🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025
Setelah kami mengulas megahnya launching Calendar of Event (CoE) Jawa Tengah 2026 di Gedung Ki Narto Sabdo, kini saatnya membahas data di baliknya. Berapa banyak wisatawan yang berhasil ditarik Jawa Tengah sepanjang tahun 2025? Angkanya sungguh fantastis dan bahkan mengejutkan!
Dalam acara peluncuran CoE 2026, Disporapar Jawa Tengah merilis data capaian pariwisata hingga akhir tahun 2025. Angka ini membuktikan bahwa strategi pariwisata Pemprov Jateng berjalan sangat efektif.
| Kategori Data | Angka Capaian | Keterangan |
| Wisatawan Nusantara (Wisnus) | Tembus 53 Juta orang | Diukur melalui pergerakan bandara, pelabuhan, dan stasiun (mobile sensing). |
| Wisatawan Mancanegara (Wisman) | Mencapai lebih dari 500 Ribu orang | Menunjukkan pemulihan yang kuat pasca-pandemi. |
| Pertumbuhan PDRB Pariwisata | Tumbuh 11,79% | Menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Tengah. |
Angka 53 Juta: Angka ini sangat impresif. Kami mencatat, jumlah kunjungan wisatawan nusantara ini merupakan capaian luar biasa dan menempatkan Jawa Tengah sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia.
Hal yang paling menarik perhatian kami dari laporan Disporapar adalah perihal destinasi mana yang menjadi primadona. Secara mengejutkan, destinasi yang paling ramai dikunjungi bukanlah Candi Borobudur atau Candi Prambanan!
Jawaban: Destinasi terfavorit dan paling banyak mencatatkan kunjungan adalah Kota Lama Semarang!
Mengapa hal ini terjadi? Kami melihat ada beberapa faktor yang membuat Kota Lama unggul:
Akses Gratis & Terbuka: Kota Lama tidak mengenakan tiket masuk dan beroperasi 24 jam, menjadikannya meeting point yang ideal dan mudah diakses.
Lifestyle Tourism: Kawasan ini menawarkan spot Instagrammable, kafe, restoran, dan suasana Eropa yang sangat diminati oleh wisatawan milenial dan keluarga.
Kebijakan Pariwisata Premium: Sebaliknya, Candi Borobudur kini menerapkan kebijakan Pariwisata Berkualitas (Premium). Ada pembatasan kuota dan biaya tiket yang lebih tinggi, yang memang bertujuan memprioritaskan pelestarian situs warisan dunia daripada kuantitas pengunjung.
Kesimpulan Kami: Kota Lama Semarang kini adalah primadona bagi wisatawan domestik yang mencari pengalaman free-access dan vibes modern, sedangkan Borobudur kini berfokus pada segmen pasar yang lebih premium dan sustainable.
Jika dilihat dari data total akumulasi kunjungan per kabupaten/kota (selain Semarang), beberapa daerah yang mencatatkan kunjungan tertinggi adalah:
Kabupaten Kebumen: Keindahan alam dan pantai yang kini gencar dipromosikan sukses menarik jutaan pengunjung.
Kabupaten Rembang: Didominasi oleh wisata religi dan pantai.
Tingginya angka kunjungan ke daerah-daerah tersebut menunjukkan keberhasilan Disporapar dalam mendistribusikan wisatawan tidak hanya terpusat di Semarang dan Solo saja.
Dengan pertumbuhan PDRB Pariwisata mencapai 11,79%, Disporapar optimis bahwa peluncuran 365 event di CoE 2026 akan semakin meningkatkan angka-angka ini di tahun depan. Tujuan utamanya adalah memastikan momentum pariwisata Jawa Tengah terus berlanjut dan memberikan dampak ekonomi positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment