Bulan Agustus tiba, dan Indonesia tercinta merayakan ulang tahun ke-80! Semarak peringatan 17 Agustus akan memenuhi Kota Semarang dengan berbagai kegiatan dan perayaan. Yuk, kita sambut kemerdekaan dengan penuh semangat dan cari tahu agenda seru apa saja yang bisa kamu ikuti di kota ini. Sudut-sudut kampung di Semarang sudah berhias atribut kemerdekaan. Bendera merah putih dan dekorasi warna-warni memenuhi jalanan, sementara lampu penerang jalan tampil menawan dengan bentuk-bentuk unik yang mencuri perhatian. Suasana kemerdekaan benar-benar terasa di setiap penjuru kota! Sambil menunggu daftar agenda lengkap yang kami kumpulkan di halaman ini, kamu bisa intip agenda rutin yang sudah kami siapkan. Siapa tahu ada acara yang bikin kamu ingin ikut meramaikan! Agenda Semarang Pernah dengar istilah Rojali dan Rohana ? Ini bukan nama orang, melainkan akronim kreatif yang bikin kami tersenyum. Rojali alias Rombongan Jarang Beli , dan Rohana alias Rombongan Hanya Nanya . Istilah ini seri...
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
Menjelajah Hutan Mangrove Pandansari Brebes
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
-
Kami tak punya gambaran ketika diajak ke Desa Wisata Mangrove Pandansari. Mendengar Mangrove, yang kami ingat adalah hutan bakau. Di Semarang malah ada juga. Lalu, apa istimewanya tempat ini yang kami kunjungi dalam rangka kegiatan promosi yang dilakukan Disporapar Jateng.
Setelah mengunjungi Pabrik Gula Jatibarang, Sabtu menjelang siang (14/12/2019), bus yang kami tumpangi langsung meluncur Desa Kaliwlingi yang masih satu daerah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Yang menarik dalam perjalanan adalah aktivitas masyarakat yang berkecimpung sebagai petani garam hingga nelayan. Tampak ramai hingga tanpa sadar lokasi yang dituju sudah sampai. Sebelum ke lokasi utama, kami menikmati makan siang dulu di Joglo Mangrove.
Kami disambut Pokdarwis dan sekaligus berkenalan dan mengutarakan niat kunjungan yang merupakan bagian dari kegiatan promosi. Kami senang dengan keramahan mereka. Bahkan kami diberikan suguhan pertunjukkan tarian yang dibawakan anak muda sekitar. Ini luar biasa.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Dotsemarang (@dotsemarang) pada
Lokasi utama yang ingin dituju akhirnya sudah berada di depan mata. Bus kami harus berhenti di parkiran yang sudah tersedia. Hutan Mangrove Pandansari sendiri dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Mangrove Pandansari (Dewi Mangrove Sari) dengan konsp pemberdayaan masyarakat dan anggotanya masyarakat sekitar.
Mereka melakukannya sudah seperti pekerja profesional yang mengelola sebuah tempat wisata. Dari sisi pakaian, tiketing, pengaturan arus pengunjung, layanan dan sebagainya.
Menggunakan perahu
Untuk menuju lokasi utama, kami harus berjalan kaki beberapa ratus meter. Banyak tambak yang menjadi pemandangan saat kaki kami terus melangkah.
Tempat wisata di sini juga sangat berdampak pada perekonomian masyarakat. Banyak pedagang yang membuka lapak dari sekedar menaruh meja hingga ada yang dibuatkan khusus untuk para pedagang.
Akhirnya kami sampai di dermaga kecil dengan banyak perahu yang disiapkan untuk kami. Kami tidak membayangkan akan menaiki perahu. Tapi untunglah ada pelampung sebagai pengaman diri bila terjadi sesuatu.
Karena tiap perahu dibatasin jumlahnya, rombongan kami yang kurang dari 20 orang, dibagi menjadi 2 perahu. Kurang dari 20 menit setelah perahu kami berjalan tiba di lokasi semacam pulau tersendiri dari tempat kami berjalan tadi.
Masyarakat sekitar yang berjualan
Dalam perjalanan, hutan mangrove menjadi pemandangan yang terlihat indah. Apakah karna ini pengalaman wisata yang jarang kami temukan di Jawa Tengah?
Bila sebelah kanan adalah mangrove, maka sebelah kiri kami sudah terbentang lautan luas yang tidak terlihat ujungnya. Orang-orang di dalam perahu tidak henti-hentinya mengabadikan lewat kamera dan sangat berisik karena terkesan.
Tidak bisa diselesaikan hanya beberapa jam
Perahu yang membawa kami sudah tiba di dermaga kedua. Pengelola lagi-lagi sudah mempersiapkan segalanya. Kami pikir akan langsung bertemu dengan tujuan utama kami, namun lagi-lagi kami harus berjalan beberapa puluh meter. Apakah ini yang disebut pulau pasir?
Sesaat setelah berjalan melewati jembatan, kami langsung disambut para pedagang yang sudah menempati tempatnya masing-masing. Benar-benar menggiurkan untuk tidak mencoba salah satu kuliner di sana.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Dotsemarang (@dotsemarang) pada
Jembatan Asmara Brug
Hanya ada 3 tempat yang kami kunjungi di pulau yang separuhnya berisi hutan mangrove, yaitu jembatan yang dikenal dengan nama Asmara Brug, Taman ikan Glogod dan Menara Pandang.
Apakah ini menara yang dimaksud?
Ikan glogod
Sepertinya masih ada satu tempat lagi yang katanya dipenuhi hamparan daratan yang dikelilingi perairan lautan dan perairan bekas tambak. Semacam bibir pantai. Sayang waktunya tidak cukup untuk didatangi semua.
Kami hanya dibatasi beberapa jam saja, ini mengingat ada satu tempat lagi yang harus dikunjungi sesuai jadwal hari kedua yang sudah dibuat.
Salah satu kesan yang tidak mungkin kami lupakan adalah ikan Glodog. Kami baru tahu tentang ikan ini yang bisa hidup di darat (airnya menyusut). Mereka seperti binatang melata yang menggemaskan.
Harga tiket masuk wisata Mangrove Pandansari
Kami harap harganya tetap sama karena kami datang ke sini pada bulan Desember 2019. Untuk harga tiket masuk dibagi beberapa kategori seperti berikut :
Hari Senin - Sabtu
Dewasa - Rp. 20.000
Anak-anak - Rp. 10.000
Hari Minggu / libur
Dewasa - Rp. 25.000
Anak-anak - Rp. 10.000
Selain itu, di sini juga tersedia Banana boat dan Speed boat yang disewakan perorangnya seharga Rp. 30.000. Kalau kamu suka tantangan dan keseruan di atas air, permainan ini bisa dicoba.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Dotsemarang (@dotsemarang) pada
Kamu yang menyukai alam pedesaan atau ingin berdarmawisata, atau sekedar traveling, bisa menginap di sini. Desa wisata Mangrove Pandansari memiliki banyak hal menarik untuk dilihat.
Pengelola bahkan menyediakan beberapa paket dari paket 1 hari hingga menginap 2 hari 1 malam. Harganya pun masih aman di kantong. Tersedia banyak homestay yang jadi alternatif untuk menginap.
Lain waktu kami akan menuliskan informasinya tentang paket mereka yang diberikan dalam bentuk brosur. Kami sendiri tidak menginap di sini karena tujuan kami hanya hutan wisata Mangrove.
Informasi
Kamu dapat mencari tahu lagi tentang Desa Wisata Mangrove Pandansari, termasuk hutan Mangrove dan pulau pasir di Instagram-nya yang bernama @dewimangrovesari. Sedangkan Twitter, bisa membuka akun @WMangrovesari.
Alamat sendiri berada di Pandansari, Kaliwlingi, Kec. Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Dan nomor WhatsApp (tertera di brosur)
Akhirnya kami merasakan juga keresahan sebagai pengguna XL Axiata usai menjadi pelanggan baru sejak awal tahun tentang kuota yang tidak bisa digunakan. Padahal kuota internetnya sangat besar dan itu bonus yang jadi hak pelanggan. Setelah dimanjain kuota melimpah dengan harga murah , kebahagiaan yang dirasakan mendadak sirna karena sisa bonus pelanggan baru atau bonus aktivasi sulit diakses. Berbagai cara dilakukan, termasuk membeli paket kuota baru. Hasilnya? Pulsa kami yang malah kesedot. 😓 Kuota pelanggan baru yang ada di paling bawah (lihat gambar di atas) saat mengecek aplikasi MyXL tetap tidak bisa digunakan. Pasrah dan berharap ada keajaiban, meski nyatanya tidak kunjung tiba. Caranya Solusinya ditemukan usai usaha tak kelah lelah kami mencari di mesin Google. Ternyata caranya sangat mudah, mengingat bahwa saat kami membeli nomor baru XL adalah buat dipakai di modem sebagai WiFi. Oalah begitu doang, sambat dalam hati kami. Dan seketika semuanya berjalan normal kembali meski akh...
