indonesia Memasak Mustikarasa: Semarang Jadi Kota Pertama Ngerasain Cita Rasa Nusantara!