Pentas di Saat Pandemi Corona, Teater Lingkar Semarang Manfaatkan Youtube Live Streaming


Para penggemar Teater Lingkar akhirnya terobati dengan kembali dipentaskannya pertunjukan teater yang semenjak koronavirus masuk ke Indonesia sudah jarang pentas lagi. Kekhawatiran kali ini disulap menjadi sebuah tantangan untuk kembali produktif di tengah pandemi Corona.

Bukan hanya menjadi catatan sejarah tersendiri buat kami yang pertama kali menyaksikan langsung pertunjukan teater di Kota Semarang, tapi juga menjadi saksi bagaimana Teater Lingkar Semarang pertama kalinya memanfaatkan Youtube live streaming.

Panggung yang dikemas dengan apik, suara musik yang nyaman ditelinga dan para lakon atau tokoh yang lebih bebas mengekspresikan diri. Kami menikmati ini semua saat menghadiri secara langsung acara ini. 

Manfaatkan Youtube

Semenjak resmi bergabung, buat akun, dengan Youtube bulan Januari 2020, pentas yang digelar di gedung Radjawali Cultural Center hari Minggu sore (28/6) ini merupakan yang pertama kali menggunakan fitur live streaming Youtube.

Saat kami bertanya pada Mas Ario Bimo Gesit, selaku pimpinan produksi, Teater Lingkar Semarang memang ini kali pertama melakukan live streaming dalam pertunjukannya.

Ini adalah kesempatan baik buat para pelaku seni yang terkena dampak Covid-19 untuk kembali beraksi di atas panggung. Rasa gundah gulana yang selama ini dirasakan dapat terobati meski harus lebih bekerja keras dari biasanya.

Maklum saja, seperti terdengar mudah hanya perlu menggunakan fitur pada Youtube, nyatanya saat pentas akan dimulai, banyak sekali hambatan dan tantangannya. 

Kami melihat itu saat ikut hadir menyaksikan pementasan. Selain perangkat, semacam laptop salah satunya, koneksi internet perlu diperhatikan. Karena bisa saja putus di tengah jalan saat pentas sedang berlangsung.

Memang harus dimaklumi, saat kami kembali menyaksikan cerita yang sudah tersedia di kanal Youtube Teater Lingkar, beberapa bagian ada yang kehilangan suara. Tapi selebihnya tidak masalah dan kami senang memutarnya kembali. Di masa depan, ini bisa jadi lebih sempurna lagi dan kendala teknis seharusnya sudah teratasi.

Dukungan ruangan

Saat kami mengetahui bahwa tempat pentas menggunakan ruang pertunjukkan 'Performance hall' yang ada di Radjawali Semarang Culturan Center, kami langsung merasa berdecak kagum setelah duduk di depan panggung.

Teater Lingkar Semarang yang sudah berusia 40 tahun sekarang ini, sudah sepantasnya mendapatkan apresiasi berkegiatan di sini. 

Dalam artikel kami yang dipublish tahun 2019, pertama kali tempat ini diperkenalkan, kami menulis di halaman blog tentang berkelasnya ruangan di sini yang digunakan untuk pentas. 

Di dalam ruangan ini, berisi 279 kursi penonton, ukuran panggung 16x7 meter, LED Videotron P4 berukura 12x6 meter, ruang FOH beserta sound enginering, operator lighting, dan operator multimedia.

Dengan dukungan ruangan seperti ini, tentu saja terlihat ekslusif. Suara yang terdengar begitu nyaman di telinga, tempat duduk layaknya menyaksikan film di bioskop dan tata cahaya yang membuat karakter semakin kuat saat di atas panggung.

Saat disiarkan secara langsung via Youtube, tentu tampilan gambar lebih menarik dan nyaman ditonton. Tentu sebelum masuk, pihak gedung sudah menerapkan protokol kesehatan. Nanti kami bahas di halaman berikutnya.

Cerita tentang Orang Kasar


Kamu yang belum menonton videonya, bisa langsung mendatangi halaman Youtube Teater Lingkar Semarang di sini. Cari video yang ada tulisan 'LIVE' di sana.

Ceritanya sendiri, saat kami tonton secara offline, sangat sederhana. Bagaimana seorang perempuan yang didatangi penagih hutang diminta membayar hutang dari almarhum suaminya. Hanya ada 3 tokoh yang bermain di atas panggung.

Konflik yang ditunggu-tunggu akhirnya datang ketika penagih hutang semakin keras pada si tokoh wanita yang bernama Nyonya Murtopo yang diperankan oleh Niken Ardhana Reswari.

Namun yang terjadi dan menjadi garis besar cerita ini bukan itu ternyata. Melainkan kisah jatuh cintanya penagih hutang si Pak Darmo yang diperankan Tegsa Teguh Satrio. Sebagai penonton awam teater, kami benar-benar tidak bisa menebak sampai sini. Menarik juga.

Cerita 'Orang Kasar' karya Anton Chekov adaptasi WS Rendra ini sendiri pernah dipentaskan juga rupanya pada bulan Oktober 2019 yang saat itu digelar di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS).

...

Di era New Normal saat ini, sudah waktunya pelaku seni kembali ke atas panggung. Meski dengan protokol kesehatan yang berdampak kurangnya jumlah penonton, dengan memanfaatkan saluran digital, semua itu dapat membuka antusias kesenian lebih luas lagi.

Apalagi generasi muda saat ini yang banyak dibicarakan, terutama generasi Z dan milenial muda. Generasi yang sangat akrab dengan teknologi, terutama Youtube dan media sosial lainnya.

Penggunaan saluran video streaming juga menjawab tantangan di tengah pandemi Corona. Teater Lingkar Semarang adalah contoh menurut kami yang bisa ditiru pelaku kesenian lainnya yang saat ini masih bingung mensiasati agar kembali berkiprah.

Artikel terkait :

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?