Kabar baik awal tahun datang juga dari
Kofindo, kami memiliki konten ulasan film kali ini setelah terakhir kami membawa film Aruna di bulan Oktober. Milly dan Mamet, film dengan suguhan drama rumah tangga yang dikemas genre komedi yang menyegarkan.
Rilis tanggal 20 Desember 2018, film arahan sutradara Ernest Prakasa yang juga turut bermain ini berdurasi 101 menit. Dari kategori penonton, film ini membatasi hanya sampai remaja (13+). Di bawah kategori tersebut, sebaiknya memikirkan lagi bila ingin mengajak.
Nostalgia film Ada Apa Dengan Cinta
Pengembangan cerita dari film AADC bisa dikatakan sebuah strategi jitu dalam menarik antusias. Mungkin AADC berikutnya akan lebih spesial semisal melanjutkan kepopuleran film yang dikenal dengan karakter Cinta dan Rangga.
Awal film dimulai, semua karakter hadir. Kecuali Nicholas Saputra. Momen reuni SMA adalah cerita yang mempengaruhi rentetan tiap waktu yang dibuat cepat. Ya, Milly dan Mamet menemukan kisah asmaranya dalam sebuah situasi dan akhirnya mereka tahu-tahu sudah memiliki bayi.
Kehidupan rumah tangga
Melihat pasangan muda yang baru memiliki bayi memang menyenangkan. Milly dan Mamet adalah pasangan yang disimbolkan di sini.
Tampak bahagia di awal, gemesnya si bayi hingga kepolosan si pengurus bayi dikemas dengan drama ala komedi. Andai kehidupan bisa menyenangkan begini, tentu semua ingin sama.
Pekerjaan yang tidak sesuai passion
Mamet mendapatkan sebuah pekerjaan yang besar di pabrik milik ayah Milly. Mungkin itulah untungnya memiliki istri orang kaya dalam benak kami.
Saat tampak serius dengan pabrik, beberapa wajah Komika hadir di sana. Termasuk Ernest. Bisa ditebak bagaimana guyonan mereka yang membuat penonton tampak tertawa lepas tiap adegean di sini.
Roy Marten, yang berperan sebagai Ayah Milly sebenarnya memiliki karakter baik. Namun konflik yang datang membuat situasi Mamet untuk pergi. Mamet memang dalam film ini diceritakan sebagai pria yang pintar memasak.
Strategi influencer
Maka tak heran, kehadiran beberapa karakter baru yang tujuannya menghidupkan cerita mampu memberi perbedaan. Julie Estelle salah satunya yang membawa Mamet akhirnya terjun dalam bisnis kuliner.
Bagi penonton yang memiliki bisnis, tips yang dihadirkan dalam film untuk membawa influencer atau orang berpengaruh mencoba produk kita sangat rekomendasi untuk dicoba.
Banyak hal yang berhubungan dengan Internet dimasukkan dalam skenario. Kekuatan kecepatan media sosial juga mudah untuk dipahami di sini.
Money laundry
Keputusan untuk keluar dari bisnis karena ada kejahatan yang berhubungan dengan pencucian uang menjatuhkan harapan kami bahwa Mamet akan sukses dengan bisnisnya.
Tak apalah, karena Milly dan Mamet memutuskan bisnis kuliner tetap berjalan meski hanya di rumah. Sosok Melly Goeslow juga menarik diperhatikan dalam film.
Anjing Isyana
Harapan terhadap
Isyana Sarasvati yang tampil dengan kecantikannya dan suaranya sepertinya harus dikubur dalam-dalam. Entah bagaimana Ernest membujuknya, tiap bagian Isyana, penonton dan kami selalu terhibur karena kepolosannya.
Akhir bahagia
Kisah asmara tidak melulu hadir dari Milly & Mamet, ada Julie dengan pacar gantengnya dan tajir memberikan warna tersendiri.
Menutup postingan ini, semua cerita pada akhirnya berakhir bahagia. Kami sarankan untuk mengajak teman-teman satu gank atau keluarga bila ingin menyaksikan film ini. Karena keseruannya akan lebih besar bila bersama-sama.
Bonus
Semarang jadi kota pertama dalam aktivitas roadshow film yang dihadiri para pemain filmnya. Kami tentu sangat suka dengan pengalaman ini.
Ernest yang beberapa tahun belakangan mampu mengungguli Raditya Dika dalam karya film, maka tak salah jika film ini diprediksi mendapat lebih dari 1 juta penonton.
Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
Comments
Post a Comment