Platform belanja online beberapa bulan terakhir ini mendadak dibanjiri laptop merek bernama AMOLI. Yang berkesan dari merek baru ini adalah warna tampilannya yang menarik perhatian kami. Apakah ini alasan kami membawanya ke blog dotsemarang? AMOLI? Nama yang masih sangat asing ditelinga namun sudah menyebar ke mana-mana di platform jual beli online seperti shopee . Terutama saat menyelesaikan tugas check-in aplikasi yang ingin mengejar rupiah semata. Laptop AMOLI buatan mana? Saat kami cari tahu, kalimat di atas muncul dalam pencarian. Perkiraan pasti mengarah ke negara China. Namun itu belum menjawab rasa penasaran kami sebelum mendapatkan data yang pasti. Setelah mengubek-ubek Google hingga Instagram, hasilnya masih nihil. Nih merek sulit banget dicari apa?! Hampir saja kami menyerah . 🥲 Akhirnya kami tiba di TikTok dengan id @amoli_laptop . Akun tersebut bukan official resmi sepertinya karena isinya berbahasa Indonesia. Meski begitu, akun tersebut adalah referensi karena memang fok...
Pernah denger Nyess, minuman kesehatan yang lagi naik daun? Awalnya, kami juga nggak terlalu familiar sama merek ini. Tapi, gara-gara pendekatan pemasaran yang kece, kami akhirnya tahu kalau Nyess adalah produk lokal kebanggaan Semarang. Bayangin, mereka ngajak main mini soccer bareng—tentu saja kami langsung antusias ikutan! Keseruan Mini Soccer Bareng Nyess di Orso Jangli Beberapa minggu sebelum event seru di Orso Mini Soccer , Jangli, pada Minggu sore (27/7) , sebuah postingan di Threads bikin heboh. Nyess ngajak warga Semarang buat ikut main mini soccer. Pendaftarannya dilempar di media sosial, dan kami beruntung banget lolos ikutan, soalnya pasti banyak yang daftar! Suasana sore yang adem, ditambah vibe lapangan yang asyik, bikin event ini nggak cuma soal olahraga, tapi juga seru-seruan bareng komunitas. Nyess, Si Merek Lokal Semarang Penasaran sama Nyess, kami coba kepoin di internet. Ternyata, Nyess diproduksi oleh PT. Erlangga Edi Laboratories (PT. Erela) di Semarang, Ja...
Bulan Agustus tiba, dan Indonesia tercinta merayakan ulang tahun ke-80! Semarak peringatan 17 Agustus akan memenuhi Kota Semarang dengan berbagai kegiatan dan perayaan. Yuk, kita sambut kemerdekaan dengan penuh semangat dan cari tahu agenda seru apa saja yang bisa kamu ikuti di kota ini. Sudut-sudut kampung di Semarang sudah berhias atribut kemerdekaan. Bendera merah putih dan dekorasi warna-warni memenuhi jalanan, sementara lampu penerang jalan tampil menawan dengan bentuk-bentuk unik yang mencuri perhatian. Suasana kemerdekaan benar-benar terasa di setiap penjuru kota! Sambil menunggu daftar agenda lengkap yang kami kumpulkan di halaman ini, kamu bisa intip agenda rutin yang sudah kami siapkan. Siapa tahu ada acara yang bikin kamu ingin ikut meramaikan! Agenda Semarang Pernah dengar istilah Rojali dan Rohana ? Ini bukan nama orang, melainkan akronim kreatif yang bikin kami tersenyum. Rojali alias Rombongan Jarang Beli , dan Rohana alias Rombongan Hanya Nanya . Istilah ini seri...
Pernah nggak sih, nongkrong di kucingan deket Simpang Lima atau Tembalang, pesen nasi kucing sama wedang jahe, eh tiba-tiba lihat stiker QRIS nempel di gerobak? Yap, kucingan, warung makan kaki lima yang jadi jantungan anak Semarang, kini mulai go digital! Dari bayar pake recehan yang bikin dompet bunyi kring-kring, sekarang cukup scan pake hape. Keren, kan? Apa Sih Kucingan Itu? Buat yang belum akrab sama istilah kucingan, ini bukan soal kucing beneran, ya! Kucingan adalah warung makan kaki lima khas Jawa, di Semarang sering disebut begitu, meski di Jogja atau Solo lebih dikenal sebagai angkringan. Konsepnya sederhana: gerobak kayu, lampu temaram, dan menu andalan seperti nasi kucing—nasi porsi kecil dibungkus daun pisang, lengkap dengan sambel teri, oseng tempe, atau bandeng presto. Harganya? Mulai Rp3.000, cocok banget buat kantong mahasiswa atau pekerja yang nyari makan hemat. Tambah gorengan, sate usus, sama es teh manis, dijamin kenyang sambil nikmatin obrolan ma...
Comments
Post a Comment