Youtube Premium, Apakah eksklusivitas Itu Menjadi Tujuan Akhir?


Dikenal sebelumnya sebagai YouTube Red, YouTube Premium menjadi penanda era baru bagi pengguna yang setia menggunakannya selama ini. Dan menurut kami, mungkin ini juga akan jadi tanda bagaimana cara menikmati dengan berbayar segera diikuti banyak perusahaan besar seperti facebook.

Sudah dengar Youtube Premium atau malah sudah mencobanya? Kami, belum mencobanya. Halaman ini kami ingin berbicara dengan sudut pandang kami tentang perubahan yang terjadi pada Youtube. Hanya pendapat, untuk melihat sesuatu yang berbeda.

Eksklusivitas

Dalam tawarannya, Youtube Premium menawarkan sesuatu yang menarik. Mulai dari menonton video bebas iklan, akses ke YouTube Music Premium, YouTube Original, download untuk ditonton offline hingga dapat memutar di latar belakang.

Dengan harga 59 ribuan per bulan, fasilitas tersebut tentu sangat didambakan pengguna yang menginginkan kenyamanan. Bahkan paket khusus 3 bulan gratis diberikan untuk mencoba langsung. Berakhir 26 November 2019.

Menarik, bukan. Dari sini kami melihat bagaimana sisi eksklusivitas hadir untuk mereka yang mau membayar. Layaknya menonton konser dengan kursi VVIP, kita mendapatkan kepuasan sendiri di sana.

Entah apakah dampaknya pada Youtuber atau konten kreator? Kami akan melihat ini dikemudian hari bila menemukan sesuatu yang menarik. Apakah ada ikatan kontrak seperti yang ada di YouTube original?

Meski kami anggap pengguna menjadi eksklusif, salah satu fitur yang kami sorotin adalah putar di latar belakang yang sebenarnya ada beberapa aplikasi yang menerapkannya. Sama persis dan kami pikir, YouTube sangat ketinggalan soal fitur ini.

Bila YouTube Premium mendapatkan banyak kesuksesan di masa depan, meski beberapa aplikasi musik juga banyak yang berbayar, maka ini akan jadi era di mana banyak aplikasi akan menerapkan hal yang sama.

Dengan iming-iming konten eksklusif yang tidak didapat di aplikasi versi biasa, bisa dibayangkan bila Instagram yang biasa kami gunakan juga menerapkan hal sama. Atau facebook juga.

Tujuan akhir

Pernah mendengar ini,  ke toilet saja bayar, atau tidak ada makan siang yang gratis. Semua awalnya diberi cuma-cuma, berikutnya akan diarahkan pada tempat yang lebih eksklusif.

Beberapa contoh seperti saluran-saluran televisi yang memanfaatkan YouTube sekarang ini mengarahkan video yang diunggah ke aplikasi berbayar mereka. Videonya diberikan durasi tidak panjang, dan penonton bila penasaran disilahkan membuka situs atau aplikasi.

Era ini memang sudah berjalan, namun karena YouTube yang kami anggap memiliki sesuatu yang lebih, kami melihatnya dari sini. Semua memberi arah pada tujuan akhir yang sudah dipersiapkan (membangun ekosistem dalam aplikasi).

Tujuan akhir ini bukan saja memberi kenyamanan pada pengguna yang menggunakan, tapi juga kemudahan-kemudahan lain yang tidak didapatkan tempat lain (baca aplikasi).

Dari sisi pemilik aplikasi, ini jadi portofolio besar untuk mendapatkan iklan. Kami pikir arahnya ke sana. Namun untuk kasus YouTube Premium yang memberikan fitur bebas iklan, kami belum tahu apakah tujuan akhirnya seperti itu saja.

...

Sambil menunggu perkembangan ke depan, bagaimana YouTube Premium menarik perhatian, kami baru saja mencoba berlangganan YouTube Premium. Mumpung gratis dan silahkan juga mencoba sebelum tanggal 26 November. Ditunggu ulasannya.

Dari sini, kita mungkin harus mempersiapkan diri dari sekarang. Tidak ada makan siang gratis hari ini. Bila ada, tentu ada maksud dan tujuan tertentu. Apakah kamu sudah menggunakan YouTube Premium? Oh ya, jangan lupa mampir ke saluran dotsemarang.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?