Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Juni 2025

Image
1 Juni 2025 – Langit Semarang menyapa bulan baru dengan pemandangan syahdu. Hujan semalam membasuh kota, membuat Gunung Ungaran tampak memukau di kejauhan, seolah mengundang petualangan. Bulan Juni dibuka dengan hari Minggu yang penuh semangat di Simpang Lima, lewat gelaran Car Free Day yang selalu ramai. Tak hanya itu, tanggal 1 Juni juga diwarnai semangat nasionalisme dengan peringatan Hari Lahir Pancasila . Beberapa hari kemudian, umat Muslim akan merayakan Hari Raya IdulAdha , menambah kehangatan suasana bulan keenam ini. Agenda Kota Semarang Bulan Mei lalu, Semarang begitu meriah dengan lebih dari 30 acara seru yang menghibur warga dan wisatawan. Kini, Juni 2025 siap menyuguhkan agenda yang tak kalah menarik! Dari festival budaya, pasar kuliner, hingga acara komunitas, kota ini tak pernah kehabisan energi. Belum menemukan acara favoritmu di daftar kami? Yuk, bantu lengkapi agenda Semarang dengan menuliskan saranmu di kolom komentar. Mari bersama-sama jadikan Juni ini tak terlupak...

Musim Penghujan, Waspada Penyakit DBD dan Diare

Akhir bulan Oktober hingga awal bulan November, hujan semakin rajin turun di Kota Semarang. BMKG sendiri memprediksi beberapa daerah akan mengalami puncak musim hujan terjadi bulan November. Waspada penyakit yang datang ini.

Dalam kegiatan bertajuk gathering selama 2 hari kemarin dari tanggal 16-17 Oktober, Dinas Kesehatan Kota Semarang mengingatkan tentang penyakit yang turun saat musim penghujan, yakni DBD dan Diare

Untuk DBD atau demam berdarah dengue, penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti ini biasanya meningkat saat musim peralihan atau pancaroba. Masyarakat diminta untuk memberantas sarang nyamuk dengan 3 M, yakni menguras, menutup dan mengubur wadah yang bisa menjadi genangan air.

Nyamuk ini, mengutip suara.com, biasanya menyerang siang dan sore hari, baik di dalam maupun luar rumah. Nyamuk Aedes berkembang biak di air yang tergenang dan jarang terbang menjauh dari 200 meter dari tempat berkembang biak.

Sedangkan penyakit Diare erat kaitannya dengan kebersihan individu. Lingkungan yang kotor menjadi salah satu penyebab penyakit ini, seperti tumpukan sampah yang mengundang banyak lalat.

Mencuci tangan yang sekarang jadi kebiasaan semenjak pandemi, merupakan salah satu cara pencegahannnya. 

Statistik 

Sesi kedua yang dibawakan oleh Kepala Bidang P2P (Pencegahan & Pengendalian Penyakit) dr. Mada Gautama, M.Kes, membawa persentasi sejumlah statistik tentang penyakit DBD.

Data yang tercatat hingga 30 September 2020 dalam slide memperlihatkan persentasi perbandingan jumlah kasus baru dari tahun 2019 dan 2020.

Bila tahun lalu, Kecamatan Tembalang rasionya paling tinggi. Maka tahun 2020, Mijen jadi yang paling tinggi.

Saat pandemi sekarang, ini jadi tantangan tersendiri. Terutama untuk pencegahannya yang juga harus memperhatikan protokol kesehatan. Masyarakat harus waspada tentang penyakit yang hadir saat musim penghujan.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Padel Semarang: Tren Olahraga Baru yang Bikin Kota Lumpia Makin Bergairah

Penerbit Mahadaya Gelar Bedah Buku Inspiratif di Kota Semarang