Platform blog lokal asli dari Indonesia ini telah mengumumkan bahwa mereka berhenti memberikan layanannya. Hadir sejak 2008, Blogdetik terus memberikan wadah bagi bloger tanah air untuk berkontribusi lewat karya mereka, termasuk kami yang lahir dari sini. Kini kita hanya menunggu kabar lanjutannya, apakah akan ada penggantinya atau cukup sampai Januari 2018.
10 tahun eksis di jagat maya, Blogdetik mengumumkan secara resmi mereka undur diri lewat sebuah acara yang dinamakan Kopdar Pamitan di PIC Kuningan City, Sabtu, 20 Januari 2018. Banyak yang merasa kehilangan, mengingat sebelum blogdetik menjadi Blog detik kebersamaan yang dibangun sangat luar biasa.
Eksistensi komunitas
Kami masih ingat betul bagaimana kami lahir dengan mendeklarasikan diri hingga ke kantor detik (Jakarta) pada tahun 2010 untuk menjadi salah satu komunitas Blogdetik.
Tujuan kami saat itu untuk mengangkat Semarang agar lebih eksis di kancah dunia perbloggeran tanah air. Meski ada komunitas bloger di kota kami, Blogdetik waktu itu menawarkan sebuah kendaraan menarik untuk kami tunggangi.
Perlahan - lahan, berbagai komunitas lahir di tiap daerah. Saat kami terus mengenalkan diri dengan membawa Semarang, kemudian disebut Blonek (bloger nekat), komunitas terus dipertemukan oleh Blogdetik. Menarik saat itu.
Dalam perjalanannya, Blogdetik sebagai platform lokal tidak sendiri. Tiap komunitas berkumpul, acara yang tujuannya mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan tersebut banyak memberikan informasi penting. Kami diberi data-data menarik tentang siapa kompetitor sesama platform lokal saat itu.
Semangat kebersamaan komunitas dan informasi tersebut tentu memberi semangat buat komunitas untuk ambil bagian dalam kampanye mengenalkan blogdetik di tempat kami, termasuk komunitas lain.
Sayang, waktu juga yang akhirnya menentukan seberapa kuat eksistensi komunitas bertahan. Termasuk kami, dotsemarang yang akhirnya tidak membawa blogdetik sebagai bagian dari kami. Saat ini kami hanya sebagai bloger personal dengan platform blogspot.
Blogdetik menjadi blog detik
Kehilangan eksistensi komunitas ditengah media sosial yang semakin menggrogoti tak berpengaruh apa-apa pada blogdetik yang berupaya mendesain ulang nama mereka hingga layanannya.
Mereka tetap berjalan dengan blogger-blogger setia yang banyak memberi pengaruh pada kehidupan anggotanya. Ketika platform blog lokal sebelah masih bertahan, kesetiaan bloger detik ternyata tak mampu membuat blogdetik ikut bertahan.
Namun dari berbagai statment yang kami baca, blogdetik rencananya akan hadir dengan sesuatu yang baru. Entahlah, kami pikir pasti sangat menarik nantinya.
Foto dari Facebook Blogdetik
Pemandangan (di atas) ini lama tidak kami lihat, apalagi dengan kaos kebanggaan blogdetik yang sangat melekat dan detik bloger. Kami sendiri mendapatkan banyak kenangan manis dari kebersamaan ini.
Hadir juga rekan-rekan bloger yang kami kenal dari luar Jakarta di acara tersebut. Beberapa ternyata mendapatkan undangan untuk hadir. Kami jadi ingat bagaimana dulu saat berkomunitas, undangan seperti ini yang harapkan.
Momen dotsemarang dengan bendera blogdetik
Mungkin ada sebagian pembaca kami yang tidak mengetahui bahwa kami awalnya merupakan salah satu komunitas dari Blogdetik. Banyak hal yang kami lakukan saat berkomunitas, berikut momen yang ingin kami kenang.
Mengisi workhsop di kampus
Mengisi workshop di Sekolah
Gathering blogdetik yang rutin digelar tiap tahun, kami turut hadir. Banyak komunitas hadir.
Bukan hanya bersinergi dengan komunitas bloger detik dan kota lain, di Semarang sendiri, kami sering bersinergi dan berkolaborasi dengan banyak komunitas dan bloger. Membawa bendera Blogdetik saat hadir di acara lokal, kami berharap eksistensi Blogdetik semakin besar
...
Kami pikir hanya Storify yang menutup layanannya di tahun 2018, ternyata dari dalam negeri dengan rasa lokalnya, blogdetik juga menambah daftar layanan yang tutup tahun ini.
Jadi ingat bagaimana obrolan kami dengan salah satu orang dibalik Blogdetik tentang komunitas. Ia berbicara bahwa mereka awalnya tidak ingin nyebur lebih dalam, ternyata mau tidak mau, mereka akhirnya nyebur (komunitas). Dan saat itulah, komunitas blogdetik banyak yang bertumbuh dan punya semangat tinggi.
Tentu sangat disayangkan, kekuatan Blogdetik yang penuh dengan komunitas saat itu, tidak bisa menolong Blogdetik. Mungkin benar apa yang dikatakan, mereka tidak ingin menyebur terlalu dalam. Banyak faktor tentunya yang juga menjadi alasan eksistensi platform ini akhirnya menutup layanannya.
Terima kasih Blogdetik. Kami turut merasa kehilangan. Kebersamaan yang luar biasa bisa mempertemukan banyak bloger dari seluruh Indonesia kini tidak dapat lagi kami rasakan. Sukses buat semuanya!
Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
Sediiih banyak kenangan bersama blogdetik 😔😔
ReplyDeleteBegitulah.
DeleteSesuaut yang pergi, selalu menjadi kenangan
Menunggu gebrakan selanjutnya..
ReplyDeleteMarii...
Delete