SMP yang telah menyelesaikan ujian Nasionalnya, beberapa bulan kedepan akan siap menerima siswa baru. Berbagai spanduk sudah banyak terbentang dijalan guna menarik perhatian calon-calon siswa baru mereka. SMP Perdana melakukan aktivitas menarik yang terlihat dari spanduk yang saya temukan di jalan. Apakah sudah efektif?
Mari kita berbicara tentang media sosial saat ini yang luar biasa memberikan dampaknya. Bahkan, media sosial banyak melahirkan berbagai gerakan. Salah satunya adalah pemasaran atau marketing. Saya menyebutnya Socmed Marketing.
Twitter dan facebook
Dua akun jejaring sosial ini adalah bagian dari media sosial paling populer. Facebook masih merajai seperti data yang saya dapat dari
Tempo dan twitter terus menguntit dari bawahnya.
Melihat spanduk yang terbentang ini, SMP Perdana terlihat lebih baik daripada spanduk lainnya bila dikategorikan dunia pendidikan di Semarang. Hadirnya dua akun tersebut seperti mengatakan bahwa sekolah mereka sudah melek teknologi khususnya Internet.
Kurang Optimal
Ternyata dua akun ini tidak digarap dengan baik. Bahkan, akun twitter yang ada di spanduk malah tidak ditemukan dengan nama id tersebut. Setelah berusaha mencari, saya menemukan akun @SmpPerdana_smg.
Akun ini lumayan aktif meski dari segi jumlah followers, following dan dan tweet sangat sedikit. Kesalahan penulisan akun ini memang saat ini tak memiliki dampak besar. Tapi setidaknya ini bisa diperbaiki. Atau ini hanya kesalahan cetak print saja?
Bagaimana dengan facebook? Saat mencari dengan id yang ada dispanduk, saya berhasil menemukan akun tersebut. Sayangnya ini juga kurang optimal. Bagaimana ini? Apakah pemasangan spanduk disini hanya sebuah pencitraan?
Melihat tren
Bila melihat perubahan saat ini, remaja khususnya tentu sudah banyak yang menggunakan gadget. Termasuk orang tua murid dan keluarganya.
Memanfaatkan media sosial untuk memberikan informasi dan edukasi seperti sekarang tentu harus dicoba dari sekarang. Karena, takutnya mereka belajar dari luar. Konten-konten negatif yang tidak diketahui pembimbingnya di Sekolah malah disebar tanpa pengenalan internet sehat.
Media sosial selain menjadi sarana informasi dan edukasi, juga dapat menjadi bagian pemasaran yang cukup efektif dan efisien. Saat ini sudah banyak perusahaan, organisasi, UMKM dan termasuk dunia pendidikan memanfaatkan media sosial sebagai sarana aktivitas pemasaran mereka.
...
Sebenarnya dengan memasang dua akun jejaring sosial, facebook dan twitter di spanduk tersebut, Sekolah bisa dikatakan lebih maju dan menarik dari sisi pemanfaatan serta tren teknologi sekarang.
Sayangnya, ini tidak dioptimalkan. Malah terkesan pencitraan karena kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Sudah seharusnya ini dapat diperbaiki.
Tulisan ini tidak bermaksud menjelekkan SMP Perdana. Ini hanya sebagai masukan untuk pemanfaatan media sosial sebagai bagian dari marketing.
*Halaman diperbarui 31 Oktober 2019
Comments
Post a Comment