Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2020, Lindungi Generasi Baru


Tahun ini, Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia jatuh pada hari Minggu (31/5). Fokus kampanye WHO kali ini adalah melindungi pemuda dari manipulasi Industri dan mencegah mereka dari penggunaan tembakau dan nikotin.

Hari ini kami masih miris melihat media sosial bagaimana sebuah video memperlihatkan sekumpulan anak-anak, salah satunya tanpa berdosa menghisap rokok. Dari hidung dan mulutnya keluar asap, seolah-olah sudah berpengalaman.

Yang menjengkelkan, kumpulan anak-anak tersebut sebagian pada memegang rokok juga dan sedang berada di lingkungan rumah. Di mana orang dewasanya? Di video terlihat berada tak jauh. Entah siapa yang merekam video tersebut.

Siapa yang salah? Tidak ada yang tahu pastinya. Orang dewasa mungkin sudah melarangnya, tapi informasi yang didapatkan si anak adalah perhatian khusus yang harus disikapi.

Fokus generasi baru 

Melihat kejadian seperti yang kami ceritakan di atas, tentu momentumnya sangat tepat untuk bersama-sama mengkampanyekan generasi pengguna baru bebas tembakau.

Generasi pengguna baru yang dimaksud adalah anak-anak dan remaja. Bukan saja mereka sudah mengenal rokok, tapi juga versi modern seperti rokok elektrik. 

Dari sini, setidaknya kita mencegah peluang mereka merokok kemudian hari. Tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun. Lebih dari 7 juta dari kematian berasal dari pengguna tembakau langsung, sedangkan sekitar 1,2 juta lainnya akibat dari paparan asap rokok. Dan ini juga dapat menargetkan generasi baru.

E-rokok dan manipulasi industri

Niat saja tidak cukup dari orang-orang yang sudah kecanduan merokok. Bahkan beberapa orang sekitar kami berusaha dengan keras untuk berhenti. Namun yang terjadi, mereka mencari alternatif lain dengan e-rokok atau rokok elektrik.

Kami sempat mengobrol dengan laki-laki muda yang sudah kecanduan merokok. Apakah ada niat berhenti? Tidak, jawabnya. Karena merokok baginya seperti makan tanpa garam. 

Kandungan rokok eletrik yang dibawa, nikotin ini yang berbahaya karena memiliki efek jangka panjang pada otak yang sedang berkembang. Menurut situs www.euro.who.int, di Finlandia, e-rokok berkembang pesat yang dipasarkan tanpa henti kepada kaum muda. Akhirnya pemerintah membuat undang-undang yang dapat melindungi kelompok rentan dari e-rokok.

Dalam perkembangannya, e-rokok telah mengambil pasar global. Menurut penilitan yang dilakukan Euromonitor, diperkirakan 19,3 miliar dollar pada tahun 2019 dan meningkat dari tahun ke tahun.

Jumlah orang yang menggunakan vape adalah 41 juta pada tahun 2018 dan kemungkinan telah meningkat sejak itu. Banyak negara di wilayah Eropa telah berjuang untuk menahan meningkatnya popularitas produk, dan sebagai gantinya hanya melihat perpindahan kecanduan nikotin dari produk tembakau ke e-rokok.

Untuk diketahui, e-rokok memiliki rasa seperti permen dalam cairannya. Untuk memasarkan produk e-rokok, industri tembakau menghabiskan lebih dari 23 juta dollar sehari. Mereka tak ragu membombardir anak-anak dan remaja lewat media sosial. 

Kita harus bersama-sama mendorong semua orang untuk menjadi terdidik, menyebarkan kesadaran dan menciptakan generasi baru bebas tembakau.

Di banyak bagian dunia, pengendalian tembakau telah memperbesar fokusnya untuk mencegah kecanduan nikotin. Finlandia, merujuk Undang-Undang Tembakau, berupaya untuk mengakhiri penggunaan produk tembakau hingga tahun 2040. Dan tahun 2016, diperluas dengan mencakup semua produk nikotin. 

Bahaya merokok

Penggunaan tembakau bertanggung jawab atas 25% dari semua kematian akibat kanker secara global. Penggunaan produk nikotin dan tembakau meningkatkan risiko penyakit kanker. 

Mengutip dari situs healthcopia.in, ada banyak efek dari tembakau pada kesehatan, seperti kerusakan pernafasan
  • Masalah kardiovaskular
  • Meningkatkan penyakit pembuluh darah perifer (PAD)
  • Efek pada Sistem Saraf
  • Menginduksi Diabetes Tipe-II
  • Menyebabkan Kanker
  • Efek pada Sistem Pencernaan
  • Kesuburan pada Pria dan Wanita
  • Komplikasi Kehamilan
  • Masalah Penglihatan
Kebiasan baik

Kita dapat melakukan sesuatu, mencegah mereka (generasi baru) untuk berhenti merokok. Ajak mereka lebih banyak dengan berbagai kegiatan, seperti berolahraga.

Dengan memulai kebiasaan baik, kita menjadi inspirasi mereka. Tidak lupa juga mengingtkan mereka untuk mengkonsumsi makanan sehat dengan memperbanyak makan buah. Mengatur pola tidur, makan dan lainnya. Apalagi di era pandemi saat ini.

Tentang artikel Finlandia bisa dilihat di sini.

...

Di saat kita berusaha mencegah dan mengkampanyekan hari tanpa tembakau, generasi baru yang didominasi anak-anak dan remaja tanpa sadar terpapar berbagai iklan. Bahkan tontonan, seperti film yang memperlihatkan orang yang sedang merokok. Dan anak-anak sangat berisiko merokok dikemudian hari.

Industri tembakau, termasuk e-rokok, tak segan menggunakan influencer di media sosial dalam kampanye promosinya. Begitulah cara industri bekerja.
Mungkin kita harus belajar dari negara Finlandia yang telah menerbitkan Undang-Undang tentang tembakau dan e-rokok. Memberi batasan tertentu, seperti rasa, umur dan sebagainya. 

Kita harus melindungi generasi baru ini. Agar di masa depan, mereka tidak menjadi pecandu. Karena yang sudah menjadi pencandu, sangat sulit berhenti. Bahkan niat saja tidak cukup. 

Kami mengapresiasi mereka yang dapat berhenti merokok.
Merokok itu mahal, dan harus dibayar dengan kesehatan. 

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?