Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan November 2025

Image
Salah satu acara menarik yang sukses mencuri perhatian kami di Kota Semarang pada bulan November ini adalah Padel masuk mal . Sebuah konsep yang terbilang unik dan anti-mainstream . Siapa sangka, olahraga yang sedang naik daun ini bisa dimainkan di tengah pusat perbelanjaan? Kami pun dibuat penasaran, seperti apa rancangan lapangan dan event yang disajikan nanti? Musim Hujan, Banjir, dan Tantangan Event Outdoor di Semarang November telah tiba, meninggalkan Oktober yang penuh dinamika. Khususnya, isu banjir yang kembali jadi perbincangan hangat. Entah mengapa, kali ini suaranya terasa lebih kencang, seolah menjadi jawaban atas keluh kesah para pengguna media sosial yang kerap mengeluhkan teriknya matahari Semarang. Jika berkaca pada kalender cuaca, Ibu Kota Jawa Tengah memang telah resmi memasuki musim penghujan. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para penyelenggara event , terutama yang masih mengandalkan ruang terbuka ( outdoor ). Tantangan ini juga berlaku bagi Anda,...

Menginap di Oemah Dieng, Lokasinya yang Berada di Belakang Rumah Budaya Dieng

Bangunannya yang sangat khas dengan unsur tradisional, ditambah suasananya yang sangat memanjakan mata, terutama pagi hari, penginapan ini bisa kamu coba saat sedang berlibur di Dieng. Apalagi datang dengan rombongan besar, mantabs sekali menghabiskan akhir pekan di sini.

Homestay ini berbeda dari kebanyakan yang ada di sekitarnya. Mas Mas Alif Fauzi, pengelola sekaligus Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa menaruh perhatian besar pada tradisi. Beliau prihatin karena rumah asli Dieng sudah jarang di sini.

Akhirnya dengan modal tanah sendiri dan bangunan yang dibawa dari tempat lain karena konsepnya tradisional, jadilah homestay ini. Ada 2 bangunan di sini, mungkin akan jadi tiga bila tidak salah. Mengingat ada pembangunan baru disebelahnya.

Satu bangunan dengan 4 kamar

Kami menginap di bangunan atau paviliun yang pertama dengan 4 kamar bagian dalamnya. Tiap kamar sudah memiliki fasilitas tempat tidur dan kamar mandi dalam. 

Tantangannya adalah lokasinya di sini begitu dingin. Untungnya, penginapan memiliki air panas meski kami pikir masih kurang panas saat itu. 

Di luar kamar, ada ruang tengah yang memiliki fasilitas layaknya ruang tamu yang lengkap. Mau buat teh, kopi atau bahkan purwaceng kemasan, sangat komplit. 

Selain itu, ada televisi juga meski kami tidak menghidupkannya. Dispenser minuman tersedia di sana. Ada meja besar yang dapat digunakan untuk berkumpul selain kursi utama dan meja di sebelahnya.

Tarif sewa

Satu bangunan dengan 4 kamar yang kami tempati ini disewakan dengan tarfi Rp. 1.750.000 per malam. Bila ingin penghangat, bukan air panas, nambah Rp. 100.000. Apakah itu seperti di film-film?

Namun bila ingin sewa perkamarnya saja, duit yang bisa kita keluarkan sekitar 350-450 ribu rupiah. Yang perlu diperhatikan adalah koneksi internet. Sebenarnya di Rumah Budaya Dieng tersedia koneksi WiFi gratis dan sangat kencang, namun jaringannya saat kami menginap belum sampai ke kamar.



...

Dengan tarif segini, bukan hanya bisa menginap sebagai tujuan mengapa menyewa Oemah Dieng. Tapi pengalaman di rumah tradisional dan pemandangan hamparan Dieng yang mengagumkan pagi hari adalah yang paling istimewa.

Untuk menghubungi tempat ini, sangat mudah sebenarnya karna tinggal cari di Google dengan kata kunci 'Rumah Budaya Dieng', maka langsung ketemu di sana. Bahkan tercantum nomor di halaman yang dibuat Google tersebut.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Agenda Kota Semarang Bulan November 2025

ASUS Gaming V16 (2025): Laptop Gaming Entry-Level yang Smart Budget, Lebih Power dari K16!

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Review Portal Resmi Pantau Banjir Semarang: Simpel, Resmi, dan Wajib Bookmark Warga Ibu Kota Jawa Tengah