Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Juli 2025

Image
Suasana hiruk-pikuk penuh warna terekam jelas di Festival Arak-Arakan Cheng Ho 2022 . Kerenanya, momen ini bakal kembali hadir di bulan Juli 2025, menyemarakkan Kota Semarang dengan pawai budaya yang tak boleh dilewatkan! Kalau kamu sedang mampir ke ibu kota Jawa Tengah, catat deh event ini dalam daftar kunjunganmu. Halo, Juli 2025! Bulan ini jatuh di hari Selasa, dan saatnya kita menata ulang daftar acara yang bakal bikin Semarang makin hidup. Kalau bulan Juni kemarin kami mencatat lebih dari 40 acara seru, bagaimana ya dengan Juli? Yuk, intip agenda-agenda menarik yang sudah masuk radar kami! Agenda Semarang Menyambut bulan baru, suasana semarak sudah terasa dari kawasan PRPP Semarang yang masih menjadi tuan rumah Jateng Fair sejak Juni lalu. Kabar baiknya, tahun 2025 pengunjung bisa masuk ke pameran tanpa harus membeli tiket masuk. Namun, bagi yang ingin menyaksikan konser musik, tetap harus membayar. Yang paling dinanti di bulan Juli tentu saja adalah Festival Cheng Ho yang akan d...

Pelibatan Anak Muda dalam Pelestarian Cagar Budaya di Kota Lama Semarang


Halaman ini berisi slide persentasi yang disampaikan Ibu Nik Sutiyani, S.T, M.T selaku Kepala  Bidang Pengawasan Dinas Penataan Ruang Kota Semarang yang hadir mengisi acara Festival Komukino Ke-8 pada tanggal 24 Januari 2020 di Kota Lama.

Anak muda menjadi prioritas dalam pembangunan manusia di Kota Semarang, begitu kata beliau yang bisa dilihat juga dari slide persentasi yang kami ambil gambarnya dengan kamera ponsel.

Kami tertarik dengan materi ini, meski suara mik yang dipegang beliau agak menggema di ruangan gedung Oudetrap yang digunakan sebagai lokasi acara. Bahkan, mengulang rekaman suara beliau dari ponsel pun tidak begitu mendapatkan banyak materi untuk kami ceritakan.


Mengapa anak muda?

Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Semarang mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari slide yang disampaikan. Lebih di atas Bandung dan Surabaya.

Anak muda dirasa memiliki pengaruh besar, dan bagaimana mereka membuat inovasi yang turut memiliki peran besar dalam perubahan. Ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian cagar budaya.


Bagaimana melibatkan mereka?

Ada 4 cara yang ditampilkan, seperti menjadikan bangunan cagar budaya sebagai ruang berkarya bagi anak muda. Lalu, melibatkan dalam kegiatan atau memberi pelatihan sederhana terkait cagar budaya.

Misalnya bagaimana melakukan teknik konservasi atau membuat rencana pengelolaan kawasan cagar budaya. Atau bisa juga memanfaatkan skill atau ketertarikan mereka untuk mendukung project cagar budaya melalui saluran media sosial, fotografi hingga menulis.


Strategi pelibatan anak muda di Kota Lama

Di era teknologi ini, penggunaan aplikasi sangat dibutuhkan. Pada nomor 1 di dalam slide, bagaimana pembuatan aplikasi untuk Kota Lama sangat diharapkan. Di Semarang, ekosistem para developer seharusnya bisa melihat ini untuk menciptakan.

Menyediakan ruang bagi kegiatan anak muda di Kota Lama, seperti gedung Oudetrap yang sedang digunakan dalam acara ini. Itu berarti, perizinan seharusnya dipermudah bagi anak muda yang ingin berkegiatan di sana (Bangunan di Kota Lama).

Industri kreatif di Kota Lama perlu didorong, termasuk inisiatif anak muda untuk Kota Lama yang setiap tahun digelar Festival Kota Lama Semarang.


Strategi anak muda untuk cagar budaya

Berpikir kritis sangat diharapkan dari anak muda untuk mengidentifikasi potensi cagar budaya di sekitarnya. Dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan anak muda, seperti menjadi agen perubahan, innovators, communicators dan pemimpin.


...

Generasi muda sekarang ada 2 istilah yang sering dibicarakan, generasi milenial dan generasi Z. Adanya dukungan seperti ini, harus bisa dimanfaatkan. Mengingat Semarang sangat berhasrat untuk melibatkan anak muda. Khususnya pelestarian cagar budaya.

Apakah ini bermanfaat untukmu?

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Ini Kriteria Film Indonesia Disebut Film Box Office

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Gerakan Indonesia Memasak Mustikarasa: Semarang Jadi Kota Pertama Ngerasain Cita Rasa Nusantara!