Kami memperhatikan beberapa bulan terakhir tahun 2019, film-film Indonesia yang tayang memiliki cara baru dalam menayangkan film mereka di bioskop Semarang. Mereka melihat seberapa besar pengaruh atau animo filmnya yang dirilis. Bila ramai, mereka langsung menambah jumlah teater atau studio hingga bioskopnya.
Ini adalah catatan kecil dari Kofindo yang masih terus konsisten berbagi info jadwal film Indonesia di Semarang. Semenjak sudah membatasi diri pergi ke bioskop, kecuali undangan, hanya ini yang dapat dilakukan untuk mendukung film Indonesia berkibar di negeri sendiri.
Tambah studio hingga bioskop stelah rilis hari pertama
Tinggalkan tahun 2019 yang tercatat ada 129 film tayang di bioskop tanah air, mari melihat daftar film Indonesia terbaru bulan Januari 2020.
Tren tambah bioskop masih terus berlanjut hingga tulisan kami buat. Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini adalah salah satunya.
Bukan hanya menambah jumlah studio dalam satu bioskop, film ini juga menambah daftar bioskop yang ikut menayangkan di hari kedua hingga ketiga setelah film rilis hari Kamis, tanggal 2 Januari.
Film anime pertama yang tayang tahun 2020 pun tak ketinggalan mengikuti tren ini. Film Titus - Mystery of the Enygma yang dirilis 9 Januari mendapatkan tambahan bioskop di hari ketiga, yakni Sabtu.
Mungkin ini sudah biasa. Namun entahlah kenapa akhir-akhir ini akun
Twitter @kofindo lebih banyak mendapatkan informasi seperti ini.
Dulu tambahan studio dalam satu bioskop karena film begitu populer sudah begitu biasa sekarang ini, maka sekarang bioskop yang awalnya tidak memutar film, kini menjadi ikut memutarkan. Kami rasa ini baru-baru saja terjadi di Semarang.
Apakah faktor ini sebenarnya?
Sebagai pemerhati, kami sedikit memahami mengapa ini bisa terjadi. Mereka di sini,
pemilik film hingga manajemen dari bioskop, melihat betapa besar animo dari penonton tentang film yang sedang ditayangkan hari pertama rilis (Kamis).
Bila tempat duduk terisi penuh, tentu saja esok harinya atau lusa, jumlah studio hingga bioskop akan diberikan kepada penonton yang belum sempat menonton.
Permintaan bukan hanya dari pihak penonton yang menginginkan dan didengar, mungkin saja ada permintaan dari pihak bioskop atau pemilik film yang menginginkan tambahan layar.
...
Ini hanya sebuah tren yang sedang kami perhatikan. Tidak ada yang buruk tentang ini. Penambahan layar tentu saja memberi keuntungan bagi masyarakat yang ingin menonton. Di Semarang sendiri ada 8 bioskop.
Apakah tren ini terus berlanjut ? Atau ada hal baru lagi yang bakal kami ceritakan di halaman berikutnya?
Dukung film Indonesia dan jangan lupa follow media sosial Kofindo.
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment