Review Event Bank Indonesia Goes to Campus 2016 Semarang


Awal Desember, ada acara menarik tentang 'Gerakan Nasional Non Tunai atau GNNT yang digelar di Gedung Serbaguna, Akpol Semarang. Ratusan peserta yang didominasi mahasiswa turut meramaikan gelaran yang terakhir dari kota-kota sebelumnya yang jumlahnya 4 kota.

Akhirnya tiba juga di Semarang sebagai kota terakhir yang disambangi Bank Indonesia yang bekerjasama dengan Netmedia untuk roadshow BI Goes to Campus 2016.

Saya sudah melihat aktivitas di kota-kota sebelumnya seperti Banjarmasin, Makasar, dan Medan. Selain bintang tamu yang menjadi sisi menarik acara ini, tema yang diangkat juga sedang tren akhir-akhir ini. Lalu, tentang blogging. Meski berhubungan dengan dotsemarang, sesi ini tidak menarik buat saya.


Beberapa tamu undangan yang hadir seperti Sekretaris Daerah Jawa Tengah - Sri Puryono, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia - Arbonas Hutabarat, Kombes Pol.(Dosen Utama AKPOL) - Drs. Eka Tjahyanto.MH, Wakil Ketua DPR RI - Taufik Kurniawan, Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah - Iskandar Simorangkir, dan Farida Peranginangin - Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia.


Foto dalam gambar : Head of Marketplace Zalora - Priyanto Lim, Ibu Peranginangin, Head of Mobile Financial Service XL Axiata - Alfie Tjahyo Prasetyo, Grup Head Mobile Financial Service Indosat Ooredoo - Basmal Soprihananto, Vice President Mobile Financial Service Telkomsel - Rudy Hamdani, dan Wakil Rektor Bidang II Undip - Dr. Darsono SE, Akt, MBA.

Upaya Bank Indonesia

Acara ini memang punya tujuan sosialisasi gerakan non tunai kepada masyarakat secara Nasional. Bank Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran sangat perlu memandang perlunya sistem non tunai sudah berlaku bagi masyarakat.

Lewat persentasinya, ibu Peranginangin Farida banyak memaparkan kondisi saat ini yang berhubungan dengan penggunaan instrument pembayaran non tunai. Seperti negara kita yang masih dibawah 10% untuk penggunaan non tunai.

Apalagi pertumbuhan Internet di Indonesia tahun 2015 hingga 2020 yang diprediksi akan menjadi yang terbesar di dunia. 

Dampak Internet juga menjadikan layanan pembayaran lebih bervariasi. Termasuk transaksi belanja online (e-commercer) semakin banyak digunakan. Contoh layanan pembayaran online seperti BCA Sakuku, Mandiri e-cash, Go Pay, Apple Pay dan variasi interaksi seperti barcode, QR Code, NFC dan lainnya.

Inovasi bersama

Bank Indonesia tidak sendiri mewujudkan harapan gerakan Nasional Non Tunai ini. Selain bank yang udah menerapkan, hampir semua operator telekomunikasi di Indonesia sudah membuat layanan keuangan digital yang begitu mudah digunakan hanya lewat ponsel pemilik.

Layanan Keuangan Digital (LKD) merupakan kegiatan layanan jasa sistem pembayaran dan keuangan yang dilakukan melalui kerja sama dengan pihak ketiga atau yang biasa disebut agen LKD. Layanannya menggunakan sarana dan perangkat teknologi berbasis mobile maupun web dalam rangka mempermudah akses keuangan bagi masyarakat. 

Saat ini yang XL sudah mengeluarkan produknya yang bernama XL Tunai, Telkomsel dengan TCash, dan Indosat dengan Dompetku. 

Blogging Workshop

Acara sempat molor dari waktu yang sudah dijadwalkan tapi tidak mengurangi bobot acara. Setelah selesai pembicara utama, setelah makan siang dilanjut blogging workshop dengan tema kiat menulis kreatif di blog.

Untuk pengisinya adalah Iskandar Zulkarnaen, penulis aktif di Kompasiana. Sayang sesi ini, saya tinggalin. Beberapa menit mendengarkan persentasi, peserta yang hadir cukup antusias.

Selain sesi blogging yang tidak diikuti, sesi Pandji Pragiwaksono (standup comedian) dan Rizky Febian (penyanyi) juga tidak diikuti. Entah, apakah Panjdi datang atau tidak. Kalau Rizky, melihat timeline beredar, ia datang rupanya.

...

Kaum muda yang diwakili mahasiswa, terutama di Semarang adalah sasaran utama sosisalisasi Gerakan Nasional Non Tunai. Wajar bila melihat perkembangan generasi ini yang bakal menjadi aset di masa depan sebagai agen perubahan negeri ini.

Banyak manfaat yang bisa digunakan dengan gerakan non tunai, seperti praktis bertransaksi, keamanan dan kenyamanan, efisiensi biaya, dan masih banyak lagi.

Beberapa pihak yang tergabung dalam layanan keuangan digital yang mendukung gerakan ini memudahkan masyarakat memilih layanan terbaik mereka. Ada dari bank, operator yang hampir semua sudah menggunakan layanan, dan termasuk pihak kampus yang turut menerapkan layanan sebagai bagian proses pembayaran akademik.

Menutup postingan ini, selama acara berlangsung tanggal 1 desember kemarin, kicauan acara dapat dilihat dari media sosial dengan tagar #BI_GNNTonNET. 

Artikel terkait :

...

Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?