Hari Media Sosial 2023: Pada Akhirnya Berbayar

Dibutuhkan kesadaran tinggi di tengah gempuran informasi yang begitu cepat. Tidak mudah memang, apalagi sampai terbuai konten yang mendadak viral. Peringatan Hari Media Sosial tahun ini menjadi momentum kembali untuk mengingatkan kepada pribadi masing-masing tentang tujuan apa yang sebenarnya dicari di media sosial!

Tidak terasa, sudah sampai kembali lagi ke sini. Setiap tanggal 10 Juni, sebagian orang-orang memperingati Hari Media Sosial yang sudah dicetuskan pertama kalinya sejak tahun 2015.

Pada akhirnya berbayar

Selalu disebutkan setiap peringatan Hari Media Sosial identik dengan kata bijak. Ya, mumpung ada peringatan ini, mari meningkatkan kesadaran bermedia sosial dengan lebih bijak.

Nyatanya, semua platform media sosial seakan kompak menjadi tempat yang semacam puncak gunung es yang terlihat biasa saja namun mendadak bermasalah dan menghancurkan semua aspek. Baik pribadi, lingkungan, keluarga atau tempat kerja.

Orang-orang dengan mudah membagikan perasaan mereka, suka maupun duka. Yang tidak diketahui orang-orang adalah ketika mereka sedang terkena masalah, mendadak dikuliti sampai ke tulang-tulang.

Tentu, ada sisi manfaat bagi mereka yang memanfaatkan media sosial dengan sebaik mungkin. Dari mulai popularitas hingga pundi-pundi isi dompet.

Kedua hal di atas mungkin sudah biasa terjadi dan bahkan, kami sudah menuliskannya setiap momen Hari Media Sosial. Lalu, apa yang menarik dibahas tahun 2023 ini?

Pada akhirnya berbayar! Saat susah payah membangun integritas dan validasi demi tujuan membangun citra diri atau branding agar dapat pengakuan centang biru, Twitter dengan bangganya menawarkan hal tersebut hanya dengan biaya berlangganan.

Tidak peduli berapa banyak jumlah pengikut atau branding yang dibangun, selama pengguna mau berlangganan, kode biru verifikasi sudah siap disematkan di samping foto profil pribadi.

Keuntungannya? Bila dulu untuk validasi, maka sekarang bisa mendapatkan banyak fitur yang tidak dimiliki akun pengguna biasa. 

Algoritma musuh terbesar

Setengah tahun berlalu, algoritma di media sosial terus berubah tanpa pandang bulu. Yang terjadi, mengkonsumsi informasi begitu mudah saat infonya mendadak viral. 

Bagi kami, perubahan algoritma sangat membuat menderita karena harus kembali menyesuaikan yang baru. Dampaknya semua strategi yang sudah dibuat sebelumnya seolah tidak bekerja. Blog kami sepi pengunjung.

Pengguna di Twitter semakin sering terlihat membagikan aib mereka meski dengan akun base. Mulai dari perselingkuhan, pesan pribadi, hingga yang tidak masuk akal.

Kami jadi ingat ada rekan sesama bloger yang sampai harus membuat strategi dengan memasukkan kata kunci di dalam postingannya yang seakan tidak nyambung. Kebenaran kata kunci tersebut sedang jadi perbincangan. 

Sampai segitunya dan tentu, itu demi menarik trafik ke halaman blog mereka atau akun media sosial lainnya dengan tujuan yang sama. Mendapatkan penayangan atau views.

Tentu, masih banyak hal yang bisa dibahas saat momentum Hari Media Sosial saat ini. Hanya saja, tidak dapat dimasukan semua ke halaman ini.

....

Selamat Hari Media Sosial. Tidak ada yang bisa mengatur seseorang membagikan postingannya di media sosial. Selama terlihat biasa-biasa saja, mungkin hanya pemanis lalu lintas lini masa.

Namun perlu diingat, apa yang dibagikan hari ini akan menjadi rekam jejak abadi di internet. Ya, kecuali akunnya terhapus. Ini yang akan jadi bermasalah di masa depan apabila mengalami masalah.

Pembunuhan karakter! Itu sangat mengerikan, dan menyeret orang-orang di sekitar. Peringatan Hari Media Sosial, adalah kesempatan untuk kembali menata ulang tentang tujuan sebenarnya apa yang ingin dilakukan di media sosial.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?