Semarang kembali dipilih menjadi tuan rumah sebuah penyenggaraan. Kali ini datang dari industri Coworking yang melihat Semarang merupakan salah satu kota yang cukup aktif berkembang dan berkontribusi untuk ekosistem kreatif.
Kamis malam (6/12), kami hadir dalam konferensi pers di Impala Space untuk acara Temu Coworking Indonesia 2018 yang diselenggarakan esok harinya, atau tanggal 7 sampai 9 Desember 2018.
Selain kami yang mewakiliki bloger, ada rekan media juga. Termasuk beberapa peserta yang sudah datang dari luar kota yang akan mengikuti acara esok harinya.
Dalam penyelenggaraan tahun keduanya ini yang diselenggarakan di gedung Monod Huis, ada 3 rangkaian acara utama, yaitu Coworking Campus, Coworking Unconference dan Walking Tour Kota Lama.
Coworking Campus merupakan workshop intensif dengan berbagai sub topik spesifik seputar perkembangan coworking di Indonesia.
Sedangkan coworking unconference adalah bentuk kegiatan diskusi yang akna dibagi dalam beberapa kelas yang masing-masing memiliki topik bahasan yang berbeda untuk memperkaya wawasan terkait industri coworking space.
Terakhir, Walking Tour Kota Lama yang merupakan kegiatan berkeliling mengeksplor keindahan gedung-gedung bersejarah sambil menikmati kuliner khas kota Semarang.
Wadah Coworking Indonesia
Faye Alund, Presiden Perkumpulan Coworking Indonesia
Lewat acara ini, kami baru tahu bahwa industri Coworking di tanah air ada yang memerhatikan. Berdiri sejak 2016, wadah ini dinamakan Perkumpulan Coworking Indonesia.
Visinya sendiri yaitu meningkatkan dampak ekonomi kreatif melalui gerakan coworking; dengan cara meningkatkan kesadaran akan cara kerja coworking, dan memetakan serta memperkuat elemen ekosistem kewirausahaan dan inovasi. Perkumpulan Coworking Indonesia adalah komunitas untuk para penggerak komunitas.
"TEMU Coworking Indonesia adalah acara tahunan Perkumpulan Coworking Indonesia yang menjadi ajang belajar dan berjejaring antara para pelaku dan penggerak coworking di Indonesia. Tahun 2017 ada 155 peserta dan perwakilan dari 46 coworking space.
Tema besar TEMU Coworking Indonesia dalah Coworking, Beyond The Space yang akan melihat gerakan coworking di luar space fisik, dan akan berfokus pada pembahasan tentang "Commercialization of Innovation'
Bagaimana coworking menjadi wadah dan jangkar untuk pusat inovasi teknologi dan model bisnis, dan bagaimana hubungan antara coworking dengan koorperasi dan peningkatan ekonomi negara." papar mbak Faye dalam siaran pers yang kami terima.
Temu Coworking Indonesia 2018
Sebagai penyelenggara, Perkumpulan Coworking Indonesia yang bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghadirkan acara Temu Coworking yang diharapkan menjadi sebuah platform informatif dan diskusi untuk memahami apa itu coworking, masa depan coworking di Indonesia, berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mencari model bisnis yang paling sesuai dengan karakteristik komunitas dan pengguna di Indonesia.
Selama tiga hari, acara yang dihadiri sebagian besar anggota dari Perkumpulan Coworking Indonesia yang berasal dari luar kota ini akan mendengarkan 30 pembicara. Tentu sesuai tema yang diangkat. Tahun kedua ini, tema Temu Coworking Indonesia adalah
Coworking Beyond The Space.
Dengan tema ini, ada 3 konsep coworking space yang menjadi tujuannya. Yaitu The Future of Work, Commercialization of Innovation dan Productive Collaboration.
Acara ini sendiri akan diikuti 200 peserta yang merupakan pemilik, operator, penggiat coworking space dan komunitas kreatif di Indonesia.
Alasan Semarang didapuk menjadi tuan rumah
Dalam konferensi pers, mas Andi selaku pengurus Perkumpulan Coworking Indonesia mengatakan bahwa Semarang memiliki akses yang mudah dijangkau atau gampang, tempatnya eksotis dan Semarang sedang bertumbuh.
"Dalam komunitas coworking Indonesia sendiri, kota Semarang dengan beberapa coworking di dalamnya dikenal sebagai kota yang cukup aktif berkembang dan berkontribusi untuk ekosistem di dalamnya.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan dipilihnya kota Semarang menjadi tuan rumah Temu Coworking Indonesia 2018 untuk menjadi ajang pembelajaran antar pelaku Industri coworking di seluruh Indonesia, dengan semangat kolaborasi antar komunitas yang terkoneksi, sesuatu yang selalu dimiliki kota Semarang bahkan sejak jaman pra kemerdekaan." Gatot Hendraputra selalu Band Leader Impala Space.
Gatot Hendraputra
Semarang memang saat ini banyak bermunculan coworking space yang perannya sebagai community hub dan ecosystem builder.
Melihat perkembangan industri coworking space di Indonesia
Dengan hadirnya acara seperti ini, kami yang sudah memposting perkembangan coworking space di Semarang sangat tertarik dengan perkembangan industri ini.
Budaya coworking telah berkembang luas dan menjadi sebuah jaringan atau komunitas bagi pekerja kreatif di berbagai coworking space di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri saat ini terdapat lebih dari 219 coworking space yang tersebar. Menjamurnya jumlah coworking space ini menjadi angin segar untuk ekosistem ekonomi kreatif digital di Indonesia.
Coworking space menjadi salah satu elemen penting dalam ekosistem ekonomi kreatif yang perlu dimaksimalkan potensinya.
Sesi foto bersama setelah konferensi pers
...
Banyak tema menarik dalam perhelatan acara temu coworking ini, terutama hari pertama dan kedua. Kami sendiri tidak dapat hadir, meski sudah mendapatkan rundown acara mereka.
Sebelum kota Semarang menjadi tuan rumah kedua, adalah kota Bandung yang didapuk sebagai tuan rumah pertama dan acara temu coworking saat itu dibuat setelah berdirinya komunitas coworking Indonesia.
Comments
Post a Comment