Belajar Membatik di Museum Batik Pekalongan


Hari pertama kegiatan Jateng On The Spot, Jumat (13/12), adalah berkunjung ke salah satu Kota Kreatif Dunia di bidang kerajinan dan seni rakyat, yaitu Pekalongan. Di tujuan awal, para peserta diajak membuat batik dengan teknik cap. Seperti apa suasananya?

Ini adalah kunjungan kali kedua kami ke Museum Batik Pekalongan yang buka setiap hari mulai jam 8 pagi hingga jam 3 sore. Tahun 2015, kami pernah ke sini dengan kegiatan yang kurang lebih sama.

Menawarkan pengalaman

Apakah kamu menyukai batik? Bila punya kesempatan, mampirlah ke sini untuk melihat beragam koleksi batik yang tentu saja menambah wawasanmu. Tiap tahun, museum punya tema yang dijadikan konsep besar dalam pameran yang diselenggarakan di 3 ruangan yang ada di dalam museum.


Tahun ini, Museum Batik Pekalongan mengangkat tema 'Satu Dekade Pengakuan Batik Indonesia Sebagai Warisan Budaya Dunia'. Beragam batik, bahkan alat-alat yang digunakan, dihadirkan di sini.

Sebelum melihat ruangan dengan beragam tema batik yang membuat kita bangga sebagai bangsa Indonesia, kami beserta rombongan menuju ruang workshop terlebih dahulu.

Ya, datang ke sini bukan saja mendapatkan banyak informasi, tapi juga menawarkan pengalaman yang bakal tidak terlupakan. Kami diajak membuat batik dengan teknik cap. Semua sudah dipersiapkan dari pihak museum.

Sangat mudah dan menyenangkan


Tidak mudah juga maksudnya untuk orang yang baru pertama kali. Tapi dengan bantuan pihak museum yang memberikan pelatihan, kami hanya mengikuti intruksi saja seperti yang dilakukan.

Kain putih yang sudah tersedia tinggal diberi cap batik yang bahannya tersedia di sebelah meja yang akan kami beri cap. Beberapa rekan bloger ada yang percaya diri melakukannya, beberapa lainnya ada yang sangat serius dan juga, selalu tersenyum ketika kami godain.

Setelah proses pencap-an selesai, kami disuruh menunggu karena proses akhirnya akan dilakukan pihak museum, yaitu pewarnaan dari seluruh kain. Kain putih yang sudah dicap akan direndam dengan pewarna dan dijemur biar hasilnya terlihat.

Sambil menunggu, kami diajak melihat ruang pameran. Namun karena kami datang hari Jumat, waktunya buat salat Jumat, kegiatan tur batik dihentikan sejenak.

Masjid yang berada di sebelah Museum adalah sesuatu yang tak kami pikirkan sebelumnya. Untuk bagian tur batik, kami akan buatkan di halaman berikutnya. Cerita untuk sesi ini, kami akhiri sampai di sini dulu. Ditunggu lanjutannya.


...

Museum Batik Pekalongan sebagai institusi pelestarian batik memang menjadi tempat konservasi koleksi kain batik dan menjadi pusat penelitian mengenai batik.

Ketika tujuan kunjunganmu ke Pekalongan, mampirlah. Hanya dengan tiket masuk 5 ribu rupiah untuk dewasa, dan seribu rupiah untuk anak-anak atau pelajar, di sini kita bisa berwisata edukasi dan sejarah.

Tidak perlu khawatir tentang koneksi internet di sini, karena diantara fasilitas Museum Batik Pekalongan, salah satunya tersedia free wifi.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai