13 Tahun Peringatan Hari Blogger Nasional; Apa Saja Tantangannya?

Situasi pandemi yang tidak pernah diduga sebelumnya, menjadi momok yang mencuri perhatian. Dampaknya juga tidak main-main. Selain menurunnya aktivitas kampanye offline yang biasa dilakukan oleh pemasar, baik lewat perusahaan langsung maupun agensi, juga dampaknya pada pencapaian statistik angka-angka yang diharapkan setiap akhir bulan.

Hari ini, Selasa (27/10), pemilik blog di seluruh tanah air memperingati Hari Blogger Nasional yang ke-13 tahun. Momentum untuk melihat kejadian setahun belakangan dan bagaimana membuat masa depan lebih baik lagi. Apa saja yang terjadi di dunia maya, serta dampaknya.

Tulisan ini tidak bisa menghantam rata, karena setiap pemilik blog berbeda-beda. Mereka yang punya penghasilan dari iklan tanpa perlu berkegiatan, hanya perlu konsisten bekerja seperti biasanya. Mereka yang sekedar hobi dan hanya sesekali mengisi halamannya juga berbeda. Dunia perblogeran tanah air begitu luas cakupannya.

Pandemi covid-19 

Tantangan terbesar yang kami hadapi tahun ini adalah koronavirus atau Covid-19. Bukan hanya mengubah acara dari offline ke online, tapi juga hilangnya sejumlah konten potensial, seperti acara tiap bulan.

Konten-konten yang berasal dari offline, bagi kami yang saat itu belum mendapatkan verifikasi Google Adsen, sangat membantu aktivitas kami. Setidaknya, koneksi internet bulanan kami masih aman dan bisa diatasi. Meski sekarang ada adsen pun, masih sulit diandalkan.

Sekarang, ketika pemerintah menghimbau orang-orang lebih baik di rumah atau bekerja di rumah saja dan perubahan kegiatan yang banyak dilakukan secara online, membuat kami ikut terpuruk. 

Bahkan kami harus bekerja keras mendapatkan koneksi dengan nongkrong santai di taman-taman Kota agar terhubung lewat WiFi.

Belum reda memikirkan cara bagaimana tetap aman berselancar dan terus mengencangkan ikat pinggang untuk memilih antara kebutuhan perut atau internet, statistik penayangan (views) blog dotsemarang turun drastis dari biasanya.

Kami sangat puas biasanya mendapatkan 1.000 views tiap hari (tahun 2019). Tapi sekarang, itu tidak terjadi. Bisa berada di angka 500 dalam sehari, itu sudah membuat kami lega selama pandemi saat ini.

Semua ini terjadi sebab tidak ada acara offline yang biasa kami bawa ke blog. Apalagi sekarang media online yang memiliki banyak sumber daya manusia ketimbang kami, tentu lebih maksimal dalam membuat artikel dari kegiatan offline.

Rasa Provinsi

Entah apakah harus bangga atau bersyukur karena dianggap tidak ada. Blog dotsemarang yang memiliki persentasi konten untuk Semarang lebih besar tidak begitu populer di kota Sendiri. 

Kampanye-kampanye pemasaran, baik online maupun offline masih sangat rapuh untuk kami pijaki. Bila ada pun, kami harus bekerja keras sendiri. Beberapa datang dengan konten rilis, namun karna dianggap media, terkadang kami hanya diminta menerbitkan. Tanpa tahu bahwa kami tidak ada koneksi internet bulanan.

Kami bersyukur juga bahwa masa pandemi, keterlibatan kami dalam kegiatan bertajuk famtrip masih didapatkan. Dari pemerintahan Kabupaten Semarang hingga Provinsi yang terkait industri pariwisata. Termasuk hubungannya masa pandemi sekarang.

Apakah level kami hanya memang berada di level provinsi? Atau malah Kabupaten? Sedangkan di Kota sendiri, kami masih jadi penonton. Bekerja menemukan hal unik sendiri hingga menyatukan tiap bagian agar bisa terhubung satu sama lain.

Tidak ada komunitas baru?

Ini hanya pemikiran kami saja bahwa di kota Semarang sendiri, beberapa tahun belakangan, komunitas blogernya sudah tidak memiliki generasi baru. Perkembangannya berhenti di komunitas blogger perempuan saja.

Apakah ini dampak dari tren teknologi informasi yang semakin mudah didapat? Seperti iklan Twitter yang kami baca hari ini 'Tahu yang baru lebih dulu'. 

Youtube yang terus meningkatkan performa karena mendadak populernya kembali TikTok? Instagram yang mencoba menyamakan frekuensi dengan fitur-fitur yang sama dengan pesaing? 

Maka jangan heran setiap ditanya tentang bagaimana buat blog, kami pasti tidak merekomendasikan blog. Lebih baik gunakan saluran media sosial saja. Intinya sama, sama-sama hadir di media sosial atau Internet.

...

Seperti momentum sebelumnya, memanfaatkan perayaan tiap tahun, kami selalu bersemangat untuk memperingati Hari Blogger Nasional. Kapan lagi, suara ini terdengar meski kerap kali disebarkan.

Kami senang bahwa perblogeran tanah air memiliki Hari Jadi. Kami harap terus terhubung meski kita tidak saling tegur. Pandemi lekaslah berlalu, biar kami tidak selalu pasrah melulu. Bagaimana denganmu, apa saja tantangannya?

*Karena pembagian kuota internet hanya diperoleh untuk golongan tertentu saja dari pemerintah.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?