Tren Sepeda Di Tengah Pandemi Corona



Ketika membaca beberapa media yang mengangkat 'tren sepeda sedang naik daun', termasuk Semarang, kami menganggukkan kepala bahwa memang benar. Meski di Semarang banyak kalangan pengguna sepeda hingga komunitas beberapa tahun belakangan, semenjak koronavirus, aktivitasnya semakin sering terlihat. Apakah kamu setuju?

Mungkin salah satu dampak positif hadirnya koronavirus adalah kesadaran masyarakat terhadap kesehatan semakin tinggi akhir-akhir ini. Bersepeda dianggap sebagai transportasi alternatif selama pandemi sekarang.

Bukan hanya Kota-kota besar saja yang merasakannya, beberapa negara juga ternyata mengalaminya. Selain aman, bersepeda juga bagian dari olahraga yang tentu saja membuat tubuh tetap bugar.

Apakah aman bersepeda saat koronavirus?

Mengutip situs mainsepeda.com, dalam artikelnya di sana, ternyata malah dianjurkan oleh WHO atau Badan Kesehatan Dunia lewat rilis panduan teknis tentang beraktivitas selama pandemi koronavirus.

Dalam panduannya, WHO menganjurkan masyarakat untuk bersepeda dan berjalan kaki guna menghindari kontak fisik, serta memperlambat pandemi ini. Panduan teknis ini dikeluarkan kantor perwakilan WHO di Eropa.

Tren Sepeda di Kota Semarang

Setiap hari, setiap pagi dan sore, jalanan lebih hidup dengan banyaknya orang bersepeda. Apalagi menjelang akhir pekan. Seperti Sabtu malam dan Minggu pagi, kawasan Kota Lama mendadak jadi sangat ramai dari sebelumnya saat Covid-19 benar-benar mengkhawatirkan.


Bukan hanya didominasi komunitas sepeda atau yang biasanya bersepeda, kami melihat satu keluarga asyik menikmati pagi hari bersama. Bahkan, anak-anak pun ikut ambil bagian dalam aktivitas tersebut.

Dampak ekonomi juga begitu terlihat saat para pesepeda tersebut sedang menikmati sarapan pagi. Entahlah, mengapa mereka mengabaikan protokol kesehatan. Kami pikir, mereka bukan mengabaikan. Hanya saja lupa karena keasyikan.

Tidak ada kasta dalam bersepeda meski kami tahu ada sepeda yang harganya puluhan juta. Semua hanya ingin bergerak, menikmati kehidupan bebas yang sempat terampas karena koronavirus.

Semarang juga sedang mengalami tren bersepeda di tengah pandemi saat ini. Satu sisi menarik buat kami dan mereka yang ingin sehat dan lebih dekat satu sama lain.

Namun sisi lain, kekhawatiran terhadap putusnya Covid-19 juga bakal tidak ada habisnya. Beberapa wastafel portable memang sudah disediakan, pemakaian masker juga sudah banyak dilakukan, dan menjaga jarak ?? Seharusnya juga bisa dilakukan.

Survei 

Kami meminta pengguna Instagram, baik yang mengikuti dotsemarang atau tak sengaja melintas di stories kami untuk menjawab pertanyaan tentang 'Tren Sepeda di Semarang Kala Pandemi, Setuju?

Dari total pengguna yang menjawab lebih 200 akun, sekitar 64% menjawab 'YA' dan sisanya 36% menjawab 'NGGAK'. Melihat ini, kami pikir para pengguna juga berpikir seperti tulisan yang kami buat hari ini.

Bagaimana dengan tempat tinggalmu? Atau sudah membeli sepeda untuk bersama satu grup berolahraga? 

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?