Writing For Healing, Padukan Yoga dan Menulis


Pria ikutan kelas yoga? Tidak masalah, bukan? Hanya saja, beberapa pemikiran dan belum pernah mencoba menjadi alasan kuat mengapa itu jadi sesuatu yang tabu. Kami mengikutinya di bulan Oktober kemarin, seperti apa kelasnya?

Apakah ini kelas khusus? Apalagi beberapa rekan yang mengikuti kelas yang dilaksanakan di Tekodeko Kota Lama, Minggu pagi (27/10),  ini sebagian besar laki-laki. Hanya ada 7 orang dengan 4 pria yang berpartisipasi.

Kapan lagi bisa ke Tekodeko yang masih tutup, bisa dimasuki. Kelasnya ada di lantai 2 dan suasananya bisa kamu lihat di gambar atas. Tak banyak foto yang kami abadikan karena kelasnya sangat menarik.

Yoga dan pernapasan

Bisa dikatakan ini pertama kali mengikuti kelas yoga. Karena disesuaikan dengan tema, kami rasa teknik yoga yang diberikan Wahyu Bramastyo, apakah menyebutnya trainer, lebih sederhana dari yang kami bayangkan.

Gerakan yang ditampilkan banyak dilakukan di atas matras. Keliatan mudah saat mengikuti, namun saat disuruh lakukan sendiri, terkadang malah lupa.

Pernapasan menjadi hal dasar dan utama setiap gerakan yang dilakukan. Dengan diiringi musik yang hanya lewat smartphone dengan speaker mini, kami mengikuti setiap intruksi yang diberikan.

Menulis, bagaimana mengungkapkan tentang diri sendiri

Ketika ajakan ini datang dari Mbak Arum, orang dibalik acara ini, kami langsung tertarik karena acara ini ada hubungan dengan aktivitas menulis.


Sosok Wahyu Bramastyo (Instagram @simple_reader) juga kami kenal lama lewat karya bukunya yang pernah kami baca tentang depresi. Tentu, ini bisa menambah konten dan belajar kembali tentang sesuatu hal yang baru di sini.

Setelah kelas yoga usai, kami dipersilahkan menuju tempat duduk yang sudah dipersiapkan. Buku dan alat tulis yang dari awal sudah dipesan untuk dibawa, disuruh keluarkan oleh mas Wahyu.

Layaknya seorang guru yang mengajari murid, kami mendengarkan paparan-paparan yang dibicarakan. Terutama tubuh, kami kembali disuruh mengingat bagaimana komponen di dalamnya sangat berpengaruh pada eksistensi kita sebagai manusia.

Buat yang memiliki keresahan atau masalah diri, kelas ini menarik untuk diikuti. Kami dan peserta lain disuruh menulis tentang kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

"Menulis itu adalah salah satu kegiatan yang cukup aman untuk dilakukan. Hanya di atas kertas bila tidak menemukan orang lain untuk berbagi. Kuncinya adalah ketika menulis supaya efektif, kita harus jujur pada dirinya sendiri, menuangkan apa yang ada dan be your self." Wahyu Bramastyo.

Dan semua pikiran yang menumpuk di kepala yang tak pernah dikeluarkan atau sengaja dibatasi, semuanya dilepas. Bukankah tubuh yang sehat belum tentu jiwanya juga sehat, pikir kami.

...

Setelah mengikuti kelas yoga seperti ini, rasanya menyenangkan juga. Gerakannya tak serumit atau yang membuat kening berkerut. Pria tidak masalah ternyata untuk belajar yoga seperti di kelas ini.

Apakah kelas ini rutin dilaksanakan? Kalau melihat instagram @beautiful_soul_growth, sepertinya begitu. Cari tahu di akun tersebut, kami sudah menaruh link di sana.

Kamu juga bisa baca tentang kelas ini versi lainnya dengan tema yang kurang lebih sama yang diceritakan rekan sesama bloger di sini. Apakah kamu ingin mencobanya?

Artikel terkait :

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?