🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025
Hampir saja kami melewatkan detail penting ini sebelum menutup tahun 2025. Padahal, informasi ini kami dapatkan langsung dari "sumurnya" saat menghadiri acara Kresem Talks bulan Oktober lalu. Saat itu, suasana diskusi mendadak penuh kejutan ketika pihak manajemen Mal 23 turut hadir dan berbagi pandangan.
Bagi pembaca setia, ini adalah artikel ketiga kami yang membahas perkembangan Mal 23 Semarang. Sebelumnya, kami sempat mengulas tentang kehadiran bioskop XXI ke-14 di kota ini yang akan mengambil tempat di sana. Namun, bocoran kali ini jauh lebih menarik daripada sekadar deretan kursi sinema.
Ada sedikit pergeseran jadwal. Jika sebelumnya Mal 23 Semarang yang berlokasi di kawasan POJ City (Marina) direncanakan buka pada akhir 2025, informasi terbaru menyebutkan bahwa mal ini baru akan beroperasi penuh pada Mei 2026.
| Dian Widiyanti, center general manager 23 Semarang |
Menariknya, momen pembukaan ini dipersiapkan sebagai "kado" untuk Hari Jadi Kota Semarang. Seperti yang kita ketahui, Kota Lumpia merayakan ulang tahunnya setiap tanggal 2 Mei. Jadi, di tahun 2026 nanti, saat Semarang menginjak usia 479 tahun, warga akan punya destinasi ikonik baru untuk dikunjungi.
Informasi yang kami dapatkan langsung dari Ibu Dian Widiyanti (Center General Manager 23 Semarang) melengkapi draf tulisan kami sebelumnya. Mal ini tidak hanya ingin menjadi pusat belanja, tetapi sebuah urban sanctuary.
| Gambar ilustrasi yang dibuat dengan AI |
Konsep utamanya adalah menghadirkan Hutan Kota di dalam atrium. Kami rasa, ini adalah langkah yang sangat jenius sekaligus apresiatif terhadap kondisi geografis Semarang. Mengingat cuaca pesisir yang cukup terik, keberadaan "hutan" ini akan berfungsi sebagai:
Paru-paru Bangunan: Mengadopsi Biophilic Design, vegetasi ini memberikan sirkulasi udara yang lebih segar dan alami.
Magnet Visual & Dwell Time: Menjadi centerpiece yang sangat Instagrammable, membuat pengunjung betah berlama-lama (healing tipis-tipis) alih-alih sekadar datang untuk belanja.
Iklim Mikro: Secara teknis, atrium raksasa dengan vegetasi yang dikurasi ketat ini akan mendinginkan suhu ruangan secara alami, memberikan kenyamanan ekstra bagi pengunjung.
Tak hanya hutan, Mal 23 juga akan diperkaya dengan banyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan kolam ikan. Penggunaan gaya arsitektur Tropis-Vernakular—perpaduan modern dengan sentuhan klasik Indonesia—menjadikan mal ini terasa lebih membumi.
| Gambar ini dan cover (paling atas) diambil bulan Agustus 2025 |
Kami melihat adanya pergeseran gaya hidup di sini. Mal 23 seolah ingin mengambil peran sebagai "taman kota versi privat" di mana kita bisa duduk di kafe, melihat hijaunya pepohonan, dan mendengar gemericik air tanpa perlu merasa gerah. Sebuah pengalaman (experience) yang sejauh ini masih langka ditemukan di mal-mal Semarang lainnya.
Mei 2026 mungkin terdengar masih cukup lama di kalender. Namun, membayangkan sisi utara Semarang memiliki "paru-paru" kecil dalam bentuk ruang ritel tentu memberikan ekspektasi yang tinggi.
Ini bukan lagi soal belanja sampai lelah, tapi tentang bagaimana sebuah bangunan komersial bisa tetap apresiatif terhadap lingkungan dan kenyamanan warganya. Kita tunggu saja, apakah "hutan" di Marina ini akan benar-benar menjadi primadona baru di Jawa Tengah?
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment