Favorit

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

Image
Tidak terasa, kini kita   sudah menginjakkan kaki lagi di garis akhir tahun. Tentu saja, acara yang paling dinanti-nantikan adalah perayaan pesta tahun baru ! Di Kota Semarang , sudah pasti ada banyak spot menarik untuk menikmati gemerlap kembang api . Para pelaku bisnis seperti hotel, restoran, dan berbagai tempat menarik lainnya pun sudah mulai saling melancarkan promosi jitu. Catatan Kami: Saat artikel ini kami tulis, rintik hujan sudah menyapa awal bulan Desember. Sesuai prakiraan, musim hujan masih akan berlangsung hingga awal tahun. Jadi, mumpung pestanya belum dimulai, mari jaga kesehatan dan perkuat imunitas! Malam pergantian tahun tidak akan seru tanpa kehadiran kalian dan dirimu yang ikut meramaikan. 🌧️ Musibah dan Kewaspadaan: Jaga Diri di Tengah Musim Hujan Di tengah euforia akhir tahun, kami juga ingin menyampaikan turut prihatin yang mendalam. Lewat halaman ini, kami mengucapkan duka cita dan simpati atas musibah banjir yang dialami saudara-saudara kami d...

Review Film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir


Di awal-awal film ini saat mulai, penonton sudah dihadapkan dengan sebuah dilema. Film menyentuh dan semoga Anda tidak lupa membawa tisu. Film Ayah menyayangi tanpa akhir resmi tayang di bioskop tanah air tanggal 29 Oktober 2015.

Lagi, film yang diangkat dari sebuah buku dan kisah nyata dari karya Kirana Kejora. Film berdurasi 88 menit ini membawa satu nama besar yaitu Fedi Nuril yang dikolaborasikan dengan Naufal Azhar, Amanda Rawless, Ade Firman Niken Anjani, Kelly Tandiono, dan Niniek L.

Sukses membuat penonton menangis

Keluar dari cerita asli dari bukunya, film ini menurut saya sukses diceritakan kembali. Akting Fedi Nuril berhasil membuat penonton menangis. Akting yang tidak lebay dan menurut saya ekspresinya sangat datar malah membuat feel penonton sangat dapat. Pria sejati menangis apakah seperti ini?

Alur yang sempat jatuh

Di awal-awal, alurnya langsung tinggi. Penonton dibawa ke sebuah konflik tentang keberanian Fedi Nuril menikahi pacarnya yang selain berbeda negara juga adat istiadat. Fedi berasal dari Solo dengan tata kromo Jawanya dan ini sangat sulit diterima keluarganya kalau menantunya berasal dari Jepang.

Keputusan menikah tanpa restu harus dijalani dan lagi-lagi membuat penonton kembali dibawa ke sebuah dilema tinggi. Sang istri yang diperankan oleh Kelly Tandiono meninggal. Satu-satunya harapan ada pada anak Fedi Nuril yang berperan sebagai Juna di film ini.

Film dari sutradara Hanny R. Saputra sempat kehilangan momentum di tengah-tengah. Kebahagiaan yang dirasakan di bagian tengah membuat film ini kurang greget dan bahkan sangat datar menurut saya. Agak gimana gitu.

Tapi tenang saja, bagian akhir ceritanya kembali naik dan membuat perasaan sebagian penonton yang bersama saya tak dapat membendung isak tangis yang keluar meski dihaluskan suaranya.


Kekuatan akting

Sepertinya alasan saya menonton film ini adalah sosok Fedi Nuril yang selalu memberi warna dalam perfilman Indonesia. Sosok tersebut selalu melekat tentang kisah kehidupan yang sedih. Banyak film yang sukses dibawanya menjadi hits.

Selain Fedi Nuril, ada Kelly Tandiono juga yang menurut saya sangat menarik meski durasi tampilnya sangat kurang. Wajah orientalnya yang sangat dalam membuatnya sukses memerankan wanita Jepang yang menjadi istri Juna. Apalagi saat berbicara dengan logatnya. Coba lebih banyak tampilnya.

Kelly yang beberapa film selalu tampil dengan sosok akting petarungnya berubah menjadi kekasih dan ibu di film ini. Menarik menurut saya. Untuk pemain lain, semuanya cocok dengan kolaborasi kedua pemain yang saya sebut diatas.

Mengintip pesan kecilnya

Tanpa sadar film ini memberi pesan yang selama ini sering terjadi pada kehidupan masyarakat kita. Menikah tanpa restu orang tua maupun keluarga sangat tidak tidak dianjurkan. Doa-doa mereka dibutuhkan untuk semua kelancaran. Kita tahu itu tentunya. Dan cerita film ini mengarah kesana.

Kesimpulan

Film yang sangat direkomendasikan buat ditonton satu keluarga. Ditambah kategori film ini untuk semua umur. Nama besar pemain filmnya juga menjadi daya tarik tersendiri. Saya berharap film ini dapat bertahan lama.

Sediakan tisu atau ada yang mau mencoba menerima tantangan nonton film ini tidak sedih. Audio film yang terdengar sangat baik ini memberi warna tersendiri untuk menggugah perasaan penonton.

Selamat menonton.



Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotsemarang
Email : dotsemarang [@] gmail.com

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Paket 100 GB 100 Ribu Smartfren Sudah Menghilang?

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

👑 Semarang 10K, Sang 'Raja Terakhir' yang Menggemparkan Threads dan Membuka Pintu Wisata Kota Lama

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai