Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan November 2025

Image
Salah satu acara menarik yang sukses mencuri perhatian kami di Kota Semarang pada bulan November ini adalah Padel masuk mal . Sebuah konsep yang terbilang unik dan anti-mainstream . Siapa sangka, olahraga yang sedang naik daun ini bisa dimainkan di tengah pusat perbelanjaan? Kami pun dibuat penasaran, seperti apa rancangan lapangan dan event yang disajikan nanti? Musim Hujan, Banjir, dan Tantangan Event Outdoor di Semarang November telah tiba, meninggalkan Oktober yang penuh dinamika. Khususnya, isu banjir yang kembali jadi perbincangan hangat. Entah mengapa, kali ini suaranya terasa lebih kencang, seolah menjadi jawaban atas keluh kesah para pengguna media sosial yang kerap mengeluhkan teriknya matahari Semarang. Jika berkaca pada kalender cuaca, Ibu Kota Jawa Tengah memang telah resmi memasuki musim penghujan. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para penyelenggara event , terutama yang masih mengandalkan ruang terbuka ( outdoor ). Tantangan ini juga berlaku bagi Anda,...

Gencarnya Pemasaran Film Indonesia Lewat Media Sosial


Harus diakui media sosial sangat ampuh menarik minat masyarakat pergi ke bioskop. Salah satu film yang berhasil memanfaatkannya bulan ini menurut saya adalah film Tarot. Bagaimana cara mereka melakukannya?

Film - film seperti Filosofi Kopi, Toba Dreams dan Tarot adalah film-film yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi film mereka. Saya yakin, admin-admin yang diserahi tugas sangat sibuk mencari antusias.

Menggandeng buzer

Kamis kemarin (7/5), baru saja saya menonton film Tarot. Selain berhasil menjual tiket langsung ludes jam pertama, saya juga tertarik dengan media partner mereka saat tayang di awal, akun ini muncul.

Wow, mereka menggandeng akun twitter @tweetramalan rupanya. Untuk diketahui, akun ini memiliki followers 10M (juta) lebih. Ini lebih mudah menarik penonton yang sekarang kebanyakan menggunakan media sosial juga ketimbang membangun media sosial baru yang setelah selesai film kadang nggak diurus.

Apakah ini salah satu efeknya? Mengingat film ini menurut saya berhasil menggaet pasar potensial untuk kategori film di kota Semarang.

Bila film Tarot menggunakan jasa buzer (sepertinya) dan dalam dunia pemasaran media sosial itu sudah sangat biasa, bagaimana dengan Toba Dreams maupun Filosofi Kopi? Selama tayang film mereka (Toba dan Filosofi) di bioskop, saya tak melihat cara yang dilakukan film Tarot yang menaruh media partner medsos mereka di awal film maupun akhir. Atau ada, dan saya tak melihat?

Retweet dan tidak sungkan membalas

Selain memiliki divisi khusus yang mengurusi tim media sosial, film-film ini sadar bahwa target mereka mendapatkan jumlah penonton yang banyak sangat sulit akhir-akhir ini. Bahkan tahun 2014, jumlah penonton Indonesia tidak banyak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Disadari ini bukan tanggung jawab tim film saja, para pemain yang aktif di media sosial pun tak sungkan-sungkan berinteraksi dengan pengguna twitter yang aktif ngetweet tentang film mereka.

Toba Dreams maupun Filosofi Kopi juga melakukan hal tersebut. Selain pemain mereka juga sering meretweet, tim medsos mereka juga sering aktif melakukan percakapan untuk menarik perhatian. Khususnya tweet-tweet positif.

...

Saya melihat ini adalah tren menarik tahun ini. Bagaimana perjuangan film-film ini menjual filmnya agar banyak masyarakat berbondong-bondong pergi ke bioskop.

Mereka saja melakukannya, apakah film lain tak mau mengikuti juga? Harus dicoba untuk ini. Karena saat ini, pasar potensial yang perlu disasar adalah remaja yang sudah melek teknologi.

@asmarie_

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Agenda Kota Semarang Bulan November 2025

🚀 XLSMART Melejit! Raih Pertumbuhan "Double Digit" Kuartal Ketiga 2025: Sinergi Pasca Merger Bawa Hasil Nyata!

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai