[Review Event] Creative Industry 4.0 Talks


Kenapa manusia menjadi hebat? Karena berinovasi. Di era industri 4.0 yang sering dibicarakan, manusia dituntut untuk lebih kreatif dan itu sangat penting.  Kita harus berpikir keluar. Selengkapnya tentang acara berikut ini.

Mendengar tema industri 4.0, kami selalu tertarik. Apalagi yang berhubungan dengan dunia kreatif. Kami hadir di SMI Building, Minggu siang (17/11). Pembicaranya mungkin kamu sering dengar, Pak Tanadi Santoso. Buat kami sendiri, ini adalah momen pertama kali bertemu dengan beliau.

Perkembangan teknologi


Saat kami tiba, suasana sudah sangat ramai. Bukan hanya orang dewasa saja yang bersemangat dengan pakaian batik, anak-anak juga turut hadir. Momen ini dikarenakan, sebelumnya diresmikan pembukaan gedung oleh Wali Kota.

Sebagian sedang mengantri makan siang, sedangkan lain sudah menempati tempat duduk dengan makanannya. Kursi-kursi yang ditata hampir tidak ada tempat duduk sebelum satu persatu orang mulai pergi karena acara opening sudah selesai.


Acara yang ditunggu akhirnya tiba. Suasana yang begitu ramai mulai sedikit tenang. Suara pak Tanadi benar-benar menghipnotis suasana layaknya motivator bagi mereka yang berniat mendengarkan.

Jika biasa mengikuti tema industri 4.0, maka pembahasan tentang sejarah perkembangan industri dari awal hingga sekarang akan melihatnya sesuatu yang biasa didengar. Pak Tanadi mengawalinya dengan bagian tersebut.

Beberapa contoh teknologi modern sekarang pun diambil untuk menggambarkan bagaimana perkembangan sekarang begitu cepat dan luar biasa.

Teknologi DNA

Mulai dari teknologi mobil tanpa supir, satu tetes darah yang dapat memprediksi seseorang dari tinggi dan siapa dia, hingga mesin pembuat kopi yang dilakukan oleh robot. Di China, sistem pembayaran sudah dilakukan dengan teknologi pengenalan wajah.

Dalam keseharian sekarang, beliau juga mencontohkan bagaimana wifi sudah jadi kebutuhan utama. Seorang anak berumur 7 tahun menangis minta pulang karena wifi di Sekolahnya mati.

Kreatif itu sangat penting


Ketika teknologi terus berkembang di era industri 4.0, kita dituntut untuk menjadi kreatif. Kenapa manusia menjadi hebat? Itu karena inovasi. Perpaduan kreatif dan seringnya berinovasi adalah kunci manusia maju di era industri 4.0.

Kita memberi makna, maka ada. Kreativitas harus diajarkan kepada anak mulai sejak dini. Mengajaknya berkolaborasi dengan manusia lain dan manusia sangat fleksibel.

Dunia ini harus berpikir keluar. Karena ketika sudah melihat kebiasaan, kita seperti tidak pernah salah dalam hal apapun dan di sanalah kita tidak akan maju.

Kalau kita terlalu hati-hati, kita tidak berani mencoba sesuatu. Kita justru celaka, semisal ada ombak yang datang. Tapi sebaliknya, jika terlalu nekat itu juga nggak baik.


Ketakutan membuat kita lebih bekerja keras. Ketakutan itu bukan untuk dihilangkan. Terutama dalam hal mencoba sesuatu yang baru biasanya kita takut.

Keberanian harus dipaksakan dan nanti akan jadi kebiasaan. Kalau kita takut dan tidak mencoba, kita akan penakut selamanya.

5 detik


Salah satu bagian menarik tentang persentasi beliau adalah tentang Mel Robbins yang menulis pengalamannya dalam sebuah buku dan menjadi best seller, The 5 Second Rule.

Manusia memiliki 5 detik untuk segera bergerak dan melakukannya. Semisal, saat bangun pagi ingin berolahraga. Namun tertunda karena berpikir lambat dalam memutuskan karena di luar masih gelap dan dingin. Hari pertama gagal, dan hari kedua, seterusnya pun akhirnya tidak jadi olahraga.

Sebaliknya, bila 5 detik ini diambil, kita tentu dapat melakukan sesuatu yang sudah terpikirkan sebelumnya. Paksa dirimu, keluar dari pikiran dan lewati perasaan di luar zona nyamanmu.



...

Di era industri 4.0 sekarang ini, manusia bukan saja dituntut untuk menjadi kreatif sejak dini, tapi juga berinovasi. Di luar sana, teknologi terus berkembang. Jangan sampai kita hanya sebagai penonton saja.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pengambilan keputusan secara cepat harus dilakukan. Tidak boleh ditunda-tunda saat ingin melakukan.

Setiap orang itu jenius. Tapi kalau kamu mengukur kepandaian ikan dengan kemampuannya memanjat pohon, maka kamu akan merasa bahwa ikan itu bodoh. Itu artinya, lakukan sesuai minatmu dan jangan memaksakan sesuatu yang terlihat sama dengan orang lain.


Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?