Rakerkes 2023, Transformasi Kesehatan Demi Wujudkan Semarang Semakin Sehat

Kamis kemarin (20/7), Dinas Kesehatan Kota Semarang menginisiasi acara bertajuk Rapat Kerja Kesehatan yang disingkat Rakerkes. Selain dihadiri seluruh Puskesmas se-Kota Semarang, hadir pula direktur rumah sakit, akademisi, organisasi profesi, lintas sektoral hingga media. Termasuk kami, bloger.

Tidak menyangka bisa hadir di sini, apalagi tempat yang digunakan adalah hotel Aruss. Hotel bintang 4 yang kami incar semenjak awal-awal hotel ini berdiri. Eh..nggak tahunya malah karna mengikuti acara ini bisa berkunjung kemari.

Transformasi Kesehatan

Acara yang digelar selama 2 hari, Kamis hingga Jumat, ini sangat serius. Itu artinya acara bukan seperti diskusi bulanan yang biasa dilakukan Dinkes bersama komunitas seperti biasanya. Tidak heran tempat yang digunakan adalah hotel.

Dalam acara, turut hadir Menteri Kesehatan yang memberi sambutan lewat online. Lalu, ada Wali Kota Semarang, Mbak Ita yang juga memberi kata sambutan sekaligus meresmikan (launching) Mahapatih Gajah Mada.

Ini bukan aplikasi, tapi sebuah buku besar yang berisi data-data yang sudah dikumpulkan jadi satu. Mulai dari data penduduk, kesehatan, dan masih banyak lagi. Semacam big data yang bisa jadi rujukan untuk yang membutuhkan.

Ada banyak materi diskusi yang disematkan dalam acara. Kami akan bagikan di waktu atau halaman berikutnya materi yang disampaikan karena bakal panjang bila ditulis kembali. 

Mari melirik makna Transformasi Kesehatan yang diusung dalam event kali ini. Transformasi kesehatan itu sendiri, merujuk dokumen yang dibagikan oleh Dinkes kepada peserta, adalah suatu upaya untuk mengubah sistem kesehatan yang sudah ada agar dapat lebih efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan, memperluas aksebilitas, mengurangi disparitas dalam kesehatan antar wilayah.

Pilar kesehatan yang sudah dilakukan Kota Semarang

Untuk melaksanakannya, dibutuhkan strategi yang sudah merujuk pembangunan kesehatan nasional yang dituangkan dalam bentuk pilar-pilar kesehatan. Ada 6 pilar yang dimaksud, diantaranya

  1. Transformasi Layanan Primer
  2. Transformasi Layanan Rujukan
  3. Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan
  4. Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan
  5. Transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan
  6. Transformasi Teknologi Kesehatan.

Hari ke-2, diskusi grup

Materi transformasi kesehatan sepertinya kami skip lagi karena bila diuraikan masih sangat panjang. Banyak sekali materi menarik memang selama acara berlangsung, kami beruntung bisa hadir di sana.

Melompat hari kedua, Jumat (21/7). Dari 6 pilar yang disebutkan di atas, peserta yang hadir dibagi 6 kelompok sesuai pilar. Kami sendiri tergabung dalam pilar Teknologi Kesehatan yang sepertinya agak nyambung dengan aktivitas kami, meski entah di mana nyambungnya.

Acara lebih santai karena hanya perlu mendiskusikan materi dari pilar yang dibahas. Dari diskusi ini yang diharapkan adalah terwujudnya berbagai usulan gagasan inovatif dalam bidang kesehatan.

Selain itu, tentu mengetahui pilar-pilar transformasi dengan lebih memahami strategi transformasi kesehatan yang dapat diterapkan di masyarakat Kota Semarang.

Namun disayangkan, kami tidak bisa sepenuhnya mengikuti acara hari kedua karena adanya agenda lain di luar ruangan. 

Suasana di luar ruangan yang lebih santai

...

Sebuah harapan yang dikatakan Wali Kota kepada peserta saat memberi sambutan, terutama Dinas Kesehatan untuk bisa, setidaknya tahun depan (2024), Kota Semarang bebas dari kasus stunting. Bahkan, ditargetkan dapat di angka 0%. Sangat sulit tentunya karena ada banyak faktor.

Acara ini memang luar biasa, seperti sedang merumuskan masa depan Kota Semarang yang masyarakatnya sangat bahagia dengan kehadiran fasilitas yang banyak memberi kemudahan.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?