Favorit

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

Image
Tidak terasa, kini kita   sudah menginjakkan kaki lagi di garis akhir tahun. Tentu saja, acara yang paling dinanti-nantikan adalah perayaan pesta tahun baru ! Di Kota Semarang , sudah pasti ada banyak spot menarik untuk menikmati gemerlap kembang api . Para pelaku bisnis seperti hotel, restoran, dan berbagai tempat menarik lainnya pun sudah mulai saling melancarkan promosi jitu. Catatan Kami: Saat artikel ini kami tulis, rintik hujan sudah menyapa awal bulan Desember. Sesuai prakiraan, musim hujan masih akan berlangsung hingga awal tahun. Jadi, mumpung pestanya belum dimulai, mari jaga kesehatan dan perkuat imunitas! Malam pergantian tahun tidak akan seru tanpa kehadiran kalian dan dirimu yang ikut meramaikan. 🌧️ Musibah dan Kewaspadaan: Jaga Diri di Tengah Musim Hujan Di tengah euforia akhir tahun, kami juga ingin menyampaikan turut prihatin yang mendalam. Lewat halaman ini, kami mengucapkan duka cita dan simpati atas musibah banjir yang dialami saudara-saudara kami d...

Jejak Digital, Kematian dan Privasi

Sebuah bacaan menarik dan mendalam yang kami temukan dari artikel berlangganan yang dikirim Pocket ke kotak email kami ini membuat kami akhirnya membawanya ke blog dotsemarang. Karena berbahasa Inggris, agak sedikit sulit kami memahami meski maksudnya kami mengerti. Tertarik membacanya?

3 minggu lalu, artikel ini kami terima. Dalam email tersebut ada banyak artikel, salah satunya yang sedang dibahas di sini yang berjudul 'The Real Battle for Data Privacy Begins When You Die'. Oh ya, artikel aslinya ada paling bawah nanti.

Nasib jejak digital 

Dalam artikel yang sumber aslinya berasal dari bloomberg tersebut, pembaca disuguhkan sebuah masalah yang terjadi saat seseorang telah meninggal dan nasib jejak digitalnya di internet yang masih ada. Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh pihak keluarga yang ditinggalkan.

Apalagi era sekarang, sebagian besar orang-orang aktif di banyak platform. Saat meninggal, bagaimana data kita akan dikelola. Apakah perusahaan media sosial semacam Facebook akan menutupnya atau malah memanfaatkannya?

Jika dalam kehidupan nyata ada ritual dan adat istiadat untuk menangani jenazah orang secara fisik, lalu bagaimana dengan jenazah secara digital? 

Pertanyaan tersebut menarik, apalagi dalam artikel tersebut disodorkan sebuah kasus yang terjadi pada tahun 2012 di mana seorang gadis berusias 15 tahun meninggal. 

Keluarganya yang berduka meminta Facebook untuk menyerahkan pesan pribadinya dengan harapan dapat dipahami apakah kematiannya karena bunuh diri atau kecelakaan. 

Tentu, Facebook menolak. Menurut kebijakan perusahaan (FB) saat itu, tidak ada seorang pun yang dapat mengakses akun memorial, bahkan dengan kata sandi.

Buku 'The Afterlife of Data

Masalah ini rupanya diambil dari sebuah buku yang ditulis oleh Carl Ohman, asisten profesor ilmu politik dari salah satu universitas di Swedia.

Buku yang diterbitkan pada bulan April kemarin mengupas masalah ini tentang apakah bisa perusahaan bertanggung jawab terhadap data seseorang setelah meninggal.

Apakah perusahaan mungkin akan memonetisasi profil yang sudah meninggal hingga menjual data mereka. Atau bahkan sekadar membuangnya karena alasan menghemat ruang server.

Kami menulis ini tidak bermaksud mempromosikan buku tersebut. Kami lebih tertarik dari maksud artikel yang dibahas saja.

Pertarungan sebenarnya

Ini sungguh jadi pemikiran yang mendalam buat kami juga. Apa yang terjadi dengan karya-karya kami yang ada di blog maupun media sosial. Terutama akun pribadi, ada banyak privasi yang harus dilindungi.

Memang sudah banyak tips dan saran bagaimana cara menghapus jejak digital kita di internet, namun entah kenapa gara-gara membaca artikel ini jadi lebih memikirkannya lagi.

Apakah pertarungan sebenarnya memang akan terjadi usai pengguna meninggal? Bagaimana nasib keluarganya yang mereka cintai. Apakah akan jadi hantu digital di awan? Yakin tidak dieksploitasi?

...

Setelah beberapa minggu kami abaikan, akhirnya kami kembali membacanya. Kami sengaja membatalkan artikel lainnya untuk membawa artikel ini untuk diposting hari ini.

jika halaman ini kurang kamu pahami atau maksudnya tidak kamu temui, kamu bisa baca artikel aslinya di sini. Terutama kamu yang fasih berbahasa Inggris, artikel aslinya tentu akan lebih mudah dipahami lagi.

Kami harap postingan ini berguna dan sebagai renungan bersama.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

👑 Semarang 10K, Sang 'Raja Terakhir' yang Menggemparkan Threads dan Membuka Pintu Wisata Kota Lama

🛢️ Dari Inggris Ke Nusantara "Duckhams Resmikan Distributor Perdana di Semarang Jawa Tengah"

Paket 100 GB 100 Ribu Smartfren Sudah Menghilang?