Favorit

Agenda Semarang Bulan Desember 2024

Image
Last chapter atau bagian akhir perjalanan tahun 2024. Apakah akan ada pesta besar menutupnya yang disertai tawa bahagia? Mari kumpulkan memori untuk diingat kembali di masa akan datang. Hai, Desember. Mengawali awal bulan yang jatuh pada hari Minggu, Kota Semarang cukup cerah usai malamnya ditemani hujan dari siang hingga malam. Apakah itu berkah? Pergantian tahun akan jadi momen paling ditunggu-tunggu. Biasanya akan juga disertai event dan tawaran diskon, kami akan berusaha mengumpulkannya sepanjang bulan ini. Jadi, silahkan mampir ke blog dotsemarang saat kamu melihatnya. Agenda Semarang Beberapa acara dari bulan November masih ada yang terbawa hingga awal bulan Desember. Kami harap, penyelenggara dan event organizer memberi kemudahan kepada kami yang ingin tertarik apabila ingin datang. Meski itu pasti sulit dilakukan. Sambil menunggu kami mengumpulkan acara lainnya, kamu bisa lihat agenda rutin yang ada di Kota Semarang. Siapa tahu saat kamu datang ke Kota Semarang sedang tidak ada...

Fenomena Istilah Kreak

Sepekan terakhir lini masa X maupun berita online ramai dengan kata 'Kreak'. Informasinya juga memprihatinkan karena sampai memakan korban. Kami malah familiar dengan kata klitih yang ada di Yogyakarta. Penasaran, mari cari tahu.

Istilah ini mendadak menjadi fenomena karena sekelompok remaja melakukan tindak kriminal pada waktu dini hari di salah satu jalan yang di Kota Semarang.

Apakah Kreak termasuk bahasa Semarangan? 

Mengutip website suaramerdeka.com (SM), Kreak adalah istilah gaul di Semarang yang berarti orang kasar, arogan dan suka bertindak seenaknya. Fenomena istilah ini bahkan sudah diangkat dari bulan April kemarin oleh SM. 

Konon, kata kreak diambil dari bahasa Medan yang berarti songong atau sombong bila diartikan ke dalam bahasa Jakarta.

Berbeda dengan SM, radarsemarang.jawapos.com pun mengangkat fenomena istilah ini di bulan Juni yang menyebut kreak awalnya berkembang pesat untuk mereka atau sekelompok orang yang ingin berpenampilan modern namun malah terkesan norak.

Istilah ini juga sudah berkembang hingga ramai di wilayah Semarang Raya yang meliputi Semarang, Kendal, Ungaran hingga Salatiga.

Jika dikuliti lebih dalam lagi, masih dari radarsemarang, kata Kreak meliputi 2 kata dasar. Yaitu kere dan Mayak. Kere tentu mengarah pada miskin atau lemah secara ekonomi.

Sedangkan 'mayak' disebut dari bahasa Jawa Timuran yang artinya sok-sokan, belagu atau bila di Semarang dikenal dengan kemaki.

Pada akhirnya istilah ini menjadi umpatan dalam artian negatif terhadap perilaku remaja yang terjadi di wilayah Semarang. Warga melabeli istilah ini bagi mereka yang melakukan keonaran.

Merujuk gangster

Dari istilah fashion kini berubah menjadi gangster. Apa yang terjadi yang sempat kami sebut di awal paragraf adalah bagaimana fenomena Kreak semakin familiar terdengar. Ditambah kasus yang menyeret remaja yang melakukan kriminal.

Untuk membahas para kreak ini rasanya kami cukupkan sampai di sini. Setidaknya cukup tahu bahwa istilah ini merujuk ke arah negatif. Sebaiknya dihindari, terutama yang suka keluar dini hari atau malam-malam.

...

Akhirnya kami punya pembahasan untuk label artikel Semarang di blog dotsemarang. Terakhir nulis label ini setahun lalu. Sepertinya memang butuh momen untuk mengangkat tema Semarangan ke depannya.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Bakso Alex Cabang Semarang Buka di Pleburan Barat, Seperti Apa Tempatnya?

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai