Bersepeda, Cara Baru Menikmati Wisata di Kota Lama Semarang


Orang-orang berbondong ke Kota Lama di akhir pekan. Mulai dari yang paling muda (anak-anak) hingga orang tua yang masih bersemangat menggenjot sepeda. Bahkan diantara mereka, ada yang satu keluarga datang.

Bulan Juni saat kami berkunjung ke Kota Lama, pandemi corona bukan saja mengubah gaya hidup banyak orang, tapi juga cara berwisata. Khususnya di Kota Lama Semarang.

Untunglah kawasan ini termasuk lokasi bebas tiketing atau biaya masuk. Selesainya proyek pengerjaan kawasan bagian utama di Kota Lama, membuat gedung-gedung bersejarah di sini lebih tampak indah. 

Kota Lama buat kami adalah spot foto selfie terbesar yang ada di Kota Semarang.

Bersepeda

Kami melakukan kunjungan di dua waktu akhir pekan. Satu, malam minggu. Dan kedua, hari Minggu pagi. Dua waktu itu, jalan utama di Kota Lama dibanjiri orang bersepeda sepanjang jalan.

Hati-hati saat bersepeda di jalan utama

Dari yang berhenti berfoto selfie, satu keluarga yang terus berjalan dalam satu rombongan, dan menikmati kuliner bersama-sama dengan wajah penuh ceria.

Ini sangat menarik dan fenomena buat kami. Kami pikir, orang-orang yang sudah jarang ke Kota Lama, khususnya masyarakat Semarang sendiri, sekarang mereka begitu menikmati kawasan ini.

Tentu saja, generasi Z masih mendominasi diantara para pesepeda. Namun kaum milenial yang menikmati akhir pekan dengan keluar dari kesibukan, bersepeda kali ini lebih menarik bagi mereka.

Dampak perekonomian

Salah satu tempat makan berjenis Soto di Kota Lama sangat ramai dikunjungi. Menikmati kuliner setelah membakar kalori dengan bersepeda memang jadi idaman dalam kenikmatan.

Memang ada rasa khawatir bagaimana protokol kesehatan yang diberlakukan di sana, tapi mengambil sisi positifnya, itu berdampak pada perekonomian di kawasan Kota Lama.

Apalagi gerai-gerai kopi terus bertumbuh di sana. Tinggal bagaimana para pelaku usaha mensiasati tren wisata dadakan yang sekarang ini sedang ramai berdatangan.

Pembatasan jam malam

Dampak lainnya juga berpengaruh pada pemilik jasa wisata di Kota Lama, seperti penyewaan kendaraan atau sepeda yang dapat digunakan untuk berfoto ria. Kami pikir, seharusnya para pelaku mendapatkan dampak positifnya juga.

Bila pagi hari hingga siang kawasan selalu ramai, maka malam hari yang tidak berbeda jauh, mendapatkan perhatian dari pihak keamanan Kota Lama.

Para petugas keamaan yang berjaga selalu menghimbau setiap jam menujukkan pukul 7 malam kepada orang-orang untuk segera pulang.

Ini demi mencegah penyebaran covid-19 lebih besar lagi di Kota Semarang. Apalagi malam hari, masih mending siang yang dapat bertemu matahari. Kami apresiasi pembatasan jam malam.


...

Kami senang bahwa salah satu destinasi wisata di Kota Semarang tetap ramai dikunjungi orang-orang, khususnya masyarakat Semarang sendiri.

Dengan cara bersepeda, orang-orang menikmati wisata dengan cara yang berbeda. Mereka juga tetap sadar diri dengan penggunaan masker. Beberapa wastafel portable juga ada tersedia di sepanjang jalan utama.

Semoga cara baru ini bukan melahirkan masalah baru mengenai koronavirus. Tetap berwisata, jaga diri maupun keluarga saat bersepeda dan selalu patuhi protokol kesehatan

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?