Ada dua tempat yang menjadi tujuan wisata yang kami kunjungi, yakni Candi Gedong Songo dan Desa Wisata Sepakung. Karena ini pertama kalinya, kami beruntung bisa mengikuti program sosialisasi pemasaran pariwisata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Semarang ini.
Bertajuk 1 hari tur bersama bloger milenial atau One Day Tour, Selasa pagi (27/11), kami sudah berada di kantor Dinas Pariwisata yang berada di Ungaran. Sepertinya kami yang pertama tiba karena kepagian datangnya dari rencana yang dijadwalkan pukul 7 pagi.
Ada 3 Pengelola Kompleks Candi Gedong Songo
Waktu yang ditunggu akhirnya tiba juga. Kami disambut langsung oleh Kepala Bidang Pemasaran, ibu Retno Rukmiati yang ditemani bu Hendrastuti sebagai Kasi Pengembangan Pasar Wisata
Dalam sambutannya, ibu Retno mengucapkan terima kasih atas kesediannya rekan-rekan bloger mau berpartisipasi.
Melanjutkan sambutan, ibu Hendras berbicara tentang perkembangan Candi Gedong Songo yang saat ini banyak bermunculan daya tarik wisata disekitar Candi.
Maka sejak tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Semarang melakukan pengembangan dengan fokus pada Infrastruktur pariwisata Gedong Songo. Fokus pemerintah pada area yang dikelola, yaitu area taman.
Ini mengingat kompleks Candi Gedong Songo pengelolanya ada 3, yakni area rekreasi dikelola Dinas Pariwisata, area candi dikelola Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala, dan area hutan dikelola Perum Perhutani.
Meski tempat wisata Candi Gedong Songo sangat familiar,
kami sudah berkali-kali berkunjung, rupanya ada rekan bloger yang belum berkunjung saat ditanya ibu Hendras.
3 Tahun lalu berbeda dengan sekarang
Ibu Retno (kiri) dan Ibu Hendras (jilbab)
Beberapa hal yang sudah dilakukan pemerintah Kabupaten Semarang dari tahun 2016 adalah membangun tempat parkir, kios gorengan yang berada di kiri jalanan, gapura, home teater yang hingga saat ini belum dilaunching tapi sudah dibangun.
Home Teater yang dibuat tahun 2017 ini konsepnya seperti yang ada di Candi Sewu. Nanti ada filmnya yang diisi dengan sejarah dan legenda dari Gedong Songo itu sendiri.
Perbaikan sarana dan prasarana, seperti Mushola, kios-kios pedagang kaki lima hingga gapura dilakukan tahun 2018.
Dan tahun depan (2019) masih akan dilanjutkan dengan yang masih kurang-kurang. Seperti instalasi listrik dan instalasi air agar kabel-kabel yang berserakan dapat tertata lebih rapi.
Harapan dari acara ini
Para bloger dapat menginformasikan update dari apa yang dilakukan pemerintah dan terus mempromosikan, meskipun sudah beberapa kali para bloger yang berkunjung ke Gedong Songo.
Tiap tahun, pemerintah melakukan penataan dan pengembangan. Pemerintah Kabupaten Semarang benar-benar menindaklanjuti dari berkembangnya daya tarik wisata disekitar kawasan Gedong Songo, seperti Ayanaz, Taman bunga Celosia dan sebagainya.
Mengeksplore disekitar Taman
Buat yang sudah pernah berkunjung ke Gedong Songo, ketika diberitahukan bahwa kami hanya memiliki waktu 1 jam, tentu baik-baik saja. Ini mengingat medannya yang benar-benar menguras tenaga. Berbeda dengan yang belum, tentu ini kurang greget.
Dalam perjalanan nanti, kami akan ditemani pemandu yang rupanya merupakan mantan duta wisata Kabupaten Semarang tahun 2013. Saat ini, mas Rudi yang diperkenalkan kepada kami, memiliki kesibukan sebagai desainer.
Desa Wisata Sepakung yang tidak dapat dijelajahi hanya sehari
Meski sedikit kecewa tidak dapat menjelajah Candi Gedong Songo secara penuh,
kami hanya mengikuti intruksi tentunya, perjalanan menuju desa wisata Sepakung rupanya cukup jauh.
Belum lagi medannya saat mengunjungi beberapa objek wisata yang menantang adrenalin peserta. Inilah salah satu alasan waktu kami sangat terbatas di Candi Gedong Songo. Tapi tunggu dulu sebelum bercerita lebih jauh, kami cukupkan sampai di sini.
Kami akan bercerita di halaman berikutnya dan tentu di blog dotsemarang. Selain banyak pengalaman seru, kami dan peserta disambut dengan baik di sana. Yang paling menarik adalah Ibu Retno dan jajarannya rupanya ikut serta. Wah, ada apa yah?
...
Apa yang dilakukan pemerintah Kabupaten Semarang lewat Dinas Pariwisata ini, kami mengenalnya dengan sebutan
FarmTrip yang pernah kami ikuti di tahun 2013. Saat itu, Dinas Pariwisata Jawa Tengah tengah gencar-gencarnya mempromosikan program Visit Jateng.
Dan farm trip kemudian menjadi istilah familiar ditelinga kami saat pemerintah kota-kota lain mulai melakukan hal yang sama dengan agenda dan tujuan mengenalkan objek wisata di tempat mereka.
Melihat banyaknya destinasi wisata di Kabupaten Semarang, apa yang dilakukan pemerintah sudah seharusnya dilakukan dan harapannya berkelanjutan.
Kami sendiri berharap terus dilibatkan karena faktor pemerintah yang lebih mengenal daerahnya dan memberi fasilitas menuju ke sana sangat kami butuhkan.
Ditunggu update postingan tentang kunjungan kami ke Candi Gedong Songo dan Desa Wisata Sepakung.
Iyaa, semoga dispar Kab. Semarang bisa terus menggandeng blogger untuk memajukan wisatanya yaaa
ReplyDeleteAyok dolan mrene meneh kakak, aku belum puas wkakaakka
ReplyDeleteaku masih penasaran sama ayunan hohoho tapi takut
Seru ya. Aku masih serasa ngos2san sampai helipad hihihi. Semoga kapan waktu bisa ngumpul blogger untuk nge trip dan mengenalkan wisata lainnya :)
ReplyDelete