Hari ini kami membawamu ke sebuah konten yang berhubungan dengan pemasaran atau
marketing. Kami memasukkan pengalaman kami ke dalam artikel ini dengan tujuan bahwa sangat penting membangun persepsi dari apa yang kami review atau posting. Tertarik?
Persepsi memiliki banyak pengertian, kami menggunakan pengertian persepsi sebagai berikut, pandangan, gambaran, atau anggapan.
Saat beberapa pihak mengajak kami untuk mengulas sebuah acara, produk atau hal lainnya, pihak tersebut berarti sedang membangun persepsi.
Contohnya begini, kamu adalah orang pemasaran yang ditugasin memperluas jangkauan audience dari produkmu atau acaramu agar lebih dikenal banyak orang dengan segmentasi berbeda.
Bila kamu mengandalkan media resmi, maka hasil akhirnya adalah informasi yang dibawa ke Internet merupakan informasi biasa. Dan kami akui, media resmi punya nilai kepercayaan lebih besar ketimbang kami.
Namun bila membawa bloger atau influencer ke dalam programmu (acara/produk) untuk mendapatkan sesuatu yang berbeda, maka kamu sedang mencoba membuat hal yang berbeda. Nilai kami memang tidak besar dalam hal kepercayaan, tapi dalam hal sudut pandang kami lebih baik karena berbeda.
Tidak semua masyarakat mengakses informasi resmi yang ditemukan di mesin pencari, kecuali kepepet atau memang berlangganan. Bloger yang terkenal akan sudut pandang personalnya, bisa dijadikan alternatif untuk menambah pandangan tentang apa yang kamu kenalkan.
Bisa saja info yang kamu bagikan sudah benar. Hanya saja, proses lainnya yang terjadi tentang ini dan itu tidak semua media bisa memasukkannya. Mereka memiliki editor untuk mempertahankan citra media mereka yang tentu terbatas hasilnya.
Kekutaan di mesin pencari
Beberapa waktu lalu kami terlibat dalam sebuah bisnis properti yang akhirnya membuat kami memberikan porsi lebih ke dalam blog dotsemarang.
Kami tidak terjun ke bisnisnya, namun mengupdate beberapa informasi yang dibuat dengan sudut pandang kami sebagai bloger.
Saat kami coba cari artikel si bisnis properti tersebut lewat mesin pencari Google, hasilnya sangat baik. Namun semua referensi yang kami lihat mengarahnya pada situs yang memang berhubungan dengan bisnis properti.
Tidak ada referensi dari masyarakat (netizen) atau personal seperti bloger, atau yang sedang tren saat ini bagi pemasar, yaitu influencer. Padahal bila semua informasi dikuasai situs yang berhubungan dengan bisnis tersebut, nilainya cuma sekedar informasi.
Tidak dengan apa yang didapatkan dari ulasan yang dibuat bloger maupun influencer. Apakah ini bagus, apakah ini kurang, bagaimana dengan gambar-gambar aslinya dan sebagainya. Masyarakat perlu meliha hal berbeda tentang informasi yang mereka ingin ketahui.
Inilah yang akhirnya membuat persepsi di mesin pencari terlihat beragam dan tidak menonton. Memang tidak mudah, tapi kamu sudah selangkah lebih maju bila melakukannya.
Mereka yang mengangap diri sebagai bloger tentu memiliki banyak pengikut dan nilai kepercayaan lebih yang tidak didapat oleh situs resmi yang sekedar berbagi informasi.
Mungkin yang perlu digarisbawahi adalah saat menggunakan jasa bloger, ketahui dulu integritas bloger tersebut. Banyak sekarang yang menyebut diri sebagai bloger karena mudahnya memiliki blog.
Pengalaman, pengikut dan bagaimana sepak terjangnya adalah kunci untuk membawa bloger ke dalam bagian program pemasaran yang kamu butuhkan.
...
Dengan menghadirkan bloger ke dalam program acara maupun produkmu, kamu berarti memberikan sudut pandang lain yang ingin diketahui pemirsa yang saat ini kebanyakan asyik menggunakan gadget mereka.
Persepsi ini akan memberi kekuatan baru tentang apa yang sedang kamu bangun. Memberikan penilaian baru yang sedang ingin dicari dan memberikan dampak yang tidak kamu kira sebelumnya.
Tentu dengan catatan seperti kami singgung di awal. Tidak sembarang bloger bisa kamu masukkan dalam programmu.
Comments
Post a Comment