Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan November 2025

Image
Salah satu acara menarik yang sukses mencuri perhatian kami di Kota Semarang pada bulan November ini adalah Padel masuk mal . Sebuah konsep yang terbilang unik dan anti-mainstream . Siapa sangka, olahraga yang sedang naik daun ini bisa dimainkan di tengah pusat perbelanjaan? Kami pun dibuat penasaran, seperti apa rancangan lapangan dan event yang disajikan nanti? Musim Hujan, Banjir, dan Tantangan Event Outdoor di Semarang November telah tiba, meninggalkan Oktober yang penuh dinamika. Khususnya, isu banjir yang kembali jadi perbincangan hangat. Entah mengapa, kali ini suaranya terasa lebih kencang, seolah menjadi jawaban atas keluh kesah para pengguna media sosial yang kerap mengeluhkan teriknya matahari Semarang. Jika berkaca pada kalender cuaca, Ibu Kota Jawa Tengah memang telah resmi memasuki musim penghujan. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para penyelenggara event , terutama yang masih mengandalkan ruang terbuka ( outdoor ). Tantangan ini juga berlaku bagi Anda,...

100 Hari Tanpa Film Indonesia di Bioskop


Padahal, kami sudah senang ketika mendapatkan kabar bahwa bioskop akan buka menjelang akhir bulan Juli. Sayang itu tidak jadi dan kembali menunggu tanpa kepastian. Entahlah. Belajar dari sini, kami harus menahan diri untuk tidak langsung memberikan informasi.

Tidak terasa, twitter @kofindo hari ini sudah memposting hari ke-129. Kami ingin mengawal sejauh mana bioskop-bioskop masih belum buka. Sejarah benar-benar tercipta, meski kami harap tidak sampai di hari ke-200.

TVRI sebagai harapan

Dalam perjalanan 100 hari tanpa film di bioskop, satu-satunya harapan mengabarkan info soal film Indonesia adalah lewat jadwal pemutaran film di TVRI. Kami sangat apresiasi sekali kala TVRI bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan. 

Meski film yang diputar tidak semua film baru yang beredar, kami senang bahwa film Indonesia belum berhenti disaksikan. Kadang melihat waktu pemutaran ditaruh jam 10 malam, kami langsung mengatakan pada diri sendiri bahwa itu tidak bagus waktunya.

Sayangnya makin ke sini, pemutaran film Indonesia mulai tidak semenarik awal-awal. Film diputar ulang, padahal sangat banyak judul film yang beredar. Kami mengerti bahwa tidak mudah membawanya ke televisi, apalagi terkait perizinan.

Waktu pemutaran juga semakin tidak menentu. Sudah tidak konsisten seperti awal-awal. Yasudahlah, semua ada batasnya.

Situs film yang terus dibondar-bandir

Yang tak kalah seru selama 100 hari adalah situs - situs penyedia film yang mendapat perhatian besar. Dengan bahasa 'tidak resmi atau ilegal', yang selama ini bisa dinikmati tanpa suara (disebarkan), situs film paling terkena dampak.

Kami tidak mendukung penyedia film, terutama yang menaruh film Indonesia, yang kami lihat adalah semangatnya media - media online yang terus mengangkat situs yang selama ini terabaikan, tapi dicintai para penonton film.


Netflix mendapatkan durian runtuh

Dan tanpa sadar, geliat pemerintah yang terus memerangi pembajakan juga salah satu faktornya, penyedia film main kucing-kucingan. Mati satu, bikin yang baru dan akhirnya, benar-benar hilang.

Netflix yang dianggap mewakiliki banyak pihak, terutama lisensi legalnya, seakan kejatuhan durian runtuh. Semua orang berusaha mencoba situs yang baru kemarin memperbarui tarif langganannya karena terkena pajak.

...

Selama 100 hari, banyak hal sudah terjadi. Hanya saja untuk melihat bioskop buka itu belum terjadi. Pandemi jadi momok sendiri dalam berbagai industri, termasuk perfilman tanah air.

Semoga tidak lama lagi, kita sudah bisa kembali ke bioskop.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Install AstraPay di GIIAS Semarang 2025, Eh Kena PHP

Agenda Kota Semarang Bulan November 2025

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

ASUS Gaming V16 (2025): Laptop Gaming Entry-Level yang Smart Budget, Lebih Power dari K16!

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?