Pertama Kali Masuk Ke Pabrik Rokok Praoe Lajar

Akhirnya kesampaian juga masuk ke dalam bangunan yang sudah berdiri sejak tahun 1945 ini. Gedungnya terawat dengan baik. Karena pabrik rokok, aroma tembakaunya juga sangat kuat. Sebagian besar pekerjanya adalah wanita. Tangan mereka cepat dan mereka adalah bagian penting pabrik ini.

Kamis, 24 Februari 2022, kesempatan itu datang yang selama ini kami harapkan. Bersama sekelompok pemandu wisata Kota Semarang yang tergabung dalam Himpunan pramuwisata indonesia atau HPI Kota Semarang, kami kembali menelusuri cerita sejarah Ibu Kota Jawa Tengah. 

Kali ini adalah kawasan Kota Lama Semarang yang sangat familiar buat kami. Namun untuk menginjakkan kaki di bangunan yang lokasinya dekat dengan polder Tawang ini baru ini pertama kalinya.

Manual

Sesaat sebelum menuju lokasi pabrik, kami diberituhakan oleh Mas Arry bahwa Kota Lama tidak hanya dikenal sebagai tempat wisata, tapi juga daerah industri. Praoe Lajar adalah yang dimaksud dan karena adanya aturan larangan mesin di kawasan ini, pabrik tersebut dikerjakan secara manual atau tradisional.

Bangunan ini sendiri resmi digunakan sebagai pabrik rokok sejak tahun 1956 setelah beberapa kali pindah. Dulunya, mengutip beritagar.id (Agustus 2019), ini adalah bangunan bekas kantor NV Algemeene Nederlandsch Indische-Electriciteits-Maatschappij, perusahaan energi swasta milik Maintz & Co Hindia Belanda, yang telah dinasionalisasikan oleh Presiden Soekarno.

Bisa dibayangkan bagaimana pengerjaan manual masih ada di era sekarang yang rasanya sangat sulit dilakukan. Namun Praoe Lajar masih membuktikan diri mereka sanggup bertahan.

Ruangan

Setelah diizinkan masuk dan melewati protokol kesehatan, langkah kami diawali pemandangan pertama kendaraan yang sangat banyak sedang terparkir samping maupun depan. 

Tak berapa jauh, pintu besar yang terbuka lebar menjadi ruangan pertama yang kami masuki. Beberapa peserta ternyata ada yang tidak tahan dengan bau tembakau meski memakai masker.

Di sini, entah puluhan atau ratusan perempuan sedang duduk beraktivitas dari mulai melinting hingga memotong rokok. Beberapa pria ada yang mengawasi, sisanya ada mengerjakan hal lain.

Pindah ruangan, tengah-tengah gedung memiliki ruang lapang yang membuat sinar matahari mudah masuk tanpa penghalang. Ternyata seperti ini bentuk gedungnya bila dilihat dari dalam.

Ada gudang yang berada di kanan kaki kami berdiri. Sedangkan di depan dan kiri samping, ruangannya hampir sama dengan ruangan pertama yang kami masuki. Tempat proses pembuatan rokok.

Jadi, di dalam ruangan-ruangan ini, pekerja pabrik melakukan aktivitas seperti memilih tembakau, mencampur bahan baku, melinting, pemotongan, hingga pengepakan.

...

Perjalanan di Pabrik Rokok Praoe Lajar pun berakhir. Status kami sekarang sudah resmi menjadi salah satu orang yang sudah pernah masuk ke bangunan yang masuk dalam Cagar Budaya Kota Semarang.

Menyaksikan sejarah secara langsung lewat tiap sudut bangunan dan menjadi saksi bahwa tempat ini masih ada hingga sekarang membuat kami sangat bangga dan senang sekali.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?