Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Oktober 2025

Image
Bulan Oktober ini terasa istimewa buat kami para pemilik blog . Ada semacam perjalanan kilas balik untuk menengok lagi eksistensi kami, khususnya di Kota Semarang . Tak hanya itu, kabar baik berembus kencang dari Semarang: sebuah pusat keramaian yang sempat rehat sejenak, kini sudah kembali dibuka! Semarang memang tak pernah kehabisan cerita. Awal bulan ini jatuh di hari Rabu. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila seakan menarik kami kembali pada gejolak masa lalu negeri ini. Kami diajak untuk meresapi kembali nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi kita berbangsa dan bernegara. Berlanjut ke hari berikutnya, jiwa nasionalisme kami kembali diketuk untuk memperingati Hari Batik Nasional . Bahkan, Semarang sendiri, masih di bulan yang sama, akan merayakan sejarah besar Pertempuran Lima Hari . Semangat patriotisme kami akan selalu diingatkan untuk tak pernah melupakan nilai-nilai luhur masa lalu. Agenda Semarang Gara-gara disuruh menengok ke belakang, kami jadi ikutan untuk membuka halaman ...

Rindu Dugderan, Nonton Film Pendek Ini


Setelah posting tentang prosesi Dugderan yang ditiadakan tahun ini beberapa hari lalu, kami kembali dengan tema yang sama, yaitu Dugderan. Kali ini lewat video yang dirilis di Youtube, kita dapat mengobati rindu tentang agenda rutin tiap tahun sebelum bulan puasa di Kota Semarang.

Berdurasi kurang dari 9 menit, film pendek dengan judul 'Ibu, Aku Rindu' ini diunggah di kanal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang atau Disbudpar.

Dalam keterangannya di video, film ini didedikasikan untuk warga Kota Semarang yang tidak bisa menikmati tradisi Dugderan 2020 serta mereka yang rindu keluarga terjebak jarak dan Covid-19.

Sinopsis film

Dalam film banyak ditampilkan potongan-potongan dokumentasi tentang prosesi Dugderan yang dibalut cerita sederhana antara anak dan ibu. Si Anak yang diperankan R. Galih Riyadi ini ingin melihat Dugderan.

Tapi sang Ibu yang diperankan Hermani Sektiwati menahan putranya tersebut untuk tetap di rumah saja, meski rindu cucunya juga. Percakapan keduanya menjadi cerita utama dalam film.

Film yang disutradarai Sandi Mumu dan Rama Galih ini banyak membawa konten edukasi tentang sejarah Dugderan yang melambangkan keberagaman di Kota Semarang.

Bagian akhir film, cuplikan kutipan yang langsung diambil dari suara Wali Kota Semarang mengajak masyarakat untuk bersama-sama untuk terus bersemangat menghadapi tantangan di tengah pandemi saat ini.

Tonton filmnya 

Lagu penutup dari Soegi Bornean dengan judul Bait Perindu membuat suasana sedikit haru. Bahkan dalam komentar, beberapa akun yang berkomentar mengutarakan rasa sedih menonton film pendek ini.



Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

iPhone 17 Hadir Lebih Cepat! XLSMART Buka Pre-Order dengan myPRIO DEAL Eksklusif dan Dukungan Penuh eSIM

GAC AION "Gaspol" di GIIAS Semarang 2025: Strategi TikTok Viral & 'Lawang Sewu Deals'

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?