Perjalanan tur kami berhenti di Klenteng Tay Kak Sie yang hari, minggu siang (10/02), itu orang-orang di sana sedang mengadakan sembahyang tolak bala. Menarik dari sisi kamera untuk diabadikan. Sayangnya, kami tak punya banyak cerita di sini.
Akhir pekan di Semarang, salah satu kegiatan yang kami ikuti adalah waking tour Kota Lama. Bukan hanya di Kota Lama, tapi sampai ke kawasan Pecinan. Kamu bisa juga mengikutinya bila tertarik. Lihat
di sini informasinya.
Sembahyang tolak bala
Maafkan kami bila tidak memberi banyak informasi seputar aktivitas yang kamu lihat di halaman ini. Kami sendiri baru tahu aktivitas ini setelah melihat banner yang terpajang. Ya, Klenteng besar TITD Tay Kak Sie mengadakan sembahyang KIAS Tolak Bala hari minggu, 10 Februari 2019.
Sempat mencari beberapa kata yang menyulitkan, seperti TITD. Ini apa ya? Setelah menelusuri, kami mengetahui kepanjangannya, yakni Tempat Ibadah Tri Dharma.
Lalu, tulisan Ci Sak (Ci Sua) juga baru mendengarnya. Google mengarahkan kami pada situs spocjournal.com yang katanya hampir mirik, yaitu Cisuak. Yang artinya memang tolak bala dan sudah ada sejak jaman lampau.
Bagian tengah banner, ada beragam Shio yang disebutkan di sana dengan berbagai masalah yang dipaparkan. Dan mungkin inilah, sembahyang dilakukan di tahun Babi Kayu.
Itu Fang Sheng namanya
Sebelum masuk ke dalam Klenteng, kami melihat beberapa kandang yang berisi banyak burung. Untuk apa kandang itu ditaruh di sana, tanya kami ke mas Arry, orang yang mengajak kami hari itu.
Itu namanya Fang Sheng, ritual yang dilakukan warga keturunan Tionghoa dan biasanya momen-momen tertentu. Kebenaran bulan Februari, sedang ada tahun baru Imlek.
Tradisi melepas makhluk hidup ini kerap dilakukan. Selain burung, bisa juga penyu, kura-kura, dan ikan. Tradisi Fang Sheng ini dipercaya berpengaruh pada kehidupan dan keberuntungan.
Banyak dewa
Klenteng Tay Kak Sie yang merupakan salah satu klenteng tertua di Semarang, didirikan pada tahun 1746 di Jalan Gang Lombok No 62 Pecinan Semarang.
Saat kami masuk, kursi-kursi sudah tersusun rapi di sebelah kanan bangunan. Beberapa orang yang datang, sebelum duduk di sana, melakukan sembahyang ke beberapa dewa. Semacam kulunuwun atau meminta izin sembahyang.
Jujur, kami benar-benar sangat awam untuk bicara tradisi dan budaya seperti ini. Maka informasi yang kami dapatkan kali ini tentang banyaknya dewa yang ada di dalam Klenteng, seperti Dewa Penyembuh, Dewa Pengobatan dan lainnya, adalah hal menarik buat kami.
Perayaan tradisi Cap Go Meh tahun 2019 berlangsung pada tanggal 19 Februari. Perayaan dalam rangka Imlek 2579 ini, khususnya di Klenteng Tay Kak Sie berlangsung selama 15 hari hingga tradisi Cap Go Meh.
..
Ternyata banyak juga teks-nya. Padahal mau masukkan foto saja. Kami tidak lama di sini, karena melanjutkan perjalanan ke beberapa tempat. Silahkan mampir ke Klenteng Tay Kak Sie, banyak cerita yang bisa diceritakan di blog kalian.
Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
Comments
Post a Comment