🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025
Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) telah lama dikenal sebagai "rumah" bagi kesenian tradisional di Semarang, terutama Wayang Orang Ngesti Pandowo. Kehadiran Gedung Ki Narto Sabdo yang baru, yang diresmikan pada tahun 2023, tentu menjadi harapan dan tujuan baru yang patut diperhitungkan.
Momen Peluncuran Kalender Wisata Jawa Tengah 2026 menjadi alasan kami akhirnya menginjakkan kaki di gedung megah ini.
Kami tiba di kompleks TBRS usai waktu Maghrib, sesuai dengan jadwal undangan pada Jum'at malam (28/11/25). Saat menyusuri area, kami melewati bangunan lama yang terlihat masih dalam tahap pengerjaan. Kami juga melihat beberapa anak muda bercengkerama di area kafe modern yang baru kami ketahui keberadaannya.
Saat tiba di gedung utama, kemegahan tampak depan bangunan yang modern langsung menyambut. Suasana yang dihiasi dekorasi janur kuning melengkung sempat membuat kami bertanya-tanya, jangan-jangan kami salah masuk ke acara hajatan.
Usut punya usut, Gedung Kesenian Ki Narto Sabdo ini adalah hasil revitalisasi total kompleks TBRS. Bangunannya jauh lebih modern dan megah, berlokasi persis di area sebelah eks-Wonderia, namun masih dalam satu kompleks.
Tujuan utama pembangunan gedung ini sangat jelas: menyediakan fasilitas yang memadai dan modern bagi para seniman dan budayawan, sekaligus memposisikannya sebagai Pusat Kebudayaan utama di Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah.
Setelah memarkir sepeda, kami bergegas menuju pintu masuk utama yang berada di lantai 2. Sambutan dekorasi acara peluncuran kalender event Jawa Tengah 2026 terasa begitu meriah dan mewah.
Ruangan yang paling kami nantikan tentu adalah Auditorium Utama atau ruang pertunjukannya. Begitu kami mendapat tempat duduk, kami langsung teringat dengan desain ruangan yang serupa di Radjawali Semarang Cultural Center (SCC). Atmosfernya memang serupa: keduanya dirancang untuk menyediakan ruang pertunjukan formal maupun seni dengan dukungan teknis yang memadai.
Namun, bagaimana detail perbandingannya?
| Fitur | Auditorium Ki Narto Sabdo (TBRS) | Performance Hall Radjawali SCC |
| Kapasitas Kursi | $\approx \mathbf{500}$ orang | $\approx \mathbf{286}$ orang |
| Fasilitas Panggung | Panggung Besar (Proscenium) | Panggung $\approx 16 \times 7$ meter |
| Teknologi Visual | Termasuk modern | Sangat canggih, dilengkapi LED Videotron P4 besar |
| Fokus Teknis | Mendukung pertunjukan seni tradisi dan kontemporer. | Standar internasional, fokus pada kualitas audio dan lighting untuk pertunjukan intim. |
Dari data di atas, terlihat bahwa Gedung Ki Narto Sabdo memiliki kapasitas tempat duduk yang lebih besar. Meskipun tidak mencapai 1.000 kursi, kapasitas 500 kursi sudah menjadikannya salah satu auditorium seni terbesar di Semarang di luar GOR atau gedung serbaguna.
Kunjungan singkat ini memang belum memberi kami kesempatan untuk mengulas fasilitas secara menyeluruh, karena fokus kami tertuju pada acara Disporapar Jawa Tengah.
Namun, satu hal yang pasti: gedung yang cukup idela ini sangat cocok untuk pertunjukan skala menengah hingga besar. Mulai dari pementasan teater, wayang orang, konser musik kamar, hingga acara peluncuran produk yang memerlukan tata panggung yang canggih.
Fasilitasnya yang modern ini jelas menjadi angin segar bagi ekosistem seni dan budaya di Ibu Kota Jawa Tengah. Tertarik untuk menggelar acara di sini?
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment