Favorit

Agenda Semarang Bulan November 2024

Image
Bulan ini, November, masyarakat Indonesia kembali menyambut Pilkada Serentak 2024. Termasuk Kota Semarang yang sudah sibuk dengan berbagai atribut yang terlihat di jalan-jalan. Apakah agenda atau acara Kota nantinya akan terganggu sehingga berkurang jumlahnya? Selamat datang bulan November 2024. Baru saja Kota Semarang turun hujan paginya. Eh, sebagian sudah dari dini hari. Semoga saja ini berkah untuk kita semua. Tanggal 1 November jatuh pada hari Jum'at. Di kalender yang diluncurkan Pemkot Semarang, bulan November ini hanya ada 1 acara yang ditaruh di sana. Ada lomba foto sejarah yang nantinya diadakan di Kota Lama. Apakah bulan November memang sepi? Agenda Semarang Tenang-tenang ini masih awal bulan. Nanti kami kumpulin dan jika kamu ingin bantu, silahkan kabarin kami lewat kolom komentar atau hubungi kami. Sambil menunggu kami mengumpulkan acara lainnya, kamu bisa lihat agenda rutin yang ada di Kota Semarang. Siapa tahu saat kamu datang ke Kota Semarang sedang tidak ada acara.

IM3 Hadirkan Kolaborasi Terbaru melalui Collabonation X dengan Menggandeng Seniman Lintas Genre Indonesia

Kata Collabonation tentu tidak asing bagi kami maupun orang-orang. Apalagi sudah didengungkan sejak 2019. Bagaimana dengan tahun 2023? Apalagi yang dikolaborasikan IM3 kali ini?

IM3 mengirimkan rilisnya yang mengumumkan kolaborasi terbarunya yang bernama 'Collabonation X' dengan menggandeng seniman lintas genre Indonesia.

Fahroni Arifin, selaku SVP-Head of Brand Management & Strategy IM3, menyampaikan

Collabonation X hadir sebagai inovasi yang semakin membuka ruang kolaborasi bagi para pelaku seni dan industri kreatif. Kolaborasi perdana yang dihadirkan Collabonation X penuh dengan eksperimen berbagai hal baru yang dilakukan oleh pelaku seni lintas disiplin dan musisi lintas genre, sehingga menghasilkan karya yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan semangat Empowering Indonesian Youth, kami yakin Collabonation X dapat menginspirasi generasi muda untuk semakin membuka perspektifnya dalam berkolaborasi untuk bisa menghasilkan lebih banyak karya lainnya yang tidak terduga.” 

Musisi

Dalam Collabonation X kali ini melibatkan Lomba Sihir, SambaSunda, Majelis Lidah Berduri sebagai perwakilan musisi, Teater Garasi dari seni peran, serta Hebrew Fransa atau dikenal sebagai Mas Bruh yang mewakili dari visual artist. Sejalan dengan kegiatan Collabonation lainnya.

Collabonation X juga menjadi bukti dukungan IM3 kepada pelaku seni dan pegiat kreatif dari berbagai disiplin dan latar belakang untuk dapat mewujudkan visi dengan bereksperimen dalam berkolaborasi, serta memungkinkan audiens di seluruh Indonesia untuk merasakan pengalaman baru menikmati karya kolaborasi audio visual.

Kolaborasi

Collabonation X perdana dimulai dengan eksperimen antara Lomba Sihir, yang merupakan musisi dengan genre pop alternatif dan memiliki ragam lagu hitsnya seperti Hati dan Paru-Paru, Mungkin Takut Perubahan, serta Polusi Cahaya, disandingkan dengan SambaSunda, grup musik tradisional asal Bandung yang gaya musiknya banyak dipengaruhi oleh budaya musik tradisi suku Sunda seperti Gamelan dan Degung Sunda. 

Kolaborasi yang bertujuan menghasilkan karya audio visual ini semakin diperkuat dengan bergabungnya kolaborator dari sisi visual, yaitu Hebrew Fransa yang lebih dikenal dengan Mas Bruh. 

Hebrew Fransa merupakan seorang visual artist yang pernah menghasilkan karya 3D-nya bersama dengan Glass Animals dalam AR (Augmented Reality) Filter di Instagram dan karya mixed media artwork untuk Synchronize Fest.

Karya visual menjadi elemen penting dalam pembuatan suatu karya musik. Selain menjadi bentuk ekspresi dari lagu tersebut, visual juga dapat digunakan sebagai komunikasi untuk menyampaikan pesan yang tertuang di dalamnya. 

Baskara Putra, salah satu personil Lomba Sihir yang turut dalam karya eksperimental ini, mengatakan “Elemen visual, baik dari album art maupun video clip menjadi bagian yang sangat signifikan dari sebuah karya musik. 

Karena visual yang kuat pasti mampu mengamplifikasikan lagunya. Inilah yang menjadikan proses kolaborasi di Collabonation X menjadi sebuah eksperimen yang sangat seru bagi kami para pelaku seni.”

Melalui kolaborasi yang diwadahi IM3 ini, Lomba Sihir, SambaSunda, dan Hebrew Frasa bereksperimen membawakan karya dan menonjolkan ciri khas masing-masing dari mereka. 

Lagu-lagu hasil karya Lomba Sihir ini diaransemen ulang dengan diiringi instrumen musik tradisional dari SambaSunda dan dilengkapi dengan karya visual 3D dari Mas Bruh yang menampilkan konsep full mix media pada setiap lagu yang dibawakan.

Salah satunya melalui lagu kolaborasi ‘Mungkin Takut Perubahan’ dengan visual full cityscape Jakarta, sehingga menghasilkan kolaborasi baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Ismet Ruchimat, Komposer dan Pendiri SambaSunda juga turut menyampaikan, 

Saya melihat bahwa kolaborasi merupakan sebuah silaturahmi budaya, di mana ruang kreatif saat ini harus dipenuhi dengan cara berpikir kebersamaan. Semangat ini menjadi landasan dari Collabonation X untuk menghasilkan karya yang menitikberatkan pada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Harapannya melalui kolaborasi eksperimental ini dapat membawa fase industri musik dalam babak baru.” 

Dengan kolaborasi ini, Collabonation X juga menunjukkan bahwa musik tradisional dapat dipadukan dengan musik modern seperti yang dihadirkan pada kolaborasi ini melalui musik alternatif pop, sekaligus memperlihatkan bahwa masih banyak anak muda yang turut berpartisipasi dalam melestarikan musik tradisional.

Selain ditayangkan perdana pada screening eksklusif, 2 episode karya audio visual dari Collabonation X ini juga dapat dinikmati secara online di YouTube IM3. Ikuti setiap update terbaru mengenai Collabonation X dan IM3 di akun Instagram @indosatim3!

📝 Rilis IM3 (15/5/2023)

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Breaking News, Kota Semarang Punya Bioskop Ke-12!

Keren! Strategi Pemasaran Menggunakan Streamer TikTok di GIIAS Semarang 2024