Ini adalah pengalaman pertama kali melihat pertunjukkan seni di Marina Convention Center. Yang menarik, para penampilnya adalah mereka-mereka yang mendapatkan Beasiswa Djarum tahun 2018/2019. Mereka tidak berpengalaman seperti pemeran profesional, tapi mereka berhasil mensukseskan acaranya.
Selasa malam (8/10), setelah sekian lama tidak mampir ke
Marina, kami akhirnya mendapatkan kesempatan kembali berkunjung. Bersama rekan-rekan bloger, kami menyaksikan malam Dharma Puruhita Nation Building yang menampilkan dinamika perjalanan bangsa Indonesia dari masa ke masa.
Diundang sambil bekerja
Jarang-jarang ada acara di Kota Semarang yang kami hadiri memaksa kami akhirnya memakai Batik. Kami memang menyukai pakaian santai atau kasual. Karena kedatangan kami juga bukan sekedar undangan untuk menyaksikan, melainkan juga bagian dari pekerjaan.
Sempat heran juga, tidak ada wajah-wajah pejabat yang kami kenali untuk acara sebesar ini. Mungkin karena kami terlalu asyik di lokasi, tanpa sadar teralihkan dengan aktivitas bersama rekan-rekan bloger.
Ada Denny Malik dibalik itu semua
Penekanan informasi penting yang kami dapat adalah penampil bukanlah penari profesional. Kurang dari Seminggu, mereka melakukan latihan dan langsung memberikan hasilnya di atas panggung.
Namun ternyata, rahasianya sedikit terkuak saat ada sosok wajah yang terlihat dari lalu lalangnya orang-orang yang berada di lokasi. Ya, Denny Malik.
Mengutip informasi dari buku yang kami dapatkan saat registrasi, tahun ini adalah tahun ke-7 Denny Malik kembali bergabung dalam Nation Building Beswan Djarum.
Beliau menganggap keterbatasan bukanlah halangan untuk berkarya dan Bara Jiwa Garuda adalah tantangan untuk dapat memaksimalkan potensi generasi muda demi perkembangan seni dan budaya.
Kami tahu, Denny Malik merupakan seorang penata tari dan penyanyi Indonesia. Dalam perjalanan karirnya, sudah banyak karya yang ia berikan untuk seni Indonesia.
Sinopsis
Saat sudah berada di dalam ballroom, kami teringat acara launching produk ASUS. Suasananya mirip-mirip. Apalagi penataan cahaya dan musik yang keren sekali di mata maupun telinga.
Ada 10 bagian cerita dari pertunjukkan yang ditampilkan. Di awal-awal, layaknya cerita anime atau komik, penonton diberikan penampil dengan mewakili 4 elemen alam.
Geni mewakili elemen api, Embun mewakili elemen air, Langit mewakili elemen udara, dan Terra mewakili elemen tanah. Keempat elemen ini adalah mata dan telinga bagi Ibu Pertiwi. Mereka adalah perwujudan semangat nusantara.
Alur cerita dimulai dari sejarah Nusantara dari masa ke masa. Dari saat Gajah Mada dengan Sumpah Palapa, Kerajaan Samudera Pasai, kedatangan Portugis, Jepang, perjuangan Kemerdekaan hingga setelah Kemerdekaan.
Bagian akhir, sebelum acara usai, pemberian apresiasi kepada peserta Beasiswa Djarum yang tahun ini jumlahnya mencapai 465 penerima.
Pertunjukkan yang menarik
Dengan melibatkan begitu banyak penampil, panggung rasanya tidak cukup. Maka tak heran, ruang di bawah panggung benar-benar dimanfaatkan penampil dengan momen-momen tertentu.
Berikut beberapa gambar yang kami abadikan dan lainnya bisa dilihat di
album Facebook dotsemarang.
Sebagian penampil mengisi paduan suara
Suka cita dengan berakhirnya acara
Semua penampil foto bersama
Ada kejutan setelah usai acara dan ini berada di luar gedung
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment