Rumah Besaran begitu disebutnya. Lokasinya berada satu kawasan tempat wisata yang dinamakan Agrowisata Besaran Hijau Pabrik Gula Jatibarang. Banyak tujuan saat tiba di sini, apakah kamu pernah?
Kami pikir ini akan menjadi beberapa artikel blog saat kaki kami melangkah ke Kabupaten Brebes. Bus yang kami tumpangi dalam rangka famtrip bloger berhenti di depan pabrik gula. Tapi tunggu dulu, bukan pabrik itu yang menjadi tujuan pertama kami.
Agrowisata hijau-lah yang pertama kami datangi yang harus dilewati dengan menyeberang jalan. Untungnya tidak jauh, hanya jalan kaki menuju ke sana.
Rumah Besaran yang termasuk bangunan cagar budaya
Semua langkah kaki peserta yang kebanyakan bloger kali ini berhenti. Kami sudah disambut orang-orang yang akan membantu kami mengenal tempat ini lebih dekat. Apakah mereka pemandu atau pencerita (storyteller).
Pagi itu, Sabtu (14/12/2019), terik matahari sudah tidak baik (nyengat). Namun saat memasuki kawasan Agrowisata yang masih banyak pepohonan dan rerumputan yang terawat, perasaan kami lebih adem.
Kami diceritakan ada apa saja di sini, terutama Rumah Besaran yang berada di tengah-tengah dengan tamannya yang indah. Rumah yang dulunya digunakan direktur Pabrik Gula (PG) Jatibarang masih terawat dengan sangat baik.
Bahkan semenjak dibuka untuk umum tahun 2010, Rumah Besaran dan kawasannya bisa diperbolehkan untuk disewa pengunjung. Salah satunya acara pernikahan dengan tema outdoor.
Kami mulai bergerak menuju Rumah Besaran. Pemandangan masyarakat yang sedang berwisata menghangatkan suasana. Oh iya ini akhir pekan. Tawa dan suara mereka cukup terdengar ditelinga kami.
Rumah Besaran termasuk bangunan cagar budaya peninggalan Belanda. Lokasinya berada di Desa Jatibarang Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Mengapa disebut Besaran? Ini karena ukuran rumahnya yang besar menyerupai istana mini. Pengunjung yang datang ke sini bukan saja untuk bersenang-senang bersama rekan maupun keluarga, tapi juga wisata edukasi. Banyak cerita sejarah di sini.
Melihat isi dalam Rumah Besaran
Bangunan Rumah Besaran memang memiliki arsitektur yang sangat indah. Kami seolah sedang bertamu ke salah satu rumah di Belanda. Pada zamannya, rumah ini digunakan sebagai kantor sekaligus rumah dinas direktur PG Jatibarang.
Maka tidak heran, bingkai-bingkai foto terpajang pada salah satu bagian rumah. Mereka adalah direktur saat itu. Oh ya, rumah ini juga pernah digunakan untuk syuting film Buya Hamka yang diperankan oleh Vino G Sebastian.
Syukurlah, saat memasuki rumah, tempat ini memperbolehkan untuk dijelajahi lebih dalam. Kami masuk hingga ke kamar-kamar yang dimiliki lebih dari 2 ini.
Bagian belakang rumah, pemandangan kolam renang terlihat dari beranda yang sudah terdapat banyak kursi dan meja. Rumah ini menurut Bang Amir,
yang banyak membantu kami memberikan informasi, bisa dibuat untuk menginap.
Menurut beliau, kebanyakan dari luar kota dan untuk acara-acara seperti pernikahan yang sebelumnya kami ceritakan sebelumnya. Dan harga paket pernikahannya mulai dari harga 10 juta. Untuk harga kamar, kami lupa berapa. Apakah satu paket ini atau beda lagi?
Rumah Besaran ini ada dua di dunia. Orang-orang yang tinggal di Brebes sudah seharusnya bangga mengenai ini. Di lain tempat, beberapa rekan kami sedang mengobrol dengan pemandu untuk mendapatkan lebih banyak informasi lagi.
Sedangkan kami sibuk membuat rekaman yang hasilnya dapat kamu lihat di Instagram TV kami. Seperti ini suasananya.
....
Keluar dari Rumah Besaran, ada Kereta Api yang dapat dinaiki. Sepertinya disebut Sepur yang dulunya digunakan untuk mengangkut barang-barang. Sekarang sudah dimanfaatkan untuk kepentingan wisata.
Taman yang luas dengan bangku-bangku di bawah pohon rindang adalah tempat terbaik untuk berwisata dengan membawa bekal dari rumah.
Dan wahana permainan di sini sangat banyak. Selain Kereta Wisata tadi, masih ada kolam terapi ikan, flying fox, kolam renang dan perahu ontel.
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment