Bidang Kesehatan dianggap akan mendapatkan keuntungan besar dari era revolusi industri 4.0. Namun tak sedikit dampak buruknya juga berimbas pada beberapa pekerjaan yang diprediksi akan hilang. Digantikan oleh teknologi.
Senin pagi (29/4), bertempat di Hotel Pesonna Semarang, kami turut hadir dalam acara Rapat Kerja Kesehatan Kota Semarang 2019 yang mengusung tema 'Bergerak bersama Semarang Sehat di Era Revolusi Industri 4.0'.
Acara yang diselenggarakan selama dua hari ini dihadiri oleh semua pihak dari sektor bidang Kesehatan. Kami sendiri masuk dalam komunitas yang beberapa bulan terakhir sering diajak diskusi oleh Dinas Kesehatan.
Hari pertama
Nggak kebayang bila orang-orang yang bekerja dibidang Kesehatan seperti Puskesmas mendapatkan informasi tentang Revolusi Industri (RI) 4.0. Bahkan, diberikan pemahaman langsung yang terjadi beberapa tahun kemudian. Lalu, bagaimana dengan kita?
Hari pertama, acara lebih banyak diisi materi setelah pembukaan yang dihadiri Wali Kota Semarang, Pak Hendrar Prihadi. Pesan beliau di era RI 4.0 ini adalah
"Jangan sekedar gagah-gagahan karena sudah melaunching program atau aplikasi. Cari tahu apakah masyarakat mengetahui, bisa memakai atau tidak?"
Pak Wali memahami sekali bahwa era sekarang harus mengikuti tren, menghadirkan aplikasi demi kemudahan, tapi menurut beliau, apakah masyarakat mengerti cara menggunakannya. Itu yang penting.
Pembicara pertama datang dari Kementrian Kesehatan yang rupanya diwakilkan salah satu staf. Padahal kami berharap, Ibu Menteri sendiri yang hadir.
Pembicara kedua lagi-lagi diwakili. Seharusnya datang dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, tapi karena berhalangan hadir, beliau diwakilkan saja.
Pembicara terakhir datang dari Kampus UGM, mas Anis Fuad. Sesi terakhir setelah isoma ini mengangkat tema tentang Tantangan dan Peluang bagi Kesehatan Masyarakat.
*
Semua materi pembicara di atas, bisa dilihat di Twitter Momen yang kami sematkan di halaman ini.
Hari Kedua
Di tempat yang sama, Selasa pagi (30/4), acara lebih banyak tentang diskusi. Peserta dibagi beberapa kelompok dengan tema pembahasan mulai dari Big Data, Internet of Things, Artificial Intelligence (AI).
Sebelum diskusi perkelompok dimulai, ada sedikit tambahan sesi dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang yang mengangkat tema kurang lebih sama seperti hari pertama. Dari sesi ini, beliau banyak menyampaikan bocoran yang bisa digunakan untuk tema diskusi para peserta.
Usai diskusi, tiap perwakilan kelompok diberi waktu untuk mempersentasikan hasil diskusinya. Kelompok pertama,
kami berada, berbicara tentang Artificial Intelligence untuk ibu yang sedang mengandung.
Hadirnya komunitas Difabel dikelompok kami, sedikit banyak mempengaruhi tema diskusi yang kami angkat. Aplikasi yang dibuat harus ramah dengan mereka.
Kelompok dua adalah kelompok yang berbicara tentang Internet of Things. Secara garis besar, bagaimana dalam prakteknya ada Toilet yang dapat mengukur kesehatan saat digunakan.
Meski ini sangat menarik dan menambah kesan suasana lebih menarik, implementasi kelompok dua ternyata sudah ada beberapa perusahaan yang membuat kurang lebih sama dengan apa yang ingin dicapai.
Kelompok tiga, bagaimana semua informasi menjadi satu di dalam server yang ditaruh. Semua terhubung satu sama lain.
Live event
Ini adalah kumpulan live tweet dari akun @livedotsemarang selama acara berlangsung. Kami harap dapat membuat halaman yang lebih spesifik. Semoga saja. Silahkan simak berikut ini.
...
Era Revolusi Industri 4.0 mau tidak mau harus diperhatikan sekarang ini, terutama kita yang masih cuek dengan perkembangan teknologi.
Orang-orang Kesehatan sudah membicarakannya, merencanakan masa depan, dan mengimplementasikan bagaimana teknologi akan membantu bidang Kesehatan di masa depan.
Comments
Post a Comment