Warna nasinya yang tidak biasa saja, berwarna biru, sudah menarik perhatian. Ditambah menu lauk pauk yang mengitarinya. Belum lagi cara memakannya. Dikemas dalam satu tampah, nasi ulam bunga telang bukan sekedar kuliner siap makan, tapi juga memiliki filosofi tersendiri.
Kami tak menyangka di bulan
puasa, kami dapat menikmati hidangan tradisi khas peranakan Malaysia dan Singapura ini. Menu ini masuk dalam paket bukber yang tersedia di Indische cafe dan Orange Brown Cafe,
masih satu keluarga.
Nasinya imut
Kata kenalan kami, saat kami bagikan menu nasi ulam bunga telang di media sosial, nasinya disebut imut. Ini mengacu pada warnanya yang berwarna biru.
Warna biru ini rupanya berasal dari kelopak bunga telang. Jenis tanaman rambat yang biasa digunakan sebagai pewarna makanan alami. Dan tentu saja, bunga telang memiliki banyak manfaat kesehatan.
Saat kami mencobanya setelah waktu berbuka puasa tiba, nasinya ada rasanya. Kami jadi teringat nasi uduk yang juga memiliki rasa pada nasinya.
Untuk menu yang melengkapi nasi, terdapat sambel goreng ati, telur, gereh, ayam rempah, wortel, sayuran, sambel matah, serundeng, ikan asin, satai lilit
Cara memakannya, dicampur jadi satu
Nasi ulam bunga telang yang diantar langsung ini dari tempatnya ini diperuntukkan dimakan ramai-ramai. Satu tampah ini dapat dinikmati hingga maksimal 5 orang.
Dibungkus dengan sangat baik, jangan berpikir untuk langsung memakannya. Kita harus mengikuti petunjuk cara memakannya, yaitu mencampur semua menu jadi satu kesatuan.
Seperti terdengar aneh, tapi sebenarnya ini cara yang unik. Mirip makan nasi bancakan yang dimakan ramai-ramai. Momen seperti puasa sekarang ini, makan nasi ulam terasa sangat menyenangkan.
Filosofi nasi ulam bunga telang
Seperti yang kami bilang di awal bahwa hidangan ini bukan hanya sekedar kuliner, tapi memiliki filosofi tersendiri yang memiliki banyak arti.
Warna biru nasi merupakan simbol dari perdamaian, harmoni, persatuan, kebenaran dan kepercayaan. Sedangkan menu-menu pelengkapnya melambangkan perbedaan dan keberagaman yang saling mendukung dan menguatkan.
Diaduk menjadi satu, rata, menjadi kekuatan baru yang lebih hebat, dashyat dan lebih gurih. Memakan bersama-sama keluarga, sahabat atau kerabat, memberi suasana guyub rukun penuh damai.
...
Saat pertama kalinya mencobanya, hal pertama yang dilakukan adalah mencampurnya. Sungguh, itu butuh sedikit usaha. Ada plastik yang disertakan, plus kerupuk melinjo.
Beragam rasa jadi satu dalam mulut kami, dan membuat nasi ulam rasanya semakin bertambah. Pedas, manis, asin dan entahlah tahu-tahu sudah masuk dalam tenggorokan kami. Ini adalah sensasi yang tak pernah kami rasakan.
Nasi ulam bunga telang sendiri bila kamu tertarik untuk mencobanya, apalagi masa pandemi corona begini, bisa dipesan antar. Buka saja akun Instagramnya @orangebrown.smg atau @indische_cafe.
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment