Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Agustus 2025

Image
Bulan Agustus tiba, dan Indonesia tercinta merayakan ulang tahun ke-80! Semarak peringatan 17 Agustus akan memenuhi Kota Semarang dengan berbagai kegiatan dan perayaan. Yuk, kita sambut kemerdekaan dengan penuh semangat dan cari tahu agenda seru apa saja yang bisa kamu ikuti di kota ini. Sudut-sudut kampung di Semarang sudah berhias atribut kemerdekaan. Bendera merah putih dan dekorasi warna-warni memenuhi jalanan, sementara lampu penerang jalan tampil menawan dengan bentuk-bentuk unik yang mencuri perhatian. Suasana kemerdekaan benar-benar terasa di setiap penjuru kota! Sambil menunggu daftar agenda lengkap yang kami kumpulkan di halaman ini, kamu bisa intip agenda rutin yang sudah kami siapkan. Siapa tahu ada acara yang bikin kamu ingin ikut meramaikan! Agenda Semarang Pernah dengar istilah Rojali dan Rohana ? Ini bukan nama orang, melainkan akronim kreatif yang bikin kami tersenyum. Rojali alias Rombongan Jarang Beli , dan Rohana  alias Rombongan Hanya Nanya . Istilah ini seri...

Review Film Badoet


Apa jadinya jika film hantu Indonesia keluar dari pakemnya yang identik dengan pocong, kuntilanak dan lainnya? Penasaran! Sepertinya begitu. Film Badoet yang rilis tayang 12 November 2015 ini, mencoba menampilkan sisi yang berbeda. Berikut reviewnya.

Saya agak telat nonton film ini dari jam pemutaran perdananya yaitu jam 12 siang. Alhasil, saya nonton jam kedua yaitu jam 2 siang lebih. Yang menarik perhatian adalah antusias penonton jam kedua lumayan bagus. Segerombolan pelajar yang menonton seolah memberitahu bahwa film Badoet punya segmen remaja.

Berusaha menampilkan sisi yang berbeda

Berdurasi 85 menit, film Badoet karya sutradara Awi Suryadi berusaha menyingkirkan pakem yang ada pada film-film hantu Indonesia. Badoet, identik dengan lucu, menyenangkan dan disukai anak-anak tiba-tiba saja dibuat menyeramkan.

Tidak tanggung-tanggung, penonton disebelah saya yang remaja cukup ketakutakan melihat adegan-adegan tiba-tiba Badoet muncul dengan wajah seramnya. Ditambah gambar-gambar wajah Badoet yang dibuat lucu hingga menyeramkan, saya pikir ini berhasil dalam hal menakutkan.

Terlalu lurus alur yang dipakai

Dari beberapa hal diatas yang saya ceritakan sebenarnya, film Badoet berhasil menurut saya. Sayangnya alurnya terlalu lurus. Hanya sekitar kurang lebih 20 menitan awal film ini menceritakan konflik dari pemainnya, kemudian langsung tertuju pada inti filmnya.

Alhasil, sebagian besar film ini berusaha menyelesaikan konflik tentang siapa si Badoet dan bagaimana mengatasinya. Background yang digunakan adalah rusunawa yang setidaknya bisa memberi suatu tempat yang menyeramkan, sayangnya tidak.

Saya suka bagian ini

Ada bagian menarik yang menurut saya itu mengerikan yaitu pada saat kejadian kerasukan di rumah Vino, anak tetangga sebelah yang akan jadi korban selanjutnya. Sang ibu yang diperankan oleh Ratu Felisha mengucapkan ayat kursi. Tahu apa yang terjadi? Tubuh Vino yang kerasukan malah juga mengucapkan ayat kursi. Duh, hantunya kok keren gini tapi serem.


Menyeramkan tapi

Sekali lagi saya bilang bahwa film ini berhasil mengemas hantunya dengan baik, tapi entahlah mengapa saya bisa bermain ponsel dengan membuka media sosial. Apakah kurang greget nih film selama diputar. Bila saya sudah melakukan ini berarti saya memang tidak fokus. Film ini tidak berhasil menarik diri saya untuk tetap menyaksikan tiap adegannya.

Hadirnya Nikki, seorang gadis indigo cukup membawa perubahan drastis diantara pemain lainnya yang sedang berusaha mengembangkan karakter. Layaknya super hero, Nikki adalah penyelemat untuk cerita ini.

Kesimpulan

Rasa penasaran dari film Badoet terjawab sudah. Penonton di Semarang pun lumayan banyak meski sudah jam kedua, ini artinya film ini sudah berhasil menarik perhatian. Terutama segmen remaja yang terus menggelora akhir-akhir ini.

Meski tidak berhasil membuat saya fokus, beberapa adegan film ini cukup menakutkan plus lagu penghantar yang menjadi andalan film-film hantu di Indonesia.

Film Badoet bukan saja menawarkan genre horor tapi thriller juga. Yang artinya pembunuhan sadis yang membuat nyilu. Diharapkan yang nonton harus tahu bahwa film ini berkategori 17 tahun.

 …

Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotsemarang
Email : dotsemarang [@] gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Nyess Bikin Semarang Makin Nyesss Lewat Mini Soccer!

Agenda Kota Semarang Bulan Agustus 2025

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai