3 Hal Memaknai Hari Sumpah Pemuda Tahun 2020; Tidak Mudah Tapi Kami Yakin, Kamu Bisa!

Meski sumbangsih yang kami lakukan tidak besar, setidaknya kami telah berupaya dan berbuat. Momentum Sumpah Pemuda yang telah berusia 92 tahun, memang lebih terasa berat. Terutama semenjak pandemi Covid-19 mendarat. Tapi berat itu relatif, tergantung bagaimana orang lain melihat.

Bangsa ini, setiap tanggal 28 Oktober memperingati 'Hari Sumpah Pemuda'. Tiga hal yang selalu dikrarkan, yaitu bertanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan berbahasa satu bahasa Indonesia. 

Kami ingin menjadi berguna bagi BANGSA ini. Sesuai visi yang kami taruh di halaman blog sebagai mata arah kami melangkah. Begini visi kami 'Menjadi Blog yang terus AKTIF hingga tahun 2030 Demi Mencerdaskan Bangsa'.

Dengan mengisi blog, lewat tulisan, foto maupun video, kami ingin membawa informasi yang kami bagikan dapat bermanfaat.

Namun sayang, tantangannya tidak mudah sekarang. Pandemi Covid-19 perlahan-lahan mengikis aktivitas kami dan berimbas pada kemampuan kami untuk lebih banyak berbuat.

Tidak menyerah

Sebelum akhirnya bulan Agustus kami sudah mendapat persetujuan memasang iklan oleh Google, 4 bulan semenjak datang Covid-19, nasib kami tidak baik. 

Maafkan kami hari ini bila kamu datang ke blog kami dibombardir iklan dari google. Tapi ketahuilah, ini masih sulit buat kami untuk lebih maksimal (pendapatan).

Semua acara di Kota Semarang dibatalkan dan kegiatan offline menjadi online. Kami tidak menyerah sebenarnya untuk terus berkontribusi, hanya saja kami bukan kaum yang termasuk dalam golongan yang memperoleh bantuan pemerintah. Kami kesulitan internet.

Hilangnya konten potensial (acara atau kegiatan), berdampak pada penurunan jumlah penayangan (views) di blog. Imbas lainnya, pengeluaran lebih besar ketimbang pemasukan. Apakah kami harus memutar haluan?

Tidak menyerah, adalah hal pertama yang kami pikirkan. Tidak peduli seberapa parah yang kami hadapi dan meninggalkan kemampuan statistik bulanan kami yang biasa diandalkan. Semua orang juga mengalami hal sama, bahkan lebih parah.

Konsisten itu terbayar

Sikap kami dengan menaruh visi di atas segalanya rupanya berbuah kebaikan. Bulan September, tujuan kami untuk lebih banyak berkontribusi mendapatkan stimulan dengan keikutsertanya kami dalam kegiatan famtrip Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang.

Saat itu, kami memahami risikonya mengikuti. Pemasukan kami tetap tidak beranjak dari minus, tapi kami tetap melihat sisi lain. Di mana para pelaku wisata yang terdampak koronavirus haruslah dibantu.

Sejumlah pemuda-pemudi yang memiliki profesi atau hobi sama seperti kami, sebagai blogger, diajak melihat langsung beberapa tempat wisata. Kali ini tujuan utamanya bukan berwisata, tapi menginfokan bahwa tempat wisata yang dibuka sudah sesuai protokol kesehatan.

Tidak disangka, Oktober tiba dengan masih musim penghujan yang belum reda. Dorongan kali ini lebih besar dengan cerita yang sama, yaitu Pariwisata. Ada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata yang mengajak kami ambil bagian untuk menyebarkan info yang sama seperti bulan September.

Bila mengingat beberapa bulan ke belakang, tentu kami sangat menyedihkan. Namun sekarang, saat kami diajak berkumpul dengan 15 pemuda-pemudi untuk membangun image pariwisata di era adaptasi baru, perasaan kami seperti hujan. Kami bangga tetap bertahan (konsisten) dan dibayar untuk kontribusi yang dilakukan.

Kabarkan berita baik

Ketika kami membagikan tentang tren sepeda di Kota Semarang, kami melihat bahwa semua orang mulai menyadari arti penting menjadi sehat. Tua, muda dan anak-anak, sambil bercengkrama kami melihat mereka tetap bersama.

Ketika kami melewati tempat-tempat oleh dari kunjungan kegiatan pariwisata, kami berharap tempat tersebut kembali buka. Pandemi membuat para pelaku wisata banyak yang kehilangan pekerjaan dan mengubah haluan.

Dengan kekuatan (saluran) yang kami miliki, menceritakan tentang betapa pentingnya protokol kesehatan, memotret wastafel portable, mendokumentasikan dalam video, kami ingin melihat negeri ini terus sehat.

Kami juga ingin mencegah info yang tersebar di media sosial menjadi salah atau hoax. Integritas kami jadi taruhannya karena keberadaan kami sebagai bloger adalah melihat secara langsung. Tidak ada kepentingan lain untuk berbuat curang buat kami.

Mari kabarkan berita baik meski itu sulit. Di tengah tsunami konten saat ini, siapa saja bisa menjadi pembuat informasi. Kami tidak ingin melihat bangsa ini termakan hoax.

...

Selamat Hari Sumpah Pemuda tahun ini buat kita, para pemuda dan pemudi. Berilah kontribusi secara nyata untuk negeri ini. Bila masih sulit, mulailah dari diri sendiri. Lalu, sekitar.

Dengan kekuatan teknologi dan internet, seharusnya kita bisa melakukan banyak hal. Jadilah sesuatu yang berguna dan bermanfaat, sesuai keinginanmu.

Ingatlah untuk tidak menyerah, apapun yang terjadi. Bertahanlah (konsisten) meski tidak mudah. Dan ceritakan pada duniamu bahwa negeri ini memiliki banyak hal untuk diceritakan. Baik buruk yang kita sampaikan tergantung bagaimana kita menafsirkan.

Terakhir, tetaplah sehat. Kamu tidak dapat melakukan hal-hal yang kami sebutkan di atas bila kamu sehati. Teruslah berolahraga, makan makanan sehat, dan terapkan protokol kesehatan 3 M (pakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?