Ketika fitur baru ini diumumkan oleh Twitter,
Rabu kemarin (4/3), kami rasanya tidak sabar menunggu. Mengingat negara yang diujicobakan sementara adalah Brazil. Sebaliknya di Indonesia, penolakan terjadi lewat trending dengan tagar RIPTwitter.
Sebagai pengguna sejak tahun 2010, kami melihat Twitter saat ini sebagai salah satu saluran pemasaran media sosial yang menarik. Kami memanfaatkan distribusi saluran untuk membagikan konten asli kami di blog dan media-media (foto dan video) hingga kampanye pemasaran.
Maka tak heran kami sangat antusias ketika Twitter mengumumkan hal baru yang dapat memberikan pengalaman dan cara baru untuk bekerja di pemasaran konten.
Tantangan Twitter untuk pengguna di Amerika Serikat
Bicara tentang stories atau cerita, pasti melihat fitur yang sama pada keluarga facebook hingga snapchat (kami tidak memakainya) yang merupakan pencetus awal fitur ini.
Stories Twitter via Twitter Brazil
Pengguna memungkinkan berbagi pemikiran singkat yang akan hilang setelah 24 jam. Mulai dari teks, foto, GIF dan video.
Kehadiran stories pada Twitter diumumkan beberapa minggu setelah perusahaan membeli
Chroma Labs, yaitu sebuah startup yang mengembangkan pengeditan foto dan video pada stories. Apakah ini akan jadi menarik pada Twitter?
Dari situs
businessinsider.com yang dirilis 6 Maret, menyebutkan bahwa opsi seperti ini menawarkan pengguna berbagi sesuatu yang lebih sifat pribadi dan jangka pendek.
Dan juga, membantu mengatasi jumlah pengguna Twitter di Amerika Serikat yang masih kecil. Di sana pengguna dikabarkan tidak nyaman dengan sifat Twitter yang umum dan permanen.
Fleets, di sisi lain adalah fitur yang tidak kekal dan hanya dapat dilihat oleh pengguna yang tidak mengikuti si pemilik akun bila ia membuka halaman profil si pengguna.
Namun pertanyaan menarik yang dituliskan businessinsider.com, apakah pengguna Twitter yang sekarang tidak aktif benar-benar ingin berbagi lebih banyak kehidupan pribadi mereka ketika platform semacam Instagram, Snapchat dan Facebook sudah memenuhi kebutuhan tersebut?
Silahkan jawab sendiri.
Twitter kami, dotsemarang. Sudah 10 tahun kami aktif
Melihat peluang bagi pemasar dari Fleets
Situs
businessinsider.com memberikan 2 cara bagaimana para pemasar dapat memanfaatkan Fleets sebagai bagian dari saluran pemasaran media sosial sebagai berikut :
- Fleets menawarkan metode baru dalam berinteraksi dengan merek, strategi yang populer di Twitter. Merek sering menggunakan Twitter untuk keterlibatan langsung dengan konsumen, apakah itu tentang pengumuman produk atau menangani keluhan pelanggan. Hampir 85% dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di AS menggunakan Twitter untuk memberikan dukungan kepada pelanggan. Fleets akan memberi pemasar cara lain untuk berbicara langsung dan secara informal dengan pelanggan via platform.
- Fleets bisa menjadi saluran baru untuk influencer Twitter. Meski tidak sering dianggap sebagai platform pemasaran influencer, Twitter memiliki sejumlah pemimpin besar yang dipercayai konsumen. Sekitar 10% dari pengguna mikro lebih memilih Twitter sebagai platform sosial mereka. Menurut SocialPubli, Twitter lebih tinggi daripada Facebook maupun Youtube. Tapi lebih kecil hingga 75% dari Instagram.
Sumber asli klik
di sini.
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment