Kunjungan Kedua Ke Pabrik Rokok Praoe Lajar Tahun 2023, Apa Yang Menarik?

Meski sudah sekali mengunjunginya pada tahun 2022, namun tetap saja gairah kami tetap ada untuk kembali memasuki Pabrik Rokok Praoe Lajar. Kali ini bersama rombongan 'Jalur Rempah Tour 2023'. Ada cerita menarik apa lagi yang kami temui?

Pabrik Rokok Praoe Lajar yang letaknya dekat Stasiun Tawang bukan sekedar tempat yang memiliki nilai sejarah dan tempat industri penghasil rokok. Namun juga jadi tempat menambah wawasan dan pengalaman yang sangat berharga.

Kami tiba di sini saat akhir pekan atau hari Sabtu kemarin (9/12). Kegiatan ini dalam rangka bagian kegiatan acara Semarang Bercerita yang mengangkat tema 'Jalur Rempah' yang diadakan di Kota Lama juga.

Jumlah pegawai

Karena jumlah rombongan yang cukup banyak, kami dipecah menjadi beberapa kelompok usai diizinkan masuk oleh penanggung jawab pabrik.

Dalam tur, kami ditemani juga orang dari Pabrik. Mbak Arlin namanya yang bekerja dibagian keuangan. Koreksi kami bila salah menulis namanya.

Tidak ada yang berubah suasananya dan letak tempatnya seperti pertama kali kami ke sini. Semua orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Meski ada beberapa yang menengok rombongan kami karena suara kami yang sedikit berisik.

Ada lebih 200 pegawai di sini kata Mbak Arlin. Itu belum lagi sama mereka yang bekerja sebagai batil rokok atau memotong ujung rokok sekitar 100 pegawai.  

Ditambah bagian slop ada 35 pegawai. Berapa jumlah keseluruhan pegawainya, kami lupa menayakan ini. Apalagi masih banyak lagi pekerjaan yang belum disebut di sini. Tiap satu orang, mereka bisa melinting sampai 5 ribu dalam sehari. Namun bila hanya sampai 4 ribu, itu tidak masalah. 

Karena Pabrik Rokok Praoe Lajar termasuk legend di Kota Semarang, kami jadi teringat dengan momen opening Queen City Mall yang kemarin dibuka. Terutama usia berapa lama pegawai bekerja.

Ternyata kurang lebih sama seperti yang kami pikirkan. Ya, pegawai Pabrik Rokok Praoe Lajar ada yang bekerja hingga 20 tahun lebih. Bahkan ada yang bergenerasi hingga ke anak-anaknya. Salut buat pekerja yang begitu setia dengan satu tempat.

...

Beberapa orang mungkin tidak menyukai aroma tembakau yang terasa menyengat di hidung. Mau gimana lagi, namanya juga mengunjungi pabrik rokok.

Namun tetap saja, kami melihat wajah antusias dari peserta tur kali ini yang sebagian besar baru pertama kali berkunjung. Kami yang sudah kagum dengan lamanya pabrik berdiri, eh kunjungan kedua semakin kagum dengan para pekerjanya yang berdedikasi tinggi. 

Jika generasi Z disuruh bekerja di sini, rasanya hanya menunggu hitungan bulan mereka akan keluar. Kecuali ada faktor lain yang ingin dicapai.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?