Favorit
Mencicipi Makan di Bakso President Malang
- Get link
- X
- Other Apps
Perjalanan kami di Malang akhirnya berakhir di sini. Katanya tak lengkap jika tak mencicipi makanan khasnya, jadi kami mencoba salah satunya, yakni bakso Malang. Sebagian orang mungkin sudah tahu bagaimana sensasi makan di sini yang dekat dengan rel kereta aktif. Apakah kami merasakannya juga?
Sayangnya, tidak. Dari tiba hingga pulang selama di Bakso President Malang yang alamatnya berada di jalan Batanghari ini, kereta apinya tidak nongol-nongol. Padahal kami sudah siap-siap untuk merasakan langsung.
Jalan kaki
Ini adalah pengalaman pertama kami mengunjungi tempat makan bakso terkenal di Malang ini. Jadinya kami baru tahu, jika parkir kendaraan lumayan jauh dari lokasi tempatnya. Membayangkan jarak dari parkir ke tempat makannya kurang lebih 50 meter.
Bangunan lainnya |
Entah apakah ada tempat parkir lainnya karena yang kami lihat hanya lapangan kecil luas di pinggir jalan. Kami diarahkan ke sini oleh kerabat kami yang sepertinya sudah pernah ke sini.
Bakso tanpa mie
Saat kami tiba, suasananya sudah ramai. Apakah karena hari Sabtu (12/6), pas weekend? Atau memang karena saking terkenalnya dan jadi rujukan apabila ke Malang.
Bangunannya berada di sebelah rel yang harus kami seberangin. Ada dua bangunan di sana, dan keduanya memanjang semua. Saat kami menyeberang, sebagian pengunjung ada yang asyik berfoto selfie di area rel kereta api.
Akhirnya masuk ke dalam dan suasana juga sedang antri. Sepertinya kami sedikit kesulitan menemukan tempat duduk saking ramainya. Untunglah ada pengunjung yang sudah selesai makan dan segera kami tempati.
Pemesanannya rupanya langsung ke tempat baksonya yang dekat dengan meja kasir. Kami pikir tinggal duduk dan minta menu seperti pada umumnya. Karena pada antri, jadi kudu sabar sambil berdiri.
Beberapa waktu kemudian, bakso akhirnya tiba di meja kami. Lho, mana mienya kata kami. Mangkuk di meja kerabat kami juga tidak ada mie. Apakah ini ciri khas bakso di Malang? Atau kami saja lupa yang minta mienya?
Hanya kebiasaan di Semarang, jadinya kalau makan bakso pasti ada mie-nya. Jadi saat makan bakso di sini, hanya kosongan saja. Hanya ada bakso dan lainnya seperti yang kamu lihat di gambar.
Soal rasa, sepertinya lidah kami kangen Semarang. Entahlah, selera orang berbeda-beda. Yang buat mahal sebuah tempat makan tentu karena terkenal dan sejarah panjang lama mereka berdiri (tahun). Setidaknya, kami sudah pernah makan di sini. Mungkin lain kali bisa dicoba lagi jika ada kesempatan.
Mereka juga ada juga jual jajanan dan oleh-oleh khas Malang di sini |
Suasana dari dalam ke luar |
Artikel terkait :
- Ngopi di Lady Elisabeth Malang
- Menginap di Dei Kost Malang
- Berkunjung Ke Hotel Harris Malang
- Makan di Rumah Makan Bebek Goreng H. Slamet Jombor Jogja
- Lainnya
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment