Seperti Apa Penerapan Protokol Kesehatan di Taman Wisata Alam Posong


Hari kedua kami masih di Temanggung, tujuan tempat wisata berikutnya adalah Posong. Sorotan utama kami di sini adalah akses menuju lokasi utamanya yang harus ditempuh dengan menanjak. Maklum, lokasinya berada di ketinggian 1.800 mdpl. 

Setelah mengunjungi Candi Arjuna dalam kegiatan Jateng On The Spot 2020, perjalanan kami yang diikuti rekan blogger, media dan kontributor / pengelola website yang dikelola Disporapar dilanjutkan menuju Posong. Hujan menyertai mobil yang membawa kami pergi saat itu (20/10/2020).

Tidak fokus

Akhirnya kami tiba setelah beberapa jam lamanya dalam perjalanan. Apalagi akses menanjak dengan jalan yang belum aspal, membuat kendaraan kami harus berjalan pelan.

Pertama kali ke sini, tentu kami kagum dengan suasananya. Apalagi sepanjang jalan terlihat banyak tanaman kopi. 

Ada hal berbeda dari tempat wisata yang kami kunjungi selama 3 hari kali ini. Ternyata Posong kedatangan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Pak Sinoeng Noegroho Rachmadi. Nanti kami cerita tentang ini.

Protokol kesehatan

Seperti sudah terbiasa dengan pola adaptasi kebiasaan baru, sebelum masuk gerbang yang berwarna hitam, kami langsung spontan mencari wastafel portable yang disediakan pihak pengelola sebagai bagian protokol kesehatan.

Karena suasananya sedang ramai, kami tidak sempat mengambil gambar saat beberapa rekan kami diperiksa suhu tubuhnya. Anggap saja, tulisan ini mewakili meski tanpa gambar.

Beberapa wastafel di tempatkan beberapa titik. Kami hanya mengabadikan sedikit saja karena sudah terpesona dengan suasana Posong yang begitu luas. Seperti sedang datang ke taman surga, pikir kami.

Setiap spot, memiliki sesuatu yang menarik. Sayang untuk dilewatkan begitu saja. Sayangnya, gerimis masih mengikuti kami sampai di sini. 

...

Datang ke Posong, seperti datang ke sebuah taman yang sangat luas. Pengelola juga menyediakan kemah buat pengunjung yang ingin menghabiskan waktu di sini. Karena saat cerah, pengunjung dapat melihat 7 gunung sekaligus dan menikmati golden sunrise.

Kami harap kedatanganmu ke sini tetap mematuhi protokol kesehatan, meski kamu sudah tidak tahan untuk mengabadikan tiap tempat. Jangan lupa 3 M, ya!

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai