12 Tahun Peringatan Hari Blogger Nasional; Apa Saja Tantangannya?


Hampir saja kami lupa jika hari ini, Minggu, tanggal 27 Oktober 2019 diperingati Hari Blogger Nasional. Sudah 12 tahun peringatan dan hingga sekarang, belum ada wadah yang menampung para bloger tanah air untuk duduk bersama. Membahas hal yang lebih besar untuk Indonesia.

Itu hanyalah harapan kami saja dan memang bakal sulit terwujud. Bicara peringatan Hari Blogger Nasional, setahun ini tantangan yang dihadapi dotsemarang adalah Tsunami kontent.

Semua bisa menjadi penyebar konten

Istilah 'tsunami konten' kami pinjam dari  artikel mix.co.id yang dipublish tanggal 30 Juli 2019. Menurut Indra Ardiyanto, Head of Corporate Communications PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), “Tsunami Content muncul tepat di depan mata, menyerbu setiap detik, tidak bisa hindari dan tidak bisa dilawan karena setiap orang bisa menjadi broadcaster atau penyebar informasi, tak peduli apakah informasi itu benar sesuai fakta atau bahkan palsu (hoax)”.

Semua orang kini bisa menjadi penyebar konten. Bahkan dinas-dinas pemerintahan di Kota Semarang sudah berhasil membangun ekosistem di media sosial. Semua saluran dimanfaatkan dengan baik dan dikemas lebih menarik.

Di satu sisi, informasi lebih luas menyebar dan memiliki kekuatan (validasi). Tak perlu repot lagi menunggu info acara, semisalnya dari kami yang beberapa tahun terakhir selalu memberi info.

Tempat-tempat wisata di Semarang juga lebih mudah mendapatkan informasi karena semua orang ingin tampil menjadi pemberi informasi. Mal, hotel, bahkan akun bertema kecelakaan, proyek bangunan, semua ada di dalam genggaman.

Tantangan dan rasa khawatir

Ini bisa jadi peluang atau malah keluar dari jalur yang membuat akhirnya menjauh karena tsunami informasi yang begitu tinggi.

Sebagai blog, informasi yang keluar dari akun-akun dinas Kota, hotel, mal dan lainnya menjadikan kerja kami lebih mudah untuk dikelola. Apakah kami harus datang ke sana untuk memperdalam perspektif atau mendapatkan gambar khusus dan spesial.

Namun kekhawatiran pun akhirnya kami rasakan, sisi lainnya,  bahwa tanpa kami posting pun, informasi akan muncul sendiri. Kami seolah tidak berguna di sini.

Selain itu, akses kami mendapatkan konten ekslusif tidak berlaku lagi di era tsunami konten. Semisal ada acara menarik perhatian kami, acaranya tidak memberi akses untuk bloger, maka dipastikan kami butuh perjuangan ekstra seperti awal-awal kami diakui sebagai bloger saat hadir mengisi buku tamu.

Rasanya kami mulai kehilangan gairah yang berdampak kami harus mengambil jarak dan tidak jadi melibatkan diri karena tahu bahwa acara itu tinggal lihat saja disaluran-saluran media sosial.

Apalagi yang dibagikan lewat saluran pemerintah atau lembaga hingga perusahaan. Pasti lebih resmi informasinya yang dapat dikonfirmasi bahwa itu benar. Bila salah pun, tidak begitu besar kesalahannya ketimbang harus kami yang melakukannya secara individu.

Gambar ilustrasi : Rekan-rekan bloger Semarang

..

Ada fakta menarik tentang hari peringatan. Dimana tahun 2018, hari Blogger Nasional jatuh pada hari Sabtu. Sedangkan tahun ini (2019), diperingati pada hari Minggu.

Postingan kali ini kami rasa sudah lebih dari cukup. Tahun lalu, semua tantangan yang kami hadapi masih kurang lebih sama dengan tahun ini. Hanya artikelnya ditulis lebih panjang.

Tsunami konten tidak dapat dibendung dan mau tidak mau, suka tidak suka, tahun ini buat dotsemarang menjadi tantangan sendiri. Bagaimana denganmu?

Selamat Hari Blogger Nasional Tahun 2019!

Artikel terkait :


Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?